Asal-Usul Labu Halloween Jack O’Lantern dan Kisah Kesombongan Iblis dalam Islam

Labu Jack O'Lantern selalu menghiasi perayaan Halloween setiap tanggal 31 Oktober. Hiasan labu ini dibuat sedemikian rupa hingga membuat wajah yang menyeramkan, bahkan ada yang diukir seperti wajah setan atau iblis.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 31 Okt 2022, 08:30 WIB
Seorang seniman mengukir labu dalam acara Malam 1.000 Jack-O'-Lantern di Chicago Botanic Garden, Glencoe, Illinois, Amerika Serikat, 24 Oktober 2020. Lebih dari 1.000 labu ukiran tangan dipamerkan di acara tersebut menjelang perayaan Halloween. (Xinhua/Joel Lerner)

Liputan6.com, Jakarta - Labu Jack O'Lantern selalu menghiasi perayaan Halloween setiap tanggal 31 Oktober. Hiasan labu ini dibuat sedemikian rupa hingga membuat wajah yang menyeramkan, bahkan ada yang diukir seperti wajah setan atau iblis.

Jack O’Lantern memiliki sejarah panjang dengan perayaan Halloween. Menurut sejarahnya yang ditulis dalam Britannica, Jack O’Lantern berasal dari mitos Irlandia tentang Stingy Jack yang menipu iblis

Ketika Jack meninggal, Tuhan tidak mengizinkannya masuk surga. Begitu pun dengan iblis yang tidak membiarkannya masuk neraka. Jack dihukum berkeliaran di bumi untuk selama-lamanya.

Untuk menakuti jiwa pengembara Jack, orang-orang di Irlandia mengukir wajah iblis dari lobak. Ketika imigran Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mengukir wajah Jack O’Lantern dari labu. 

Itulah sejarah singkat asal usul labu Jack O’Lantern pada perayaan Halloween. Bisa dikatakan asal mula labu Halloween berasal dari kisah antara Jack dan iblis, sebagaimana yang dituliskan dalam Britannica.

Terlepas dari itu, bagi seorang muslim, berbicara soal iblis tentu suatu hal yang menarik. Sebab, iblis merupakan makhluk yang dikisahkan dalam Al-Qur’an. Namun kisah iblis bukanlah untuk diteladani.

Sebab, iblis dikenal sombong dan menjerumuskan. Bahkan, Allah sendiri telah memperingatkan betapa jahatnya setan dan tipu dayanya yang berbahaya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Kisah Kesombongan Iblis

Ilustrasi pemujaan setan. Menurut para pencinta teori konspirasi, Ratu Elizabeth II diduga sebagai kanibal pemuja setan. (Sumber Pixabay).

Kisah kesombongan iblis telah diterangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 34. Kala itu, Allah meminta para malaikat untuk bersujud kepada manusia pertama, Nabi Adam. Namun, iblis tidak ikut bersujud. Ia menolak dan menyombongkan diri.

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir". (QS. Al-Baqarah:34)

Alasan iblis tidak bersujud kepada Nabi Adam karena ia diciptakan Allah dari api, sedangkan manusia pertama yang Allah ciptakan dari tanah. Dengan begitu, ia merasa lebih baik dari manusia sehingga enggan untuk bersujud kepada Nabi Adam.

Karena kesombongannya, Allah mengusir iblis dari surga. Iblis pun berjanji akan menggoda Nabi Adam AS dan keturunannya sampai hari kiamat tiba agar tidak mau berserah diri dan menuruti perintah Alah.

Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka,” demikian terjemahan surah Al-Hijr ayat 39-40. (Ayat Al-Qur'an terkait dapat dilihat di sini)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya