Dituduh Fobia Gendut, Taylor Swift Rombak Video Musik Anti-Hero

Beberpa hari lalu, Taylor Swift merilis video musik untuk lagunya yang berjudul Anti-Hero. Sayangnya video musik berdurasi sekitar 5 menit 9 detik itu dituduh "fatphobic".

oleh Dito Pramudyaseta diperbarui 28 Okt 2022, 16:15 WIB
Tak hanya bercerita soal mimpi buruk, namun Taylor Swift juga turut mengeluarkan skenario mengenai mimpi buruk yang mengganggunya secara nyata. Ia juga menyebutkan jika lirik dalam lagu Anti-Hero sangat pribadi. (Liputan6.com/IG/@taylorswift)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari lalu Taylor Swift baru saja merilis album terbarunya yang bertajuk Midnights, tepatnya pada 21 Oktober 2022 waktu setempat. Bersamaan dengan perilisan album itu, Taylor Swift merilis video musik untuk lagunya yang berjudul Anti-Hero.

Sayangnya video musik berdurasi sekitar 5 menit 9 detik itu mendapatkan respon buruk. Hal itu karena adanya adegan di video musik tersebut yang dinilai menunjukan unsur "fatphobic".

Bagi yang belum tahu, "fatphobic" terdiri dari dua kata, yakni "fat" yang berarti kelebihan berat badan (gendut), sedangan "phobic" berarti fobia. Secara keseluruhan, fatphobic berarti tindakan atau sikap, baik secara implisit maupun eksplisit, yang menunjukan ketakutan atau ketidaksukaan terhadap orang yang memiliki kelebihan berat badan.

Istilah ini seiring waktu semakin disuarakan, untuk meminimalisir diskriminasi yang diterima oleh orang-orang dengan kelebihan berat badan. Seperti yang kita ketahui, orang-orang yang memiliki badan tersebut seringkali dicap negatif. Mereka sering dianggap malas, serakah, dan tidak sehat.

Kembali ke video musik Anti-Hero miik Taylor Swift, di video musik yang sudah ditonton oleh lebih dari 67 juta orang itu, pada menit kedua lebih beberapa detik, terlihat ada dua jati diri Taylor Swift. Salah satu dari Taylor Swift tersebut sedang menggunakan mesin timbangan, yang mana jarum jamnya menuju tulisan "fat" karena hal ini, Taylor Swift dituduh sebagai seorang fatphobic

 


Komentar Negatif

Adegan yang membuat Taylor Swift dituduh fatphobic.

Sebelumnya, banyak sekali komentar negatif yang menyeruduk video musik Anti-Hero itu. Namun kini, komentar-komentar tersebut sudah tertindih oleh komentar-komentar bernada positif yang mendukung Taylor Swift. Banyak Swifties (sebutan untuk fans Taylor Swift) yang menilai bahwa adegan tersebut sama sekali tidak bermaksud negatif. 

"Dia tidak fatfobia. Orang lainlah yang mempermalukannya. Jika menghadapi kenyataan sangat menyakitkan bagi kalian, maka mungkin mulai menjadi nyata dan tidak munafik," ucap salah satu penggemar yang bahkan di-like hingga 18 ribu orang.

"Ini bukan fatfobia! Ini mengekspresikan emosi dan perasaannya sendiri melalui seninya. Dan itu baik-baik saja! Bukankah itu yang seharusnya dilakukan seniman?!!" tulis penggemar lainnya. Banyak yang juga berpikir bahwa adegan itu hanyalah cara Taylor Swift menyampaikan perasaannya sendiri.


Menghapus Adegan

Bahkan, dalam unggahan di akun Instagram, ia tak hanya menulis lagu akan tetapi juga ikut mengarahkan proses syuting video klip. Dibantu dengan tim produksi, Taylor Swift terlihat begitu bersemangat saat menggarap album barunya. (Liputan6.com/IG/@taylorswift)

Dilansir BBC, Taylor Swift kini sudah menghapus adegan yang membuatnya dituduh "fatphobic". Di kolom komentar video musik tersebut, banyak penggemar yang merasa kecewa.

"Menyukai video dalam bentuk aslinya (video asli sebelum diedit). Saya minta maaf bahwa para pembully internet merusak itu untuk kita semua. Fatphobia yang terinternalisasi adalah perjuangan nyata bagi banyak dari kita, dan seni yang menggambarkannya tidak harus disensor." ucap salah satu warganet menyampaikan perasaannya. 

"Kemunafikan media sangat mencengangkan. Saya pikir adegan skala (adegan yang dituduh fatphobic) sangat rentan dan saya benar-benar kesal karena bagian dari itu diambil. Kami mencintaimu Taylor dan kami menghargai Anda terbuka dengan kami tentang rasa tidak aman Anda," tulis penggemar lainnya.


Pengalaman

Raih gelar doktor kehormatan, lihat penampilan perdana Taylor Swift kenakan toga di momen wisuda New York University (NYU). (Instagram/enews).

Dilansir Variety, sebelumnya Taylor Swift pernah mengungkapkan kesulitannya dalam mengatasi perjuangan dengan gangguan makannya. Hal itu dirinya sampaikan dalam dokumenternya berjudul Miss Americana (2020).

Dalam film dokumentar berdurasi 1 jam 25 menit garapan Lana Wilson itu, salah satu adegan menampilkan Taylor Swift membicarakan ketidakpercayaan terhadap dirinya sendiri.

"Tidak baik bagi saya untuk melihat foto diri saya setiap hari. Itu hanya terjadi beberapa kali dan saya sama sekali tidak bangga akan hal itu," ucap Taylor Swift.

"Foto saya di mana saya merasa seperti perut saya terlihat seperti terlalu besar, atau… seseorang mengatakan bahwa saya terlihat hamil… dan itu hanya akan memicu saya untuk (memilih) lapar - berhentilah makan,” lanjut penyanyi wanita berusia 32 tahun itu.

Lalu dalam wawancaranya dengan Variety, Taylor Swift kembali membahas masalah badannya tu.

"Saya tidak tahu apakah saya akan merasa nyaman dengan berbicara tentang bentuk tubuh dan berbicara tentang hal-hal yang telah saya lalui dalam hal betapa tidak sehatnya itu bagi saya - hubungan saya dengan makanan dan semua itu selama bertahun-tahun. Tapi cara Lana (sutradara film dkumentarnya, Miss Americana) bercerita, sangat masuk akal,"

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya