Cerita Tas Fendi, Simbol Kemewahan Lahir dari Butik Kecil di Roma

Publik dihebohkan dengan tas Fendy yang dibawa oleh salah satu Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat persidangan Putri Candrawathi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Okt 2022, 23:26 WIB
Hasilnya adalah rangkaian tas yang sangat ringan dan praktis yang akan menemani pria FENDI yang dinamis di alam bebas dan di kota sehari-hari. (Fendi).

 

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang pasti ingin memiliki barang mewah. Kerap kali, barang mewah ini seakan menjadi simbol status seseorang. Ceruk pasar ini yang disadari beberapa orang di seluruh dunia.

Lewat pandai membaca peluang mereka mampu membangu hasil karyanya mendunia. Bahkan kini produk tersebut seakan menjadi simbol bagi yang berduit. Seperti produsen produk tas beserta aksesorisnya yakni Fendi.

Bagaimana awal mula kelahiran tas Fendi sebenarnya dikenal? 

Dikutip dari laman lvmh.com, Jumat (28/10/2022) Fendi berawal dari sebuah butik kecil di jantung kota Roma, yang didirikan pada tahun 1925 oleh Adele dan Edoardo Fendi.

Saat membuka butik pertamanya di via del Plebiscito, Fendi menjual berbagai produk aksesoris seperti tas tangan, dengan berbagai bahan kulit. Butik itu pun sukses menarik pasar dalm hanya satu tahun. 

Antara tahun 1940-an hingga 19550-an, lima putri Edoardo dan Adele Fendi, yakni Paola, Anna, Franca, Carla dan Alda, mulai bekerja untuk bisnis keluarga mereka dengan membawa energi dan ide baru.

Hingga pada tahun 1965, keluarga Fendi mulai bekerja sama dengan desainer muda asal Jerman yang kini dikenang sebagai desainer legendaris, mendiang Karl Lagerfeld.

Berlanjut pada tahun 1992, Silvia Venturini Fendi, generasi ketiga dari keluarga Fendi, bergabung dengan perusahaan dan Karl Lagerfeld di divisi Artistic Direction.

Kini, Fendi berhasil menjadi salah satu merek mewah di bawah naungan LVMH, perusahaan multinasional yang menaungi merek fashion kelas atas seperti Louis Vuitton, Christian Dior, dan Givenchy.

Dikenal sebagai merek luxury (mewah), tas dan sepatu Fendi ditawarkan dengan harga yang fantastis. Melansir laman net-a-porter.com, tas Fendi ditawarkan dengan harga yang beragam.

Salah satunya tas Fendi bernama Cookie mini leather-trimmed raffia shoulder bag yang dibanderol seharga USD 1,980 atau sekitar Rp 30 juta.

Adapun tas lainnya yang dipatok USD 1,150 atau sekitar Rp 17,8 juta. Sementara untuk seri Sunshine, tote-bag Fendy dibanderol mulai sekitar Rp 40 juta.


Kolaborasi Kim Kardashian x Fendi Cetak Rekor Penjualan Rp14,3 Miliar dalam Semenit

Kim Kardashian tampil dalam iklan kampanye SKIMs X Fendi. (dok. Instagram @kimkardashian/https://www.instagram.com/p/CVdY3jfpYm9/Dinny Mutiah)

Kim Kardashian mencetak rekor terbaru. Lini busananya, SKIMs, yang berkolaborasi dengan Fendi berhasil menghasilkan 1 juta dolar atau sekitar Rp14,3 miliar dalam menit pertama setelah diluncurkan.

Koleksi kolaborasi, SKIMs x Fendi, pertama kali diluncurkan pada Selasa, 9 November 2021. Menurut laporan TMZ, capaian yang diraih tersebut merupakan peluncuran tersukses yang pernah dilakoni Kim Kardashian. 

Dikutip dari People, Kamis (11/11/2021), Kardashian pertama kali mengumumkan kolaborasi spesial dengan rumah mode Italia itu dalam sebuah wawancara dengan Majalah WSJ, bulan lalu.

Koleksi ready-to-wear SKIMs X Fendi itu menampilkan gaun pas badan dan atasan dengan harga mulai 950 dolar AS atau Rp13,5 juta.

Koleksi itu juga menghadirkan legging yang dijual mulai USD 1.100atau Rp 15,7 juta. Ada pula puffer jacket berharga USD 2.950 (Rp 42,2 juta) yang dinilai tepat untuk menyambut musim dingin. 

Koleksi juga tetap menghadirkan rangkaian pakaian dalam SKIM yang menjadi signature brand tersebut, tetapi ditambahi cap logo Fendi sebagai tanda kolaborasi.

Mereka juga menambahkan pakaian renang dan gaun pas badan berbahan kulit dengan delapan pilihan warna yang dijual USD 4.200 atau sekitar Rp60 juta. 

Mantan bintang The Keeping Up with The Kardashians itu pertama kali bekerja sama dengan Direktur Artistik Fendi, Kim Jones, setelah mendengar bahwa karyawan Fendi menyukai material yang digunakan SKIMs. Kepada WSJ, ia lalu mengaku mengirimkan banyak produk lainnya kepada Jones.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya