Tragedi Itaewon, Jokowi: Indonesia Berkabung Bersama Korea Selatan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi kematian ratusan nyawa di Itaewon.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Okt 2022, 17:38 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato virtual saat menutup Sinode Godang HKBP ke-66 pada 27 Oktober 2022. (Foto: tangkapan layar Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi kematian ratusan nyawa di Itaewon. Hal itu diucapkan Jokowi melalui akun Twitter pribadinya @jokowi.

"Turut berduka tentang yang sedalam-dalamnya akan tragedi yang terjadi di Korea Selatan," cuit Jokowi seperti dikutip Liputan6.com, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Rasa dukanya Jokowi itu juga ditujukan kepada keluarga korban yang ditinggalkan orang-orang yang dicintai. Selain itu, kepala negara mendoakan para korban luka agar segera bisa kembali sembuh dengan cepat.

"Indonesia berkabung bersama Korea Selatan atas tragedi itu dan mendoakan yang terbaik untuk mereka yang ditinggalkan keluarga tercinta," Jokowi menutup.

Hingga saat ini, penyebab utama insiden yang menewaskan 151 orang di tragedi Itaewon masih dalam investigasi pihak berwajib setempat. Namun dugaan sementara, mereka tewas karena terdesak, terinjak dan kekurangan oksigen, mengingat lokasi kejadian adalah gang sempit.

Dalam laporan BBC, tak tanggung-tanggung, warga yang hadir ke Itaewon, Korea Selatan, untuk merayakan Halloween diprediksi mencapai 100.000 orang.

Kemudian, kerumunan dilaporkan memadati gang sempit di Itaewon--sebuah distrik kehidupan malam yang populer di Ibu Kota Korea Selatan. Saksi mata menggambarkan banyak orang berupaya untuk melarikan diri dari kerumunan yang menyesakkan tersebut.

Hingga pada saat yang tak terhindarkan, yaitu ketika orang-orang menuju satu tempat dengan bertumpuk satu sama lain. Paramedis kewalahan dengan jumlah korban, meminta orang yang lewat untuk membantu memberikan pertolongan pertama. Saksi mata lain menggambarkan kerumunan di daerah itu semakin kacau di malam hari.

"Sejumlah orang jatuh selama Halloween dan korban semakin banyak," kata Choi Seong-beom, Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, dalam sebuah pengarahan di tempat kejadian.


Hari Berkabung Nasional

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada hari Minggu setelah peristiwa Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul. Peristiwa meninggalnya 151 orang di kawasan kehidupan malam ini menjadi peristiwa terkelam yang terjadi di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Yoon Suk-yeol mengatakan belasungkawa kepada para korban tragedi Itaewon yang kebanyakan adalah remaja berusia di kisaran 20 tahun. Ia pun memerintahkan seluruh aparat untuk segera memulihkan para korban yang terluka.

"Ini benar-benar tragis," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CNBC, Minggu (30/10/2022).

“Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi terjadi di jantung kota Seoul tadi malam,” tambah dia.

Kerumunan massa melonjak hingga 10 kali lipat untuk merayakan Halloween di distrik Itaewon yang memang cukup populer sebagai kawasan hiburan Seorang pejabat yang menangani masalah ini mengatakan bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat.

 


Korban

Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Sung-beom mengatakan, 151 orang terkonfirmasi meninggal dunia, termasuk 19 orang asing.

Dia mengatakan pada briefing di tempat kejadian 82 orang terluka, 19 di antaranya serius.

Ini adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan Covid-19 dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.

Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 malam waktu setempat atau 1320 GMT.

“Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban,” kata Choi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya