Liputan6.com, Jakarta Pemain asal Spanyol, Pablo Mari ikut jadi korban penikaman brutal yang terjadi di Milan, Italia belum lama ini. Dalam insiden itu, satu korban dinyatakan meninggal dunia.
Penikaman membabi-buta terjadi di pusat perbelanjaan Milanofiori, Milan, Kamis (27/10/2022), pukul 18.30. Enam orang ditusuk pelaku yang belakangan diketahui mengalami gangguan jiwa. Dua orang mengalami cedera serius dan satu lainnya meninggal dunia dalam serangan itu.
Advertisement
Mari yang bermain dengan klub Serie A, AC Monza, juga ikut jadi korban. Saat kejadian, pria berusia 29 tahun tersebut tengah di lokasi bersama anak dan istrinya.
"Saya beruntung. Saya melihat orang tewas di depan saya. Saya sedang bersama kereta dorong bayiku saat merasakan sakit luar biasa di bagian punggung, lalu orang itu menusuk yang lainnya di bagian tenggorokan" kata Mari kepada 'La Gazzetta dello Sport seperti dilansir dari AS.
Mari kemudian dievakuasi menggunakan helikopter menuju rumah sakit Niguarda. Meski harus menjalani operasi, Pablo Mari sudah tidak dalam kondisi yang berbahaya.
Penikaman yang menimpa Mari tentu sangat mengejutkan pihak klub. CEO AC Monza, Adriano Galliani segera bertolak ke rumah sakit untuk melihat kondisi pemainnya itu.
"Pablo menderita luka yang cukup dalam di punggung. Pisau itu masuk, tapi tidak mengenai organ vital," kata Galliani ke Tg2.
"Saya diberitahu, dia akan segera pulih. Ototnya terluka, tapi tidak ada hal serius yang menimpanya. Dia sadar dan mereka sudah menjahit luka-lukanya," beber Galliani.
Baru Bergabung
Pablo Mari lahir di Valencia, 31 Agusus 1993. Dia bergabung dengan AC Monza pada tahun 2022 sebagai pemain pinjaman dari Arsenal. Manajer The Gunners, Mikel Arteta dan klub sudah mengirimkan doa bagi pria 29 tahun itu.
"Pikiran kami bersama Pablo dan korban-korban lain dalam insiden mengerikan ini," ujar Arsenal menyemangati para korban.
Advertisement
Alami Gangguan Mental
Sementara itu, Corriere della Sera melaporkan, bahwa pelaku telah ditangkap dan diamankan polisi. Pria berusia 46 tahun itu merupakan warga negara Italia yang sedang mengalami gangguan mental di mana dia terus mengucapkan kalimat yang tidak masuk akal. Diketahui, pelaku juga sempat menjalani terapi selama setahun karena krisis depresi yang serius.
Penusukan berlangsung tiba-tiba. Pelaku menggunakan pisau yang diambil dari rak supermarket dan menyerang secara acak sebelum akhirnya dihentikan pelanggan lain.
Penjaga toko berusia 30 tahun jadi korban paling parah dalam serangan itu. Dia meninggal dunia setelah ditusuk oleh pelaku. Selain korban tewas, ada lima orang yang terluka: tiga pria (28, 40, dan 80 tahun) dan dua wanita tua, yang kondisinya paling ringan.