Air Keran Lebih Unggul, Kenapa Indonesia Pilih Air Galon dan Kemasan?

Air keran dianggap lebih unggul dari air galon dan air kemasan. Meskipun demikian, warga Indonesia tidak mengonsumsi air keran.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi air minum. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta - Minum air putih tidak hanya melepaskan dahaga Anda. Konsumsi air sangat penting untuk menjaga tubuh berfungsi dengan baik dan merasa sehat.

Hampir semua sistem utama tubuh bergantung pada air untuk berfungsi dan bertahan hidup. Sekitar 60 persen berat badan terdiri dari air. Oleh karena itu, penting agar tubuh selalu terhidrasi.

Sumber air minum tiap orang mungkin berbeda. Di beberapa negara seperti Swiss, Swedia, Kanada, dan Jerman, masyarakatnya bisa minum langsung dari keran tanpa perlu mendidihkannya terlebih dahulu. Akan tetapi, tidak semua air keran bisa diminum.

Berbeda dengan negara-negara tersebut, konsumsi air keran di Indonesia tidak dianjurkan.

Jumlah sumber air di Indonesia memang tak perlu diragukan, mengingat fakta bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan yang luas. Hampir dua pertiga wilayahnya terdiri dari lautan.

Kendati demikian, data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menunjukkan hanya 12 persen masyarakat Indonesia yang dapat menikmati air bersih dan aman. Hal ini karena tingginya pencemaran air di Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik, air di 10 dari 24 provinsi di Indonesia terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli serta berbagai zat berbahaya lainnya seperti merkuri, zat besi, dan arsenik. 

Kontaminan tersebut berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, disentri, kolera, hepatitis A, keracunan zat timbal, polio, dan trakhoma.

Tak hanya itu, menurut data UNICEF pada Februari 2022, 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga di Indonesia tercemar limbah tinja.

Hal ini menjelaskan mengapa masyarakat Indonesia lebih memilih minum air galon, air rebusan atau air kemasan.


Kelebihan Air Keran

Acara "Viessmann Experience Day" pada Kamis (27/20/2022)

Kualitas air keran yang buruk sangat disayangkan. Hal ini karena air keran lebih unggul dari air botol dalam banyak aspek. Air keran lebih murah serta nyaman. Tak perlu repot gonta-ganti galon, cukup nyalakan keran untuk mendapatkan air minum yang segar.

"Ini lebih nyaman," ujar Managing Director Southeast Asia and Oceania Viessmann Alexander Ziehe dalam acara "Viessmann Experience Day" pada Kamis (27/10/2022).

Selain itu, dampak lingkungan dari minum air keran jauh lebih rendah daripada air kemasan plastik, menurut sebuah laporan di situs Massachusetts Water Resources Authority. Terlebih plastik tidak mencerminkan gaya hidup berkelanjutan.

"Minum air dari botol, Anda sebenarnya menggunakan plastik dan Anda tahu plastik adalah salah satu barang yang tidak diklasifikasikan sebagai berkelanjutan," ucap Head of Sales Southeast Asia, Viessmann Richard Chua dalam kesempatan yang sama.

Yang paling penting, Anda tidak membutuhkan kemasan sekali pakai yang pada akhirnya akan berakhir di tempat pembuangan sampah atau pusat daur ulang.

"Anda tidak perlu lagi membawa air kemasan botol dari supermarket," ucap Alex.

 


Pemurni dan Pelembut Air

Ilustrasi air minum. Unsplash.

Sebagai solusi untuk masalah kualitas air keruh dan tercemar, Anda dapat menggunakan pemurni air (water purifier) serta pelembut air (water softener).

Pemurni dan pelembut air dapat menghasilkan air yang bersih dan aman, termasuk membuat air keran menjadi layak minum. Ini berarti Anda tak perlu takut atau khawatir untuk langsung minum air dari keran sebab kontaminan seperti virus, kuman, dan bakteri telah hilang.

Pemurni dan pelembut air menyaring zat-zat berbahaya yang terkandung dalam air seperti klorin dan logam serta menghilangkan warna, bau, dan rasa pada air. Ini membuat penggunanya yakin akan kualitas air yang dihasilkan.

"Lebih aman dan dapat diandalkan," ucap Alex.

Selain higienitas, penggunaan pemurni dan pelembut air juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap air minum kemasan atau galon yang sekaligus menawarkan keberlanjutan lingkungan dan efisiensi.

"Sekarang Anda benar-benar dapat membawa solusi berkelanjutan dalam rumah tangga," tambahnya.

 

 


Pentingnya Edukasi ke Masyarakat

Dario Damati dan Alexander Ziehe dalam acara "Viessmann Experience Day" pada Kamis (27/20/2022)

Air yang dimurnikan terjamin kebersihan dan keamanannya. Meskipun demikian, tak semua orang sadar akan pentingnya kebutuhan air bersih. 

Itulah mengapa edukasi menjadi faktor utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan keamanan air.

"Edukasi harus dilanjutkan sebab tak semua orang terpikirkan kebutuhan air bersih dan aman," ucap Head of Sales Southeast Asia, Viessmann Richard Chua dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, tren masyarakat yang menggunakan air galon serta air kemasan sudah mendarah daging.

"Ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk membawa gagasan ini ke Indonesia yang sudah minum air dari galon selama bertahun-tahun. Akan tetapi, kami percaya dengan edukasi, dengan terus berinovasi, kami dapat membawa solusi untuk negara ini untuk memastikan semua orang mulai berpikir tentang keberlanjutan, ujar Richard.

Alex menambahkan, ini merupakan langkah yang bagus.

"Air adalah prioritas utama kita di masa depan," ujarnya.

Pada akhirnya semua orang akan berubah. Ini merupakan sebuah perjalanan.

Dalam momentum ini, penyedia solusi air dan udara global terdepan asal Jerman, Viessmann, berkomitmen untuk memperkuat kehadirannya dengan terus-menerus memupuk edukasi sesuai solusi air. Viessmann telah menghadirka berbagai solusi air dan pemanas yang aman, efisien, ramah lingkungan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasar.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis: Sumber Air Jakarta Bermasalah (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya