Elon Musk Ungkap Alasan Beli Twitter Bukan karena Uang

Elon Musk mengklaim, dirinya membeli Twitter bukan karena kemudahan atau untuk menghasilkan lebih banyak uang.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Okt 2022, 19:52 WIB
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool Photo via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk merilis catatan yang ia tujukan kepada para pengiklan Twitter di akun Twitter resminya. Tulisan ini dia terbitkan jelang penutupan akuisisi perusahaan media sosial tersebut.

Dalam catatan ke para pengiklan, Musk menjelaskan alasan dirinya termotivasi untuk membeli platform tersebut.

"Ada banyak spekulasi soal mengapa saya membeli Twitter dan apa yang saya pikirkan tentang iklan. Sebagian besar salah" kata CEO Tesla itu," ujarnya, dikutip Jumat (28/10/2022).

Di surat untuk pengiklan itu Musk mengatakan, di masa depan penting untuk memiliki "alun-alun kota digital" yang sama, di mana banyak kepercayaan bisa diperdebatkan secara sehat, tanpa harus mengarah ke kekerasan.

"Saat ini ada bahaya besar media sosial akan terpecah menjadi ruang gema untuk sayap kanan dan sayap kiri yang menimbulkan lebih banyak kebencian dan pembagian bagi masyarakat kita," ujarnya.

Di sisi lain, media tradisional, dianggap oleh Musk hanya mengejar klik tanpa henti sehingga "memicu dan melayani polarisasi ekstrem tersebut, karena mereka percaya inilah yang menghasilkan uang."

Musk juga mengklaim, dirinya membeli Twitter bukan karena kemudahan atau untuk menghasilkan lebih banyak uang.

"Saya melakukannya untuk membantu kemanusiaan, yang saya cintai. Dan saya melakukannya dengan kerendahan hati, mengakui kegagalan dalam mengejar tujuan ini, terlepas dari upaya terbaik kami, adalah kemungkinan yang sangat nyata," kata Elon Musk.

 


Memberikan Iklan yang Relevan

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Musk menambahkan, Twitter tidak bisa menjadi "neraka yang bebas untuk semua, di mana semua hal bisa diungkapkan tanpa konsekuensi."

Dia mengatakan selain tetap mematuhi hukum negara, platform tersebut harus ramah untuk semua, di mana pengguna bisa memilih preferensi yang diinginkan oleh semua usia.

"Saya juga sangat percaya periklanan, jika dilakukan dengan benar, dapat menyenangkan, menghibur, dan memberikan informasi pada Anda," katanya.

CEO SpaceX itu mencontohkan, iklan bisa menunjukkan seseorang layanan atau perawatan atau pengobatan, yang mungin tidak pernah diketahui, namun cocok buat dirinya.

Sehingga menurutnya, penting untuk menunjukkan kepada pengguna Twitter iklan yang paling relevan dengan kebutuhan mereka. "Iklan dengan relevansi rendah adalah spam, tapi iklan yang sangat relevan sesungguhnya adalah konten!" tegas Elon Musk.

Dia menutup, Twitter pada dasarnya ingin menjadi platform periklanan yang paling dihormati di dunia, yang memperkuat brand dan mengembangkan perusahaan.


Elon Musk Resmi Caplok Twitter

Elon Musk. (Britta Pedersen / POOL / AFP)

Elon Musk, sendiri dikabarkan sudah secara resmi memasukkan Twitter ke dalam kerajaan bisnisnya, setelah beberapa bulan menjalani proses akuisisi bahkan sempat berkonflik dengan perusahaan.

Dilaporkan beberapa media setempat, usai secara resmi menguasai perusahaan media sosial itu, Musk merombak secara besar-besaran jajaran petinggi Twitter.

CEO terakhir Twitter sebagai perusahaan publik, Parag Agrawal, disebut telah dicabut dari posisinya.

Selain itu, Chief Financial Officer Ned Segal dan Vijaya Gadde, kepala kebijakan perusahaan yang dikritik oleh CEO Tesla itu secara terbuka, juga diberitakan telah meninggalkan kantor pusat Twitter.

The New York Times juga melaporkan, penasehat umum Twitter Sean Edgett, telah meninggalkan kantor. Chief Customer Officer Sarah Personette, juga jadi salah satu eksekutif yang dicopot dari jabatannya.

Mengutip The Verge, Jumat (28/10/2022), para eksekutif ini juga menerima pembayaran dalam jumlah yang besar, usai perombakan tersebut.

Insider melaporkan, Agrawal mendapat USD 38,7 juta, Segal mendapat USD 25,4 juta, Gadde mendapat USD 12,5 juta, dan Personette, mendapat USD 11,2 juta.

 


Sempat Mau Mundur dari Akuisisi Twitter

Bahas kerjasama, Presiden Jokowi bertemu Elon Musk. (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

 

Seperti diketahui, Elon Musk mengungkapkan penawarannya untuk membeli Twitter pada bulan April yang lalu. Namun, ia berubah pikiran dan mencoba membatalkan akusisi di bulan Mei.

Saat itu, Musk sempat mengatakan salah satu alasan mundurnya dia dari proses akuisisi adalah karena jumlah bot dan akun palsu di platform tersebut. Konflik ini pun berlanjut sampai ke pengadilan.

Kemudian, dia berubah pikiran lagi pada awal Oktober yang lalu, dan mengajukan surat kepada Securities and Exchange Commission, yang menegaskan komitmennya pada kesepakatan awal.

Di pengajuan SEC, Musk mengatakan akan "melanjutkan penutupan transaksi" dengan syarat yang ia negosiasikan dengan Twitter bulan April, selama gugatan yang diajukan perusahaan terhadapnya untuk memaksa menutup kesepakatan, ditunda

Musk juga telah bertemu dengan karyawan Twitter pekan ini, dan diperkirakan untuk menemui mereka pada hari Jumat waktu setempat, setelah pengambilalihan senilai USD 44 miliarnya selesai.

(Dio/Isk)

Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya