Luhut Bicara Indonesia Bisa Produksi Baterai Kendaraan Listrik Mulai 2024

Indonesia bertekad untuk menjadi salah satu pemain penting di industri kendaraan listrik global. Bahkan, untuk mendorong produksi kendaraan listrik, pemerintah juga tengah melakukan hilirisasi dari produk nikel.

oleh Arief Aszhari diperbarui 01 Nov 2022, 02:19 WIB
Hyundai Pamer Mobil Listrik Ioniq dan Kona ke Luhut (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bertekad untuk menjadi salah satu pemain penting di industri kendaraan listrik global. Bahkan, untuk mendorong produksi kendaraan listrik, pemerintah juga tengah melakukan hilirisasi dari produk nikel.

Nikel sendiri, merupakan salah satu material atau bahan yang nantinya dibutuhkan untuk membuat baterai lithium. Komponen tersebut akan menjadi penting dalam rantai kendaraan listrik berbasis baterai.

"Di Kalimantan Utara kita ada bangun produksi lithium baterai untuk 3 juta kendaraan dan itu semua sedang berjalan," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam rangkaian acara G20 yang diselenggarakan Himpuni di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Lanjut Luhut, diperkirakan produksi lithium baterai ini akan mulai berjalan efektif di kuartal II-2024. Kalau ini sudah berjalan, Luhut menyebut Indonesia bisa menjadi negara penghasil lithium baterai terbesar di dunia ke-2 di tahun 2028 mendatang.

"Kalau ini semua berjalan sesuai rencana, kita akan bisa jadi negara penghasil industri lithium baterai nomor 2 tahun 2028. Ini satu langkah yang bagus," tegasnya.

Sementara itu, terkait produksi kendaraan listrik di Tanah Air, ia juga telah memerintahkan perusahaan otomotif asal Korea Selatan Hyundai memproduksi 12 ribu kendaraan listrik di tahun depan. Ribuan mobil listrik ini untuk memenuhi kebutuhan kendaraan di Indonesia.

"Misalnya tahun depan, kita dorong Hyundai untuk produksi mobil listrik hingga 12 ribu unit," tukasnya.


Hyundai Serahkan Mobil Listrik Genesis Electrified G80 dan Ioniq 5 ke Pemerintah untuk KTT G20

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi menyerahkan 393 unit mobil listrik kepada Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) untuk kendaraan resmi G20 Summit, Bali, 15 dan 16 November 2022.

Sebelumnya, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi menyerahkan 393 unit mobil listrik kepada Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) untuk kendaraan resmi G20 Summit, Bali, 15 dan 16 November 2022. Kendaraan roda empat ramah lingkungan asal Korea Selatan yang dikirim, terdiri dari Genesis Electrified G80 dan Ioniq 5.

Pada acara seremonial, yang dilangsungkan di Tenis Indoor Senayan, Se Young Tack Lee, President Hyundai Motor Asia Pacific Headquarters mengatakan pihaknya bangga Indonesia menjadi tuan rumah G20 Summit. Karena itu, jenama Negeri Ginseng ini memberikan dukungan sepenuhnya untuk keberlangsungan dan kesuksesan acara ini.

"Dukungan penyediaan mobil listrik Hyundai dan Genesis sebagai kendaraan resmi delegasi G20 menjadi bukti dari komitmen kami sebagai perusahaan otomotif yang mendukung akselerasi mobilitas dan era elektrifikasi di Indonesia," ujar Se Young Tack Lee.

Hyundai menyediakan 44 unit Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase yang diproduksi secara eksklusif di Korea untuk G20, ditandai dengan logo G20 pada pilar, kemudian 87 unit Genesis Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase, serta 262 unit Hyundai IONIQ 5 yang diproduksi di Indonesia.

Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase akan digunakan sebagai kendaraan VVIP, sedangkan Genesis Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase dan Hyundai IONIQ 5 akan digunakan untuk keperluan lain seperti kendaraan untuk pasangan dari rombongan delegasi, protokol, keamanan, dan tim penyelamat.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya