4 Keahlian yang Harus Dimiliki Pekerja di Era Digital

Ketrampilan data anlyst diperlakukan untuk memahami big data yang akan bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan bisnis perusahaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2022, 17:30 WIB
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengakselerasi perkembangan digitalisasi. Semua sektor terus dikembangkan mulai dari ekonomi hingga sosial, baik alat-akat penunjang hingga sumber daya manusia. Oleh sebab itu, seluruh pekerja harus bisa menerapkan digtalisasi ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi pun memberikan bcooran mengenai empat ketrampilan kerja yang dibutuhkan di era digitalisasi.

Pertama, terkait kemampuan data anlyst. Menurutnya, ketrampilan ini diperlakukan untuk memahami big data yang akan bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan bisnis perusahaan.

"Kalau ketrampilan yajg dibutuhkan era digital terkait dengab data besar atau big data," ujarnya saat meninjau pelaksanaan Job Fair Nasional di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Kedua, ketrampilan berkomunikasi. Sanusi menyebut, kemampuan komunikasi yang baik dan efektif sangat diperlukan perusahaan untuk memastikan produk yang dihasilkan dapat diterima konsumen.

"Apalagi dengan era digital yang makin minim kontak fisik," ungkapnya.

Ketiga, ketrampilan terkait pemecahan masalah (problem solving). Dia menjelaskan, di era digital ini terdapat sejumlah risiko yang perlu diantisipasi perusahaan, khususnya terkait dengan fenomena.

"Saat ini ini kan risiko ini yang harus kita antisipasi," tekannya.

Terakhir ialah ketrampilan editing foto. Sanusi mengatakan, ketrampilan editing amat diperlukan perusahaan dalam rangka menghasilkan produk yang menarik.

"Kemasan produk (yang baik) dibutuhkan teknik fotografi, sehingga disitu jelas orang tertarik. Foto di edit kan menarik," jelasnya.


Percepatan Digitalisasi Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ilustrasi ekonomi digital. Freepik

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tengah menjadi perbincangan di dunia. Hal ini lantaran di saat beberapa negara di dunia terancam resesi, ekonomi Indonesia bisa bertahan tumbuh di atas 5 persen.

Tentu ini terjadi karena banyak hal. Salah satunya mengenai percepatan transformasi digital, baik pemerintahan dan perusahaan di dalam negeri.

CEO PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE) Hermansjah Haryono mengatakan bahwa percepatan digitalisasi di Indonesia yang terjadi saat ini merupakan motor pertumbuhan perekonomian Indonesia di masa yang akan datang.

Dengan pembangunan infrastruktur jaringan serat optik yang handal sepanjang jalur kereta, pembangunan Edge Data Center di ratusan lokasi, serta pengembangan ekosistem digital terintegrasi oleh Surge diharapkan mampu memberikan solusi dan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Surge akan terus berkomitmen untuk berinovasi dan memberikan solusi terbaik bagi seluruh stakeholder. Dengan semangat kolaborasi yang tercipta dengan berbagai pihak diharapkan dapat mewujudkan misi Perseroan dalam menghadirkan konektivitas yang handal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Hermansjah, Jumat (28/10/2022).

Atas dasar komitmennya ini, SURGE berhasil meraih penghargaan CSA Awards 2022 sebagai “The Best of Technology Sector” untuk kategori Non-Big Capitalization. Perseroan berhasil mengungguli berbagai nominator lainnya yang masuk ke dalam kategori tersebut.

 

 


Diserahkan Erick Thohir

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bekerja sama dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk penguatan bisnis model perikanan di Indonesia.

Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir dan diterima oleh Bapak Hermansjah Haryono sebagai President Director Surge serta didampingi oleh Dewan Juri CSA Award 2022.

Keberhasilan WIFI dalam meraih penghargaan tersebut tidak terlepas dari penilaian kuantitatif dan kualitatif atas kinerja perseroan, dimana kriteria penilaian terdiri atas Aspek Profitabilitas di Masa Mendatang, Aspek Keterbukaan, Aspek Good Corporate Governance (GCG), Aspek Likuiditas Saham, Aspek Manajemen Risiko, serta Aspek ESG.

Hermansjah Haryono mengungkapkan, perseroan terus menerus menunjukkan kinerja fundamental yang positif dan telah bertransformasi sebagai perusahaan infrastruktur digital yang mampu beradaptasi dan menjawab tantangan post-pandemic digital era.

"Kami sangat bangga atas pencapaian CSA Awards ini dan tentunya akan memacu semangat kami untuk bekerja lebih keras lagi dalam memberikan nilai tambah yang optimal bagi seluruh stakeholder," ujarnya. 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya