Liputan6.com, London - Kemenangan Rishi Sunak sebagai perdana menteri Inggris membuka lembaran sejarah baru di politik Britania Raya. Ini adalah pertama kalinya politisi keturunan India yang menjadi pemimpin negara tersebut.
Sejarah baru ini mengingatkan dengan kemenangan Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat. Obama juga adalah presiden kulit hitam keturunan Afrika pertama yang menjadi pemimpin AS. Sunak dan Obama juga sama-sama masih muda ketika mulai memimpin negara mereka.
Baca Juga
Advertisement
Namun, apakah akuran jika Rishi Sunak disamakan dengan Barack Obama?
Anand Menon, dosen ilmu politik di King's College London, memandang skeptis perbandingan antara penunjukan Sunak di Inggris sebagai PM dan terpilihnya Obama sebagai presiden AS.
“Pertama, karena, sebenarnya, ras bukanlah masalah besar dalam politik kami di Inggris, tidak seperti di AS. Kedua, karena cara Sunak dipilih. Ia dipilih oleh para anggota parlemen untuk menjadi ketua partai. Sementara Barack Obama mendapatkan amanat rakyat Amerika dengan terpilih menjadi presiden. Jadi skala kemenangannya sangat berbeda dengan yang kita lihat di sini,” kata Menon, dikutip VOA Indonesia, Jumat (28/10/2022).
Meski demikian, penunjukan Sunak tetap merupakan momen yang penting bagi Inggris, ungkap Menon yang juga keturunan India.
“Melihat seorang keturunan Asia Selatan yang beragama Hindu memiliki jabatan tertinggi di negeri ini adalah hal yang penting,” katanya. “Dan ini penting dalam hal reputasi negara juga penting bagi anak-anak muda dari etnik minoritas yang melihatnya dan berpikir, ‘Saya ternyata bisa juga melakukannya.’”
Kaya Raya
Rishi Sunak dianggap sebagai anggota parlemen Inggris yang paling kaya. Ia bersekolah di Winchester College, sebuah sekolah swasta eksklusif, kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford dan menjadi seorang manajer hedge fund sebelum memasuki parlemen tahun 2015.
Istri Sunak, Akshata Murthy, adalah putri seorang taipan India. Ia baru mulai membayar pajak Inggris tahun ini setelah menerima tekanan politik pascapengungkapan bahwa dirinya berstatus “tidak berdomisili” di Inggris, yang artinya urusan keuangannya tidak tunduk pada undang-undang perpajakan Inggris. Kekayaan mereka berdua ditaksir mencapai $830 juta (sekitar Rp12,9 triliun).
“Kita tidak boleh lupa bahwa ada banyak aspek keragaman, dan salah satu yang mungkin dilakukan pemerintah secara lebih buruk alih-alih lebih baik adalah keragaman sosial-ekonomi,” kata Menon.
“Semakin sedikit anggota parlemen dari kelas pekerja, semakin sedikit anggota pemerintahan yang tidak bersekolah di sekolah swasta,” tambahnya.
Saat ditanya tentang kekayaannya pada hari Rabu, Sunak menyatakan bahwa ia akan membela masyarakat yang paling rentan, terlepas dari kemungkinan dilakukannya pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak dalam beberapa minggu ke depan, mengingat pemerintah Inggris sudah berjanji akan mengurangi jumlah utang.
Advertisement
India
Sunak lahir di Southampton, di pantai selatan Inggris, dari orang tua keturunan India yang pindah ke Inggris dari Kenya pada 1960-an.
Tahun ini, India menandai 75 tahun kemerdekaannya dari Inggris. Bagi sebagian orang, penunjukkan Sunak amatlah penting.
“Jika seseorang berketurunan India menjadi perdana menteri Inggris – Inggris yang sama yang menjajah kami selama bertahun-tahun – maka ini adalah momen kebangaan bagi seluruh India,” kata Manoj Garg, 54 tahun, seorang pengusaha asal Delhi, kepada AP.
Manpreet Singh, yang juga penduduk Delhi, menyambutnya juga dengan gembira. “Inggris memerintah kami selama 200 tahun dan sekarang saya merasa orang India akan memerintah Inggris selama 200 tahun ke depan,” katanya.
Kebanggaan India
Sebelumnya dilaporkan, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak diketahui memeluk warisan India dan Hindu. Pada Senin kemarin, orang-orang di India bangga merayakan kemenangannya.
Media sosial dan saluran TV di India dibanjiri ucapan selamat untuk Sunak yang saat ini masih berusia 42 tahun.
Selain yang termuda, ia akan menjadi orang kulit berwarna pertama yang memimpin Inggris, dikutip dari AP News, Selasa (25/10).
Mantan kepala Departemen Keuangan itu dipilih oleh Partai Konservatif yang berkuasa untuk membawa Inggris melalui turbulensi ekonomi dan politik.
Bagi banyak orang India, yang saat ini merayakan Diwali -- salah satu festival Hindu terpenting -- dengan bangga menyebut Sunak adalah salah satu dari bagian kita.
“Ini adalah momen kebanggaan bagi India bahwa negara yang pernah memimpin kami selama bertahun-tahun sekarang telah menjadi perdana menteri di sana,” kata Manoj Garg, seorang pengusaha New Delhi.
Kakek-nenek Sunak berasal dari negara bagian Punjab. Mereka pindah ke Afrika Timur pada akhir 1930-an sebelum akhirnya menetap di Inggris pada 1960-an. Sunak lahir pada tahun 1980 di Southampton di pantai selatan Inggris.
Hubungan leluhurnya bukan satu-satunya asosiasinya dengan India. Dia menikah dengan Akshata Murty, yang ayahnya adalah miliarder India N.R. Narayana Murthy, pendiri perusahaan raksasa teknologi Infosys.
Saluran TV India menampilkan kemenangan Sunak. Di New Delhi Television memuat kata-kata: "Putra India bangkit."
Tahun lalu, orang India merayakan kemanangan Kamala Harris yang sukses menjadi wakil presiden AS.
Perdana Menteri Narendra Modi memberi selamat kepada Sunak di Twitter dan mengatakan dia berharap bosa “bekerja sama secara erat dalam isu-isu global.”
Advertisement