Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara ikut menyelidiki penyebab gagal ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) di Jakarta Utara, dengan menurunkan personel bidang kedokteran dan kesehatan (biddokkes).
"Dari kedokteran kami, ada di Biddokkes ini, juga ikut memeriksa apa penyebab-penyebabnya sehingga anak tersebut sampai terkena gagal ginjal akut," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Erlin Tang Jaya di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Jumat 28 Oktober 2022.
Erlin mengatakan personel Polres Metro Jakarta Utara tersebut akan mendata kasus diduga gagal ginjal akut progresif atipikal di setiap wilayah. Menurut Erlin, sudah empat anak suspek penyakit misterius tersebut di Jakarta Utara.
Diperkirakan, empat anak itu berada di rentang usia 1-8 tahun, tiga berjenis laki-laki dan satu perempuan dan berada di wilayah Cilincing dan Tanjung Priok.
Baca Juga
Advertisement
"Kami masih mendata semua warga Jakarta Utara ini yang anaknya terkena gagal ginjal akut. Memang kalau tidak salah ada kurang lebih sekitar empat, di wilayah Jakarta Utara ini yang terkena gagal ginjal akut," kata Erlin yang dilansir dari Antara.
Namun gagal ginjal pada kasus suspek di wilayah Jakarta Utara itu masih terus diselidiki penyebabnya.
Erlin belum menyebut kesimpulan yang dapat diambil dari penyelidikan yang dilakukan tersebut, namun sekarang sebagian besar obat sirop parasetamol sudah ditarik dari pasaran.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 135 anak terkena gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal (AKI) selama periode Januari-Oktober 2022.
Widyastuti mengungkapkan dari total 135 kasus balita gagal ginjal akut misterius, sebanyak 63 balita meninggal dunia, 46 balita sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan.
Catat Ada 111 Anak Kena Gagal Ginjal
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama menyampaikan data terbaru kasus gagal ginjal akut yang ditemukan di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta pada Rabu (26/10/2022).
Data itu menunjukkan terdapat 111 kasus terduga Acute Kidney Injury Unknow Origin (AKIUO) di fasilitas kesehatan DKI Jakarta. Hanya 65 persen pasien yang tinggal di Jakarta.
"Per pagi ini kasus ditemukan di fasilitas kesehatan Jakarta ada 111 kasus, hanya 72 pasien (65 persen) yang tinggal di Jakarta," kata Ngabila dalam keterangan resminya.
Ngabila menjelaskan bahwa data ini diperoleh Dinkes DKI usai menyisir seluruh rumah sakit di Jakarta (hospital record review) atas instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dimana instruksi itu mengharuskan Dinkes DKI mencari kasus gagal ginjal akut di rumah sakit dengan pasien yang mulai dirawat per 1 agustus 2022 sampai dengan saat ini.
Hal tersebut, kata Ngabila untuk melihat besaran masalah akibat gagal ginjal akut yang lebih menyeluruh.
"Data yang diambil hanya diagnosis ICD X N.17.9 dan N.19 (sesuai poin 7 surat edaran kadinkes DKI) N.17.9 adalah acute renal failure unspecified N.19 adalah unspecified kidney failure," jelas dia.
Advertisement