Hari Sumpah Pemuda, Jokowi: Konektivitas Fisik dan Digital Perkokoh Persatuan Bangsa

Jokowi mengatakan, pembangunan konektivitas yang dilakukan pemerintah semakin memperkuat persatuan bangsa Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Okt 2022, 09:31 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pidato saat menjadi inspektur upacara HUT ke-76 TNI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10/2021). (Foto: Istana Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan selamat Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober. Dia mengatakan sumpah yang diucapkan para pemuda-pemudi pada 94 tahun lalu, menjadi pegangan bagi bangsa Indonesia masa kini.

"Sumpah yang diucapkan oleh pemuda-pemudi pejuang kita 94 tahun lampau, tetap menggema dan menjadi pegangan bagi bangsa Indonesia masa kini," kata Jokowi melalui akun media sosialnya, Jumat (28/10/2022).

Menurut dia, pembangunan konektivitas yang dilakukan pemerintah semakin memperkuat persatuan bangsa Indonesia.

Pasalnya, pembangunan tersebut menghubungkan antar pulau dan antar daerah Indonesia.

"Pembangunan konektivitas fisik dan digital yang menghubungkan daerah ke daerah, pulau ke pulau, ujung ke ujung Indonesia kini adalah ikhtiar kita untuk semakin memperkokoh persatuan bangsa seraya mengejar kemajuan," jelasnya.

 


Gagasan dan Janji Persatuan Pemuda

Diorama suasana Kongres Pemuda II yang seakan-akan pengunjung turut hadir dalam kongres tersebut. (dok. Liputan6.com/Gabriella Ajeng)

Seperti diketahui, sumpah pemuda menjadi salah satu peristiwa sejarah penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini digagas oleh golongan pemuda yang ingin menyatakan janji persatuan.

Di mana pada masa itu, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia mengadakan Kongres Pemuda Kedua yang dilaksanakan tiga kali rapat.

Tiga pertemuan rapat ini, masing-masing membahas rumusan yang berkaitan dengan hubungan persatuan antar pemuda, pendidikan, serta nasionalisme dan demokrasi.

Pada kongres terakhir, ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres yang kemudian diucapkan sebagai janji setia yang disebut Sumpah Pemuda.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya