5 Efek Samping yang Muncul Ketika Kamu Melewatkan Sarapan

Sarapan pagi adalah salah satu hal yang penting dan seharusnya tidak dilewatkan oleh siapa saja.

oleh Renta Nirmala Hastutik diperbarui 30 Okt 2022, 08:25 WIB
Ilustrasi sarapan. (Dok. Heather Ford/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sarapan pagi adalah salah satu hal yang penting dan seharusnya tidak dilewatkan oleh siapa saja. Apalagi untuk orang-orang yang akan memulai aktivitas padat seharian penuh.

Sarapan bukan hanya sekadar memasukkan makanan ke dalam tubuh, namun mempunyai banyak manfaat, baik memberikan asupan nutrisi, energi, hingga menjaga kesehatan dan kebugaran.

Ketika kamu ingin memulai hari yang sibuk, mulailah membiasakan diri dengan sarapan yang seimbang, yaitu makan makanan mengandung banyak protein, karbohidrat sehat, dan campuran vitamin juga mineral yang baik untuk tubuh .

Karena kualitas dari sarapan yang kita konsumsi akan memberikan energi agar fisik lebih bekerja dengan baik.

Pada dasarnya, sarapan adalah permulaan tubuh dala menyiapkan diri untuk kesehatan fisik yang ideal, ketajaman mental, dan tingkat energi yang stabil.

Di sisi lain, ketika kalian melewatkan sarapan, kalian mungkin mengundang sejumlah masalah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Karena ketika kalian melewatkan sarapan, hal pertama yang terjadi pasti adalah tubuh terasa lemas karena belum adanya asupan energi yang muncul dan hal tersebut menyebabkan banyak hal lain yang terjadi.

Seperti kurangnya konsentrasi, tubuh menjadi cepat lemah dan emosi yang tidak stabil.

Untuk itu mulai untuk membiasakan melakukan sarapan pagi dari sekarang.

Mengutip laman Eat This Not That, Sabtu (29/10/2022), berikut beberapa efek samping yang mungkin tidak kalian ketahui apabila melewatkan sarapan:


1. Memperlambat Metabolisme

Ilustrasi sarapan. (dok. Unsplash.com/Brooke Lark)

Apakah kamu tahu ketika kamu bisa saja menunda makan selama berjam-jam pada hari-hari tertentu tanpa merasa lapar, tetapi jika kalian makan sedikit saja, tiba-tiba merasa lapar lagi?

Itu karena makan meningkatkan metabolisme kalian untuk hari itu.

Menurut sebuah studi dalam The Journal of Nutrition, para ahli menyimpulkan bahwa makan sarapan sebagai makanan terbesar hari itu ternyata mencegah kenaikan berat badan.

Dan memulainya lebih awal adalah hal yang baik, karena tubuh paling efisien dalam mengeluarkan insulin, mencerna makanan, dan proses lainnya di awal hari setelah istirahat malam yang baik.

Menunda makan berarti menunda memulai proses-proses sehat ini dan dengan demikian mengurangi keefektifannya pada waktu makan berikutnya.


2. Kenaikan Berat Badan

Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: unsplash.com/iyunmai

Studi menemukan bahwa makan sebagian besar kalori harian seseorang di pagi hari adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang stabil.

Di sisi lain, makan makanan yang lebih besar lebih dekat ke waktu tidur berkorelasi dengan kenaikan berat badan.

Dan hal yang sama juga berlaku untuk makan sejumlah makanan kecil dan camilan di kemudian hari yang jauh lebih baik untuk melakukan sebagian besar makan kalian pada awal waktu untuk memulai kegiatan.

Sebuah studi di San Raffaele University menyimpulkan bahwa waktu bahkan lebih penting daripada apa yang dimakan.

Studi terhadap 18 wanita menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi sebagian besar kalori hari itu di pagi hari saat sarapan kehilangan lebih banyak berat badan dan telah meningkatkan sensitivitas terhadap ancaman untuk mengalami kenaikan berat badan.


3. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Ilustrasi lelah, capek, letih, burnout. (Photo by Hernan Sanchez on Unsplash)

Semakin kuat dan berenergi tubuh kalian, semakin kuat dan berenergi pula sistem kekebalan tubuh yang dimiliki.

Sarapan yang sehat dapat menumbuhkan respons kekebalan tubuh yang kuat dan sehat ketika kalian bersentuhan dengan segala macam bakteri atau virus.

Seperti yang telah terlaporkan sebelumnya, bahwa melakukan sarapan sama dengan memberikan kekuatan dalam tubuhh dalam memperkuat sistem imun sehingga tubuh bereaksi lebih kuat terhadap bakteri dan virus.

Untuk memperoleh tubuh yang kuat apalagi saat musim yang rawan penyakit, jangan lupa untuk terus memerhatikan gaya dan pola hidup salah satunya adalah dengan tidak meninggalkan sarapan pada pagi hari.


4. Dapat Menyebabkan Rambut Rontok

Ilustrasi rambut rontok. (Unsplash.com/Kyle Johnson).

Ternyata, kebiasaan melewatkan sarapan juga berpengaruh dan dapat menyebabkan rambut rontok.

Itu karena kurangnya asupan protein di pagi hari mengekang kemampuan tubuh kalian untuk memproduksi keratin, blok bangunan rambut dan kuku kalian.

Tanpa sarapan kaya protein di pagi hari, kamu mungkin akan meninggalkan lebih banyak rambut di atas bantal di malam hari, dan menumbuhkan lebih sedikit rambut untuk menggantikannya.

Maka dari itu, ketika kalian mengalami kerontokan selain memberikan pertolongan pertama dengan perawatan rambut, perhatikan juga apakah anda melewatkan sarapan pada beberapa hari ini atau tidak.


5. Tingkat Stres Akan Meningkat

Ilustrasi Stres Credit: unsplash.com/Jason

Sebuah studi terhadap wanita berusia 18-45 tahun menunjukkan peningkatan kadar kortisol di antara orang-orang yang melewatkan sarapan.

Kortisol adalah sebuah "hormon stres" yang dapat menjadi bahan kimia alami, meningkatkan kadar glukosa dalam aliran darah dan meningkatkan tingkat energ.

Kortisol juga mempengaruhi kesadaran, dan bahkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.

Akibatnya dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat kalian merasa lelah, mudah tersinggung, bingung, tertekan, dan mengalami stres.

Dengan sarapan pagi, kalian akan mengisi ulang kadar glikogen hati sehingga kadar kortisol dapat menurun.

Jika kalian tidak sarapan, maka kadar kortisol akan terus meningkat untuk mempertahankan kadar glukosa darah yang pada akhirnya menyebabkan resistensi insulin yang membuat kalian lebih lapar sepanjang hari.

Infografis gejala dan penyebab stroke. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya