Isu Jokowi Ketum PDIP, Ganjar Pranowo: Itu Kengawuran dan Imajinasi

Ganjar Pranowo menyebut ada upaya mengadu domba di internal PDIP terkait dengan isu dukungan Jokowi maju menjadi Ketua Umum PDIP pada 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2022, 07:51 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menkeu Sri Mulyani menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer Daerah serta Dana Desa Tahun 2020 kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Istana Negara, Kamis (14/11/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyebut ada upaya mengadu domba di internal partai berlambang banteng moncong putih terkait dengan isu dukungan Joko Widodo atau Jokowi maju menjadi Ketua Umum PDIP pada 2024.

"Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP. Agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," kata Ganjar di Semarang, Minggu 30 Oktober 2022, dikutip dari Antara.

Menurut Ganjar, dia dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai politik yang memahami bagaimana aturan dan relasi di parpol.

"(Ide Jokowi Ketum PDIP) itu sebuah 'kengawuran' dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono," ujar dia.

Mengenai suksesi ketua umum, lanjut dia, kongres partai sudah mengaturnya sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP itu tidak benar.


Jangan Terpancing Adu Domba

Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo. (Foto: Dok. Instagram @ganjar_pranowo)

Ganjar mengajak agar seluruh pendukung Presiden Jokowi konter isu tersebut, agar tidak menjadi bola liar.

"Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera konter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," ucap dia.

Ganjar menilai, nuansa penumpang gelap dan adu domba juga tercium pada kejadian beberapa waktu lalu, di mana saat itu ada sekelompok orang mengaku sebagai sukarelawan Ganjar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani terkait kasus KTP elektronik.

Dia meminta agar sukarelawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi pada tahun 2024.

"Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapa pun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai," ujarnya.


PPP Papua Pilih Ganjar Jadi Capres 2024, Begini Alasannya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristianto usai dipanggil di DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/10/2022). PDI Perjuangan (PDIP) menjatuhkan sanksi terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas pernyataan siap menjadi calon presiden di Pilpres 2024 dalam sebuah wawancara dengan media. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Papua resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024-2029. Dukungan terhadap Ganjar ini merupakan hasil Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) yang dihadiri seluruh DPC PPP se-Papua Jumat malam (28/10/2022).

"Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, setelah melakukan sidang pleno sebagai forum tertinggi Mukerwil, seluruh ketua dan sekretaris DPC PPP se-Papua menyatakan sikap mendukung Ganjar sebagai calon presiden RI," tutur Ketua DPW PPP Papua, Mursidin, di Grand Abe Hotel Jayapura, Papua.

Mursidin menjelaskan, pilihan nama capres mengerucut ke Ganjar Pranowo setelah para fungsionaris menjaring aspirasi kader dan simpatisan di akar rumput. Aspirasi itulah yang disahkan sebagai suara DPW dan akan diteruskan ke pusat.

"Kami DPW menampung seluruh aspirasi yang lahir dari bawah untuk nanti diteruskan ke pusat. Kami pun mendukung aspirasi ini karena sosok Pak Ganjar memang diinginkan masyarakat Papua," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPC Paniai, Nason Uti menilai, Ganjar merupakan sosok yang layak meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab menurutnya, rekam jejak Ganjar sudah teruji dan kepribadiannya pun sangat baik.

"Kalau latar belakang saya kira beliau bukan orang baru. Hal itu bisa dilihat saat beliau menjabat di DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah," ujar Nason.

Nason berharap agar DPP PPP bisa meneruskan aspirasi dan doa dari rakyat Papua, sehingga nantinya Ganjar diusung oleh PPP sekaligus dibawa dan diperjuangkan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Infografis Ganjar Diganjar Sanksi Gara-Gara Siap Jadi Capres (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya