Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap kondisi cuaca di Ibu Kota, pada esok pagi, Senin 31 Oktober 2022 diprediksi berawan.
Namun, siang hingga malam hari, langit biru menghiasi seluruh wilayah DKI Jakarta. Bahkan BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini cuacanya.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, hujan intensitas ringan membayangi keempat daerah penyangga Jakarta, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kondisi tersebut dilaporkan BMKG berlangsung pada siang hingga malam hari.
Sedangkan pagi hari, cuaca cerah berawan menyelimuti sebagian wilayah Bekasi dan Tangerang.
Seperti halnya di Ibu Kota, BMKG juga tidak mengeluarkan peringatan dini cuacanya untuk keempat daerah penyangga.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Jakarta Pusat | Berawan | Cerah | Cerah Berawan |
Jakarta Selatan | Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Jakarta Timur | Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Jakarta Utara | Berawan | Cerah | Cerah Berawan |
Kepulauan Seribu | Berawan | Cerah | Cerah Berawan |
Bekasi | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Depok | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Bogor | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Tangerang | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
BMKG Sebut Siklon Nalgae Bergerak Menjauhi Indonesia, Intensitas Hujan Menurun?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, bahwa siklon tropis Nalgae yang terpantau di Laut Filipina atau di sebelah utara-timur laut Tahuna, Kepulauan Sangihe bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Siklon tropis Nalgae saat ini terpantau di Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 40 knots dan tekanan udara minimum 994 mb bergerak menjauhi wilayah Indonesia," demikian keterangan BMKG melalui akun Twitter resmi @infoBMKG, seperti dilansir Antara pada Sabtu (29/10/2022).
BMKG memperkirakan intensitas siklon itu akan menguat dan bergerak ke arah barat-barat laut, menjauhi wilayah Indonesia berdasarkan hasil analisis yang diperbaharui pada pukul 07.00 WIB, Jumat, 28 Oktober kemarin.
Dalam analisis itu, siklon Nalgae tersebut berada sekitar 1.000 kilometer sebelah utara-timur laut Tahuna, Sulawesi Utara dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau 75 kilometer per jam.
Siklon tropis Nalgae menghasilkan bibit siklon tropis 94W yang terpantau di Samudera Pasifik Barat sebelah utara Papua dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1.009,3 mb.
BMKG memperkirakan potensi bibit siklon 94W itu tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada rentang kategori rendah.
Advertisement
Dampak Siklon Nalgae
Kemudian angin kencang dengan potensi mencapai 25 knots di Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Selain itu, gelombang laut dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Natuna, Selat Makassar Bagian Utara, Laut Sulawesi, dan Perairan Kepulauan Sitaro.
Kemudian perairan selatan Kepulauan Sangihe-Talaud, perairan utara Halmahera, perairan Morotai, Laut Halmahera-Samudera Pasifik utara Papua Barat.
Untuk dampak bibit siklon 94W diperkirakan gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter di Samudera Pasifik utara Papua Barat-Papua, gelombang laut tinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan utara Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Samudera Pasifik utara Halmahera.