Liputan6.com, Korea Selatan - Dunia digemparkan dengan kejadian malam pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Kejadian ini berawal dari lokal distrik Itaewon yang mencoba untuk mempersiapkan festival Halloween 2022 tanpa masker pertama yang dilakukan setelah tiga tahun ke belakang karena pandemi Covid-19.
Dilansir melalui Koreaboo, Minggu (30/10/2022), berharap lebih dari 100.000 pengunjung untuk ikut berpartisipasi, mereka mengirim lebih dari 200 petugas khusus di akhir pekan, yakni pada 28 Oktober - 30 Oktober 2022.
Advertisement
Awalnya, petugas dikerahkan untuk mencegah kejahatan, seperti film illegal dan penyalahgunaan. Polisi juga diharapkan mampu menangani tindak kekerasan terhadap kejahatan lainnya terkait narkoba.
Pegelaran yang diadakan setelah 3 tahun pandemi Covid-19 ini ternyata mengalami kelonjakan. Digelar pada Sabtu, 29 Oktober 2022, masyarakat pun berbondong-bondong datang untuk ikut merayakan festival Halloween.
Namun nahas, kerumunan yang tak terbendung itu malah berakhir tragis. Lautan manusia memenuhi gang sempit, tepatnya di sebelah landmark Hotel Hamilton.
Salah satu penduduk yang tinggal di kawasan Itaewon mengungkap tentang kepadatan yang sudah terjadi sejak dulu melalui cuitannya di Twitter. Ia menuliskan “Aku tahu Itaewon, Aku pernah bekerja di sana sembilan tahun yang lalu, Itaewon adalah kawasan sempit dan tempat berkerumun,” tulis akun @ShutDa_Ur_Mouth.
Terdesak dan terhimpit, pengunjung festival Halloween Itaewon pun mulai bertumbangan ketika kerumunan terus melakukan dorong-mendorong di dalam gang sempit berukuran lebar empat meter itu.
Bayangkan saja, kerumunan sebanyak itu memadati gang yang hampir tak cukup untuk ukuran mobil sedan.
Terperangkap dalam lautan manusia yang berusaha keluar dari hotel dan kerumunan yang keluar dari pintu 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon, Korea Selatan.
Festival Halloween Berujung Petaka
Kala itu, pukul 10:15-10:22 PM waktu Korea Selatan, telah tercatat sekitar 50 korban mengalami gejala sesak napas hingga serangan jantung. Alhasil, petugas pemadam kebakaran Itaewon mendapat lebih dari 81 laporan untuk kasus ini.
Tak hanya itu, tim ambulan pun telah dikirim, namun mengalami kendala untuk menuju TKP. Hal ini dikarenakan, kelonjakan dari kerumunan yang membuat ambulan sulit bergerak.
Sudah lebih dari 142 petugas dikerahkan untuk menangani situasi yang semakin buruk ini. Lagi, lagi akses menuju TKP sulit diakses, karena adanya lautan manusia yang tak terbendung.
Kejadian ini menggemparkan jagat dunia maya, bahkan ada warganet yang berhasil mengabadikan momen tersebut.
Melalui video yang diunggah warganet, mereka yang berada di sana masih ada saja yang asyik bernyanyi dan berjoget ria di tengah jalan.
Hal ini yang menyebabkan tersendatnya lalu lintas karena area yang dituju telah terblokir oleh kerumunan. Padahal, mobil pemadam kebakaran perlu cepat menangani mereka yang mengalami sesak napas dan serangan jantung.
Korban pun terus berjatuhan, menanggapi kejadian ini tim medis bergegas menghampiri para korban dan segera memberikan CPR pada mereka yang mengalami gejala serangan jantung.
Bahkan, petugas medis sampai meminta bantuan kepada warga untuk melakukan CPR kepada para korban.
Sekitar pukul 03.00 pagi waktu Korea Selatan, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, mengungkap terdapat 120 kasus kematian yang telah terkonfirmasi dan 100 lainnya terluka.
“Jumlah korban akan meningkat, karena beberapa orang yang berhasil dibawa ke rumah sakit berada dalam kondisi kritis,” kata Choi Sung Bum, kepala pemadam kebakaran di Yongsan.
Advertisement
Sinyal Internet Terputus dan Korban Terus Berjatuhan
Beberapa media di Korea Selatan melaporkan jaringan internet dan telepon seluler sempat terputus, karena imbas dari tragedi malam hari itu.
Area stasiun kereta bawah tanah Itaewon pun terus mengalami kepadatan yang cukup ekstrim. Pasalnya, semua pengunjung didesak untuk meninggalkan TKP.
Tak berhenti sampai disitu, pukul 04.00 pagi waktu Korea Selatan, jumlah korban terus meningkat hingga 146 korban meninggal dunia yang telah dikonfirmasi.
Pemadam kebakaran Yongsan melaporkan, “Jumlah (kematian) telah meningkat, beberapa berhasil dirawat di rumah sakit dan pembaharuan status mereka dipegang oleh pihak rumah sakit.”
Beberapa saksi dalam tragedi Festival Halloween 2022 di Itaewon mengungkap, awal mula adanya kerumunan di daerah tersebut karena hadirnya seorang selebritas yang muncul di salah satu tempat di sekitar gang.
Namun, penyebab awal dari kejadian tragis ini masih dalam tahap investigasi dan belum ada penyebab spesifik mengapa lonjakan massa dapat terjadi di area tersebut.
Kantor polisi Yongsan pun membantah segala spekulasi dari media sosial terkait insiden yang menyangkutkan hal ini dengan narkoba.
Warga Korea Selatan Berkabung
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol telah mengumumkan masa berkabung nasional, setelah insiden kerumunan masa festival Halloween di Itaewon yang menewaskan banyak korban.
Dikutip dari laman BBC, korban tewas dalam tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 151 orang.
Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, namun pelayanan darurat di sana belum mengonfirmasi dari mana sajakah asal negara mereka.
Minggu pagi, Yoon mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap semua yang menjalani masa perawatan agar cepat sembuh dan kembali pulih.
Dirinya pun sedih melihat insiden yang terjadi di jantung ibu kota itu, dan segera mengambil langkah antisipasi untuk mencegah terulangnya tragedi seperti ini di tahun depan.
Yoon mengatakan, masa berkabung ini akan terus berlanjut hingga penanganan dari tragedi ini berakhir. Insiden di Itaewon pada malam Halloween ini menjadi salah satu bencana terburuk yang dialami oleh Korea Selatan, setelah kasus tenggelamnya kapal feri pada 2014 yang menewaskan 304 orang.
Advertisement