Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengungkapkan kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang layak dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Dia menyebut sosok Cawapres, tak mesti dinilai dari popularitas, akan tetapi pengalaman dalam membantu presiden.
"Wakil itu pertama dinilai bukan popularitas, tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden," kata JK, kepada wartawan, di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (28/10).
Advertisement
Dia mencontohkan sosok Wakil Presiden ke-11, Boediono hingga Wakil Presiden saat ini Ma'ruf Amin, kedua sosok tersebut mampu bekerja dengan baik membantu presiden, tanpa dilihat popularitasnya bahkan tak sekalipun berkampanye.
"(Contoh) saya dua kali wapres, Pak Boediono, Pak Kiai (Ma'ruf) pernah kampanye enggak? Enggak pernah. Harus tadi, harus bekerja dengan baik. Sehingga dilihat ini, harus menilai bisa bekerja sama atau bisa membantu," ujarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan elektabilitas maupun popularitas pasti menjadi tolok ukur terhadap sosok cawapres yang akan dipilih nanti pada Pemilu 2024.
"Tentu kalau dalam pemilu ya. Tapi orang elektabilitas dilihat dari apa yang dikerjakannya sekarang dan orang juga akan menilai dia sanggup bekerja tidak," ucap JK.
Kriteria Cawapres versi Anies
Anies mengungkap dirinya memiliki ada tiga kriteria Cawapres idamannya.
"Kita lihat 3 kriteria. Satu memberikan kontribusi dalam kemenangan," kata Anies usai menghadiri acara NasDem Memanggil di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat pada Senin (17/10) malam.
Selain berkontribusi menang, menurut Anies, Cawapres nantinya harus memperkuat koalisi serta membantu pemerintahan. Tiga faktor itu menjadi pertimbangan untuk memilih Cawapres.
"Kedua membantu memperkuat koalisi stabilitas koalisi. Ketiga bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor. Nama belum ada," ujar Anies.
Advertisement
NasDem Serahkan ke Anies
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk memilih calon wakil presiden. Sebagai bakal calon presiden yang diusung NasDem, Anies memiliki otoritas penuh untuk mencari wakilnya.
"Soal cawapres kalau NasDem ya sudah kasih otoritas sama bung Anies," ujar Paloh ketika deklarasi Anies sebagai calon presiden di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10).
Dia menyebut NasDem tidak ingin memaksa kehendak untuk mencari calon wakil presiden untuk Anies. Karena kalau wakilnya tidak cocok, hanya cari penyakit.
"Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang enggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit," kata Paloh.
Sumber: Alma Fikhasari/Merdeka.com