Liputan6.com, Jakarta - 1 Rabiul Akhir 1444 Hijriyah jatuh pada Kamis, tanggal 27 Oktober 2022. Dalam Islam, Rabiul Akhir adalah bulan kedua, setelah Rabiul Awal sehingga disebut pula dalam Rabius Tsani.
Rabiul Akhir merupakan bulan ke-4 dalam kalender Hijriah yang menggunakan perhitungan Qomariyah atau penanggalan berbasis bulan (lunar).
Mengutip lampung.nu.or.id, pada zaman jahiliyah, bulan Rabiul Akhir ini disebut dengan bulan Wubshan atau Wabshan. Sementara bulan Rabiul Awal disebut dengan bulan Khawwan atau Khuwwan. Sedangkan bulan Jumadil Ula disebut dengan al-Hanin. (Lihat: Abu Bakar Muhammad, Jamhartul Lughah, [Beirut: Darul ‘Ilmi] 1987, jilid 3, hal. 1311).
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari 'Rabiul Akhir: Asal-usul Penamaan dan Peristiwa Penting di Dalamnya', yang pertama memberi nama bulan Rabiul Akhir menurut satu pendapat adalah buyut kelima Rasulullah SAW yakni Kilab bin Murrah. Penamaan itu tidak terlepas dari peristiwa alam musim rabi‘ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab.
Pada musim itu rerumputan menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan banyak yang berbuah. Umumnya musim itu terjadi selama dua bulan. Sehingga nama ini pun disematkan kepada dua bulan terjadinya musim tersebut, yang sekarang dikenal dengan nama Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.
Selain menjadi nama bulan, kata rabi‘ juga menjadi nama musim di antara enam musim yang ada, yaitu ar-rabi al-awwal (musim semi pertama), shaif (musim panas), qaizh (puncak musim panas), al-rabi‘ al-tsani (musim semi kedua), kharif (musim gugur), dan syitha (musim dingin). Demikian yang dikemukakan oleh Abu al-Ghauts (Lisanul ‘Arab, jilid 8, hal. 103).
Di Arab sendiri, masyarakat selalu mengawali penyebutan nama ini dengan kata syahr yang berarti "bulan". Sementara pengucapannya bisa dua versi, yaitu syahru rabi‘in al-akhir, bisa juga syahru rabi‘il akhir, dengan idhafat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
3 Peristiwa Besar di Bulan Rabiul Akhir
Beberapa peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rabiul Akhir adalah:
Pertama, turunnya Surat al-Hasyr (pengusiran). Turunnya surat tersebut dilatarbelakangi oleh upaya pembunuhan Rasulullah saw yang dilakukan oleh kaum Yahudi bani Nadhir.
Merekalah kaum yang pertama dikumpulkan dan diusir dari Madinah. Demikian seperti yang disebutkan dalam salah satu ayatnya: Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama (QS al-Hasyr [59]: 2). Dan jika tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka (QS al-Hasyr [59]: 3). (Abu Muhammad ‘Ali, Jawami‘ al-Sirah [Kairo-Mesir: Darul Ma ‘arif], 1900, jilid 1, halaman 145).
Kedua, peristiwa pengutusan Khalid ibn al-Walid oleh Rasulullah saw kepada Bani al-Harits ibn Ka‘b. Berkat perjuangan Khalid, mereka masuk Islam di hadapannya. Peristiwa itu berlangsung pada bulan Rabiul Akhir 10 Hijriah. Menurut Ibnu Ishaq, perang Dzat ar-Riqa juga terjadi pada bulan Rabiul Akhir keempat Hijriah, tepatnya setelah memerangi bani Nadhir.
Ketiga, di bulan Rabiul Akhir terjadi perang al-Ghabah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw pada tahun keenam Hijriah, kemudian perang al-Ghamr yang dipimpin oleh ‘Ukasyah ibn Mihshan. Pengiriman pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh Muhammad ibn Maslamah ke wilayah Dzul Qashshah (al-Waqidi, Maghazi al-Waqidi, [Beirut: Darul A’lami], 1989, jilid 1, hal. 4).
Tim Rembulan
Advertisement