Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman akan membangun rusun untuk relokasi warga yang terkena dampak normalisasi di Jakarta Selatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko ketika ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).
Advertisement
“Salah satunya kita menyiapkan di Jakarta Selatan. Akan kita bangun di Jl. Margasatwa, di tahun 2023-2024. Rencananya kita bangun 3 tower,” kata Sarjoko.
Sarjoko mengatakan, pembangunan ini berasal dari APBD 2023 dan 2024 sebesar Rp375 miliar untuk 3 tower atau setara dengan 675 unit.
“Kemarin perencanaan secara keseluruhan kurang lebih sekitar Rp375 miliar. Kita alokasikan untuk 2 tahun, APBD 2023-2024. Itu multi years,” jelas Sarjoko.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan normalisasi kali Ciliwung akan dilanjutkan. Hal ini merupakan hasil pertemuannya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Senin 17 Oktober 2022. Adapun normalisasi kebanyakan akan berlokasi di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Oh iya ini ada kaitannya dengan normalisasi sodetan (dari Ciliwung ke Banjir Kanal Timur), Kali Ciliwung, Cimahi dan seterusnya, dan master plan penanggulangan banjir yang nanti kita sinergikan (dengan pemerintah pusat)," kata Heru ketika ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Rabu 19 Oktober 2022.
Dia juga mengungkapkan, permasalahan pembebasan lahan yang menjadi hambatan dalam proses normalisasi akan segera selesai dan normalisasi dapat segera dilaksanakan.
"Oh yang di sodetan? ya itu sedikit lagi (masalah pembebasan lahannya). Sedikit lagi hampir selesai. Ya nanti kita selesaikan," tambah Heru.
Koordinasi dengan Menteri ATR/BPN
Lebih lanjut, Heru juga akan berkoordinasi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto untuk melanjutkan normalisasi Kali Ciliwung dan pembebasan lahan di wilayah sodetan.
"Dalam jangka waktu dekat akan sinergi dengan Menteri ATR," kata Heru.
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement