Liputan6.com, Surabaya - Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) Negara Kesantuan Republik Indonesia (NKRI) besutan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) muncul di Ketintang Baru, Kota Surabaya.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, Warung NKRI , Dulang 88 ini merupakan salah satu program untuk membangun narasi kecintaan terhadap NKRI. Warung NKRI di Ketintang Surabaya ini merupakan yang ke- 15 di Indonesia.
Advertisement
"Karena kita sudah berkeliling ke berbagai Kota di Indonesia, dan di Jawa Timur ini pertama kali di Banyuwangi. Hari ini di tempat ini, dan Insya Allah besok kita buat di daerah Ngagel, Kota Surabaya juga," ujar Boy Rafli usai meresmikan Warung NKRI, Dulang 88 di Ketintang Baru, Surabaya, Sabtu (29/10/2022).
Selain di Surabaya dan Banyuwangi, Boy Refli mengaku akan terus membuka Warung NKRI di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jatim. Di mana rencananya pada bulan November 2022, akan kembali membuka Warung NKRI di Lawang, Malang, Jatim. "Itu adalah yang sudah terdata, untuk wilayah Jawa Timur," ucapnya.
Menurut Boy Rafli, Warung NKRI ini merupakan salah satu cara yang dilakukan pihaknya untuk mencegah dan memperkuat kontra narasi terhadap bibit intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Salah satunya dengan memanfaatkan ruang publik menjadi tempat dialog, diskusi, untuk membangun persatuan dan kesatuan terhadap NKRI.
"Salah satunya dengan edukasi semagat juang pada ulama dan santri saat melawan penjajah. Dimana ketika Bung Karno meminta fatwa Ulama, beliau (KH. Hasyim Asyari) melahirkan Resolusi Jihad," ujar Boy Rafli.
Apresiasi Wagub
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, mengapresiasi keberadaan Warung NKRI yang memiliki konsep guyup, dimana tidak hanya sekedar tempat untuk ngopi, tetapi juga ngobrol santai.
Oleh karenanya, Emil berharap, terciptanya komunikasi yang baik melalui Warung NKRI ini dapat terwujud. Terlebih ditambah program revitalisasi nilai Pancasila, dan transformasi kebangsaan.
"Dengan adanya suasana yang gayeng, ini ada yang mengatakan, komunikasi itu kalau tanpa komunikasi, masalah kecil bisa jadi besar. Sebaliknya kalau komunikasinya baik, masalah besar bisa menjadi kecil," ujarnya.
Advertisement