Liputan6.com, Jakarta - Peru negara yang berada di bagian barat Amerika Selatan, kecuali cekungan Danau Titicaca di tenggara. Terletak di zona berpenduduk jarang, negara dengan ibu kota Lima ini berbatasan dengan Kolombia di timur laut dan Brasil di timur melintasi pegunungan rendah atau hutan tropis.
Di sebelah tenggara Peru berbatasan dengan Bolivia sementara di selatan dengan Chili dan Ekuador di barat laut melintasi pegunungan Andes. Sementara di sebelah barat terdapat perairan teritorial yang mencapai 200 mil (320 km) ke Samudra Pasifik, diklaim oleh Peru.
Mengutip dari Britannica, Selasa (1/11/2022), Peru pada dasarnya adalah negara tropis, dengan ujung utara hampir menyentuh Khatulistiwa. Terlepas dari lokasinya yang tropis, keragaman iklim, cara hidup, dan kegiatan ekonomi yang besar disebabkan oleh ketinggian yang ekstrem dan oleh angin barat daya menyapu Arus Peru atau Arus Humboldt yang dingin di sepanjang Pasifik.
Baca Juga
Advertisement
Kesulitan besar perjalanan yang ditimbulkan oleh Pegunungan Andes telah lama menghambat persatuan nasional. Iquitos, di atas Amazon, terletak hanya sekitar 600 mil (965 km) timur laut dari Lima, sebagai ibu kota Peru. Tetapi, sebelum pesawat terbang, pelancong antar kota sering memilih perjalanan 7.000 mil (11.250 km) melalui Amazon, Atlantik dan Karibia, Tanah Genting Panama, dan Pasifik, daripada rute pegunungan yang lebih pendek.
Nama Peru berasal dari kata Quechua yang menyiratkan tanah yang berlimpah, referensi untuk kekayaan ekonomi, dihasilkan oleh peradaban Inca yang kaya dan sangat terorganisir yang memerintah wilayah itu selama berabad-abad. Sumber daya mineral, pertanian, dan kelautan yang luas di negara itu telah lama menjadi fondasi ekonomi dan pada akhir abad ke-20. Pariwisata juga telah menjadi elemen utama pembangunan ekonomi Peru.
Masih banyak hal lain tentang Peru, berikut enam fakta menarik Peru yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (1/11/2022).
1. Sistem Pemerintahan
Sejarah politik Peru telah diselingi berbagai kudeta militer dan perubahan konstitusi. Konstitusi Peru 1993, yang telah diubah beberapa kali, menetapkan pemerintahan dipimpin oleh presiden yang dipilih secara populer untuk masa jabatan lima tahun dan menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden dapat dipilih kembali namun dilarang menjalani masa jabatan berturut-turut.
Presiden mengangkat dan memimpin Dewan Menteri (Kabinet) dan dibantu perdana menteri yang juga ditunjuk oleh presiden serta dua wakil presiden yang dipilih secara populer. Kekuasaan legislatif dipegang Kongres unikameral Republik, yang anggotanya dipilih secara populer untuk masa jabatan lima tahun. Untuk tujuan administratif, negara ini dibagi menjadi 25 wilayah, yang dibagi lagi menjadi departemen, provinsi, dan kabupaten.
2. Sejarah Peru
Suku Inca yang mendiami Peru seperti suku Aztec, legenda mereka tidak ada sebelum tahun 1200 M dengan dugaan kedatangan kaisar pertama di Cuzco, Manco Capac. Seperti orang-orang Dunia Lama, dan tidak seperti penduduk asli Amerika lainnya, suku Inca menceritakan sejarah mereka dengan pemerintahan raja. Sebagian besar catatan menyetujui 13 kaisar yang sejarahnya bisa dilihat melalui peradaban pra-Columbus untuk suku Inca.
Tujuh kaisar pertama adalah legendaris, terutama yang terjadi pada Manco Capac, pendiri dinasti. Pada periode ini suku Inca adalah suku kecil, salah satu dari banyak suku yang wilayah kekuasaannya tidak meluas bermil-mil di luar ibu kota mereka, Cuzco . Mereka hampir selalu berperang dengan suku-suku tetangga.
Ekspansi kerajaan Inca yang sangat cepat dimulai dengan putra Viracocha Pachacuti, salah satu penakluk besar dan salah satu individu hebat dalam sejarah benua Amerika. Dengan aksesinya pada 1438, sejarah yang dapat diandalkan juga dimulai, hampir semua penulis sejarah sepakat.
Pachacuti disebut oleh ahli geografi-sejarawan Inggris Sir Clements Markham "orang terhebat yang telah dihasilkan oleh ras aborigin Amerika." Dia dan putranya Topa Inca Yupanqui dapat dengan tepat dibandingkan dengan Philip dan Alexander dari Makedonia.
3. Etnis
Campuran etnis dan budaya Peru yang kompleks menghadirkan jalinan panteisme aborigin, mistisisme Spanyol, dan praktik keagamaan Afrika. Semua itu dimanifestasikan dalam musik, sastra, tekstil, kerajinan tangan, karya emas, perak dan masakan yang melimpah di negara itu.
Mestizos merupakan orang-orang keturunan campuran Pribumi dan Eropa, adalah sekitar tiga-perlima dari populasi Peru sementara seperlimanya orang-orang Quechua. Ada juga populasi minoritas kecil dari orang-orang keturunan Eropa, Aymara, keturunan Jepang, dan orang-orang dari etnis lain.
Penakluk Spanyol mendominasi masyarakat Pribumi dan masyarakat kolonial Peru, termasuk politik, agama, dan ekonomi. Mereka membawa budaya Eropa, bahasa Spanyol, dan agama Katolik Roma ke wilayah tersebut.
Setelah kemerdekaan Peru di 1824 dan larangan perbudakan pada 1854, orang China tiba untuk bekerja sebagai buruh tani dan kelompok baru orang Spanyol, Eropa utara, serta Jepang termasuk di antara pendatang lainnya. Kelompok etnis yang beragam ini cenderung kawin campur dengan perbedaan dalam gaya hidup dan kebiasaan.
Orang Peru keturunan Spanyol dan mestizo hidup terutama di sepanjang pantai dan menguasai sebagian besar kekayaan negara. Biasanya, sekelompok kecil orang keturunan Eropa memegang kekuasaan utama dalam pemerintahan dan industri. Budaya Mestizo adalah perpaduan antara cara Pribumi dan Eropa yang dikenal sebagai criollo.
Mestizo yang berbahasa Spanyol membentuk kelas menengah masyarakat Peru. Mereka memegang pekerjaan manajerial, administrasi, dan profesional, tetapi beberapa juga pemilik tanah kecil dan buruh. Penduduk asli Sierra hidup dalam kemiskinan ekstrem di lingkungan yang keras. Banyak penduduk asli dataran tinggi masih menggembalakan ternak llama atau bekerja di lahan kecil untuk mencari nafkah. Penduduk asli dataran rendah Amazonia menempati posisi sosial yang sama dengan penduduk asli dataran tinggi.
Advertisement
4. Negara Nelayan
Pada 1950-an dan 1960-an, industri perikanan Peru berkembang pesat, berdasarkan panen ikan teri dalam jumlah besar. Ikan ini diubah menjadi tepung ikan dan minyak untuk diekspor sebagai pakan ternak.
Tahun 1963 Peru adalah negara nelayan terkemuka di dunia, diukur dalam hal tonase yang ditangkap. Penangkapan ikan yang berlebihan, dikombinasikan dengan terjadinya arus El Niño yang parah pada tahun 1971–72, membuat industri perikanan mengalami penurunan.
Pemulihan terjadi selama akhir 1970-an, meskipun tangkapan tidak mendekati tingkat rekor sebelumnya. Peningkatan penekanan diberikan pada ikan untuk konsumsi manusiadi pasar domestik dan ekspor.
Sementara di sisi kehutanan terutama terkonsentrasi di dataran rendah timur Amazonia. Banyak jenis kayu komersial ditemukan di hutan Amazon, tetapi seringkali tidak dapat diakses dan eksploitasi terhambat oleh kekhawatiran akan kerusakan ekologis.
5. Kuliner
Masakan Peru banyak terpengaruh oleh Spanyol dan para pendatang seperti China dan Jepang. Chalona atau charqui adalah daging kering yang diawetkan (disebut apalka), makanan ini juga dimakan di Bolivia dan orang India di pantai dan dataran tinggi Peru sebelum kedatangan orang Spanyol.
Hari ini domba sering diganti dengan daging alpaka sebagai bahan dalam berbagai hidangan di wilayah Puno, Cusco, dan Arequipa. Disiapkan menggunakan domba yang baru saja diawetkan menggunakan garam. Daging dibiarkan kering di bawah sinar matahari dan malam yang dingin selama hampir satu bulan.
Kuliner terkenal lainnya adalah chairo, yaitu sup tradisional daerah Puno dan Arequipa. Asal-usulnya telah dilacak ke Indian Collan yang tinggal di Andes Bolivia dan Peru selatan. Supnya terdiri dari chuño hitam, aji panca (cabai merah), ubi jalar, babat domba, dan chalona. Hidangan lainnya yang terkenal adalah ocopa yang mirip dengan Papas a la Huancaina. Kuliner Peru ini terdiri dari kentang kuning rebus dan irisan yang ditutupi dengan saus yang terbuat dari cabai.
6. Pariwisata
Wilayah paling terkenal dari masa lalu budaya Peru adalah peninggalan Inca di negara itu, terutama Machu Picchu yang telah ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada 1983. Pernah menjadi "kota yang hilang", sebab letaknya terpencil di ketinggian 7.710 kaki (2.350 meter) di Pegunungan Andes di barat laut Cuzco.
Machu Picchu mungkin telah dikunjungi pada tahun 1867 oleh petualang Jerman Augusto Berns. Situs itu pasti dikunjungi pada 1911 oleh arkeolog Amerika Hiram Bingham yang memulai penyelidikan arkeologi di sana. Dikelilingi oleh bukit-bukit berhutan hijau subur, Machu Picchu terdiri dari ratusan teras pertanian yang dibangun dengan baik, banyak berupa rumah batu kecil dan beberapa kuil upacara yang dibangun dari batu berukir.
Penelitian menunjukkan bahwa Machu Picchu adalah tanah kerajaan kaisar Inca Pachacuti. Sisa-sisa situs Inca lainnya yang ditemukan di daerah sekitar Cuzco termasuk wilayah yang dikenal sebagai Lembah Suci yaitu lembah Sungai Urubamba.
Situs yang jarang dikunjungi adalah reruntuhan kota Caral, di lembah Sungai Supe di Pegunungan Andes Tengah, berada di utara-barat laut Lima. Tempat uty dianggap sebagai pusat peradaban tertua di Amerika pada 2001, ketika penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa bangunan telah ada antara 3000 dan 2000 SM .
Selain itu objek wisata menarik lainnya yaitu kota Caral yang ditetapkan sebagai UNESCO, Situs Warisan Dunia pada tahun 2009. Andes juga merupakan rumah bagi Chavín de Huántar, koleksi mengesankan dari reruntuhan budaya Chavín pra-Kolombia dan Taman Nasional Río Abiseo, yang terkenal dengan reruntuhan pra-Inca serta kehidupan tumbuhan dan hewan yang unik. Kedua tempat ini ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, masing-masing pada tahun 1985 dan 1990.
Advertisement