Liputan6.com, Itaewon - Insiden terjadi saat pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Massa yang padat memicu berdesakan dan menewaskan 149 orang.
"Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 sekitar pukul 22.00 telah terjadi peristiwa menyedihkan pada perayaan Halloween di Itaewon yang memakan korban jiwa dan luka-luka," ujar Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Minggu (30/10/2022).
Advertisement
Berdasarkan pemberitaan di berbagai media nasional Korea, sambung Dubes yang karib disapa Sulis, saat ini terdapat korban jiwa sekitar 149 orang dan 76 orang luka-luka. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan bertambah.
"Hingga pagi ini, informasi dari kepolisian menyebutkan belum diketahui adanya WNI yang menjadi korban," jelas Dubes Sulis.
KBRI Seoul, ungkapnya, tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak guna menggali informasi kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
"Menanggapi hal ini, Presiden Yoon Suk Yeol telah mengadakan emergency meeting dan memerintahkan emergency respons kepada seluruh jajarannya untuk mengevakuasi para korban, mencegah terjadinya tambahan korban dan menjaga situasi di lokasi kejadian.
"Terdapat informasi adanya 2 orang WNA yang menjadi korban namun telah dipastikan bahwa kedua orang tersebut bukan WNI."
Awalnya, sekitar 59 orang dilaporkan tewas akibat henti jantung saat merayakan Halloween di kawasan Itaewon, Korea Selatan. Kala itu, kerumunan besar terjadi di kawasan yang dikenal dengan pusat aktivitas malam yang populer.
Jumlah korban dikhawatirkan terus bertambah.
Sekitar 100 Ribu Orang Diyakini Berkerumun
Media lokal mengatakan sekitar 100.000 orang berbondong-bondong ke jalan-jalan Itaewon untuk perayaan Halloween, yang terbesar sejak awal pandemi setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Sedikitnya 120 orang tewas dan 100 lainnya terluka saat mereka berdesakan di kerumunan besar yang mendorong maju di jalan sempit selama perayaan Halloween di ibu kota Seoul, kata pejabat Korea Selatan.
Mengutip Korea Times, Minggu (30/2022), Choi Seong-beom, kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul, mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat dan jumlah yang tidak ditentukan di antara yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Dia mengatakan 74 orang tewas telah dikirim ke rumah sakit, sementara sisa 46 jasad lainnya diangkut ke pusat kebugaran terdekat sehingga para pekerja dapat mengidentifikasi mereka.
Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan secara terpisah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabat masih berusaha menentukan jumlah pasti pasien darurat.
Tayangan TV dan foto dari tempat kejadian menunjukkan kendaraan ambulans berbaris di jalan sekitar bersama kehadiran polisi dan pekerja darurat memindahkan korban terluka dengan tandu. Pekerja darurat dan pejalan kaki juga terlihat melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalanan.
Lebih dari 400 pekerja darurat dan 140 kendaraan dari seluruh negeri, termasuk semua personel yang tersedia di Seoul, dikerahkan ke jalan-jalan untuk merawat yang terluka.
Advertisement
Respons Presiden, PM dan Pejabat
Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengeluarkan pernyataan yang menyerukan para pejabat untuk memastikan perawatan cepat bagi mereka yang terluka dan meninjau keamanan lokasi perayaan. Dia juga menginstruksikan Kementerian Kesehatan untuk segera mengerahkan tim bantuan medis bencana dan mengamankan tempat tidur di rumah sakit terdekat untuk merawat yang terluka.
Secara terpisah, mengutip Korea Times, Perdana Menteri Han Duck-soo menginstruksikan para pejabat untuk melakukan upaya maksimal untuk meminimalkan kerusakan.
Sementara itu, Wali Kota Seoul Oh Se-hoon, yang sedang berkunjung ke Eropa, memutuskan untuk pulang setelah kecelakaan itu, kata pejabat kota.
Para pejabat mengatakan diyakini bahwa orang-orang tergencet sampai mati setelah kerumunan besar mulai mendorong maju di gang sempit dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.
Kantong Jenazah
Video dari tempat kejadian menunjukkan kantong jenazah di jalanan, pekerja darurat melakukan CPR, dan penyelamat, serta mencoba menarik orang yang terperangkap di kerumunan.
Belum jelas apa penyebab kejadian tersebut, dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022).
Wartawan BBC Hosu Lee yang mengunjungi tempat kejadian, mengatakan dia melihat "banyak staf medis, ambulans yang membawa jenazah satu per satu".
Hosu Lee mengatakan, ada ribuan di antara kerumunan, dan sejumlah jenazah ditutupi kain biru.
"Banyak anak muda berkumpul di sini malam ini. Banyak orang datang ke pesta dan klub, mengenakan kostum dan banyak orang yang saya lihat putus asa dan sedih melihat adegan kacau tersebut," kata Lee.
Foto dan video menunjukkan di media sosial sejumlah kondisi darurat.
Advertisement