Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) signifikan di pasar negosiasi pada perdagangan Jumat, (28/10/2022).
Mengutip data RTI, di pasar negosiasi, transaksi saham BMAS mencapai Rp 1,3 triliun. Saham BMAS melonjak 249,26 persen ke posisi Rp 943 per saham. Saham BMAS ditransaksikan sebanyak sembilan kali dengan volume perdagangan 13.334.826 saham.
Advertisement
Lonjakan saham BMAS di pasar negosiasi terjadi di tengah gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. IHSG merosot 0,50 persen ke posisi 7.056,04. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.100,80 dan terendah 7.016. Sebanyak 348 saham melemah dan 184 saham menguat. 160 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.137.024 kali dengan volume perdagangan 22,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,7 triliun.
Sementara itu, di pasar regular, saham BMAS naik tipis 0,78 persen ke posisi Rp 1.300 per saham. Saham BMAS dibuka stagnan di posisi Rp 1.290 per saham. Saham BMAS berada di level tertinggi R. 1.325 dan terendah Rp 1.265 per saham. Total frekuensi perdagangan 61 kali dengan volume perdagangan 13.336.028 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun.
Berdasarkan data RTI per 30 September 2022, pemegang saham Bank Maspion antara lain PT Alim Investindo sebesar 62,01 persen, PT Maspion sebesar 12,46 persen, Kasikornbank Public Company Ltd sebesar 9,99 persen. Selain itu, PT Guna Investindo sebesar 5,87 persen, masyaraakt sebesar 5,56 persen. Kemudian Alim Markus sebesar 1,22 persen, Alim Mulia Sastra sebesar 0,98 persen,
Kasikorn Bakal Genggam 67,5 Persen Saham Bank Maspion
Sebelumnya, Kasikorn Visional Financial Company Pte Ltd (KVF) akan mengambilalih saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). Dengan pengambilalihan saham tersebut, KVF bersama induk usaha Kasikornbank Public Company Limited (KBank) akan memiliki 67,50 persen saham BMAS.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/7/2022), pengambilalihan saham Bank Maspion oleh KVF ini dengan gabungan dari akuisisi 1,33 miliar saham atau 30,01 persen dari sejumlah penjual dan pengambil bagian atas saham baru melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
KVF akan membeli 1,33 miliar saham BMAS atau 30,01 persen dari PT Alim Investindo sebesar 8,17 persen, PT Maspion sebesar 12,46 persen, PT Husin Investama sebesar 2,81 persen, PT Maspion Investindo sebesar 2,46 persen. Kemudian Alim Markus sebesar 1,22 persen, Alim Mulia Sastra sebesar 0,98 persen, Alim Prakasa sebesar 0,98 persen, Gunardi sebesar 0,44 persen dan Alim Puspita sebesar 0,49 persen.
Dengan akuisisi tersebut, KVF memiliki 30,01 persen, Kasikorn Public Company Limited sebesar 9,99 persen, PT Guna Investindo sebesar 5,87 persen, PT Alim Investindo sebesar 53,84 persen, dan masyarakat sebesar 0,29 persen.
Advertisement
Selanjutnya
Selain itu, pengambil bagian atas saham baru melalui rights issue sehingga modal inti perseroan akan meningkat menjadi sekurang-kurangnya Rp 3 triliun. Perseroan akan rights issue dengan menerbitkan 4,17 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknyua 48,45 persen dari modal disetor perseroan. Saham yang akan dikeluarkan perseroan itu saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Adapun asumsi jika seluruh pemegang saham masyarakat melaksanakan seluruh HMETD miliknya, pemegang saham BMAS antara lain PT Alim Investindo sebesar 29,18 persen, PT Guna Investindo sebesar 3,02 persen, Kasikornbank Public Company Limited sebesar 5,15 persen, Kasikorn Vision Financial Company Pte Ltd sebesar 62,35 persen, dan masyarakat 0,30 persen.
Jika seluruh pemegang saham tidak akan melaksanakan seluruh HMETD miliknya, PT Alim Investindo genggam 29,22 persen, PT Guna Investindo sebesar 3,03 persen, Kasikorbank Public Company Limited sebesar 5,16 persen, Kasikorn Vision Financial Company Pte Ltd sebesar 62,44 persen dan masyarakat sebesar 0,15 persen.
Akuisisi Saham Bank Maspion, Kasikorn Pakai Dana Internal
Untuk mengambil alih saham Bank Maspion tersebut, KVF akan memakai kas internal yang disuntikkan oleh KBank sebagai ultimate shareholdernya untuk mengambil alih saham di perseroan.
Setelah pengambilalihan saham BMAS, sesuai POJK 9 pemegang saham pengendali pun akan melakukan penawaran tender wajib untuk mengambil alih sisa saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik.
Penawaran tender wajib akan dilakukan jika seuai dengan POJK 12 dan POJK 56, OJK izinkan KVF untuk memiliki saham di perseroan melebihi batas yang diperbolehkan berdasarkan batasan kepemilikan saham yang berlaku.
Sebagai akibat pengambilalihan ini, perseroan menyatakan tidak akan memberhentikan karyawan. Sebagai pemegang saham pengendali baru, KVF akan mencalonkan direktur dan komisaris baru di jajaran direksi dan komisaris perseroan.
Adapun KVF mengambilalih saham BMAS untuk mendukung strategi investasi di sektor keuangan dalam rangka memperluas kegiatan usaha dan perusahaan induknya KBank di bidang jasa keuangan.
Advertisement