Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan kinerja keuangan beragam selama sembilan bulan pertama 2022.PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 108,87 triliun hingga September 2022.
Pendapatan tersebut tumbuh 2,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 106,04 triliun. Perseroan mencatat kenaikan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 27,16 triliun hingga sembilan bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,97 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi bertambah menjadi Rp 25,01 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,18 triliun.
Advertisement
Beban karyawan naik menjadi Rp 11,15 triliun hingga September 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 11,01 triliun. Beban interkoneksi bertambah menjadi Rp 3,86 triliun.
Beban pemasaran juga bertambah menjadi Rp 4,44 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,03 triliun. Perseroan memperoleh kenaikan laba selisih kurs menjadi Rp 168 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 43 miliar.
Perseroan memperoleh laba usaha Rp 31,53 triliun selama sembilan bulan pertama 2022. Laba usaha tersebut susut 13,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,30 triliun.
Telkom Indonesia mencatat laba periode berjalan Rp 22,81 triliun hingga September 2022. Laba itu turun 11,09 periode sama tahun sebelumnya Rp 25,66 triliun. Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 16,58 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,8 triliun.
Aset Perseroan
Dengan melihat kondisi itu, laba bersih per saham perseroan turun menjadi 167,38 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 190,5 triliun.
Total ekuitas tercatat Rp 145,39 triliun hingga September 2022. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 124,56 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 131,7 triliun. Total aset turun menjadi Rp 269,96 triliun hingga September 2022 dari Deseber 2021 sebesar Rp 277,1 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 31,6 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 38,31 triliun.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Oktober 2022, saham TLKM naik 1,8 persen menjadi Rp 4.450 per saham. Saham TLKM dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 4.420 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.450 dan terendah Rp 4.380 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.153 kali dengan volume perdagangan 965.348 saham. Nilai transaksi Rp 425,4 miliar.
Advertisement
Upaya Telkom Perluas Pasar Terkait Data Center
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memiliki data center di Jurong, Singapura. Data center tersebut untuk menguji pasar Singapura dan Indonesia.
Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah mengatakan, pihaknya memiliki data center di Jurong, Singapura untuk menguji pasar Singapura dan Indonesia.
"Kita punya data center di Jurong, Singapura yang saat ini sudah berjalan sudah cukup lama lalu di Batam untuk mengetes pasar Singapura dan juga Indonesia. Jadi security ini jangan khawatir akan kita lakukan,” kata Ririek kepada media, Selasa (11/10/2022).
Selain itu, data center ini juga sudah memiliki sertifikasi dari lembaga-lembaga yang kredibel.
"Seperti standard security data center itu kita penuhi. Data center ini ada sertifikasinya oleh lembaga-lembaga yang memang kredibel,” kata dia.
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar pertumbuhan kinerja pada sisa tahun ini.
Pertahankan Posisi
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi Heri menuturkan, Telkom berupaya mempertahankan posisinya sebagai market leader melalui pendapatan yang bertumbuh di kisaran mid-single digit dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.
Heri mencermati potensi pasar dan peluang bisnis Telkom yang masih menjanjikan pada masa mendatang. Di mana pertumbuhan industri bisnis digital life & smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021 – 2025 mencapai persentase di atas 10 persen.
Untuk itu, Telkom terus fokus pada tiga pilar utama bisnisnya. Yakni mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan, investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis, dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation.
"Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya Perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation,” ungkap dalam Heri Public Expose Live 2022, Jumat, 16 September 2022.
Advertisement