Kebakaran di Perumahan India, 30 Warga Dilaporkan Terluka

Sedikitnya 30 orang terluka akibat kebakaran yang terjadi di dalam sebuah bangunan perumahan di negara bagian Bihar, India timur.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 31 Okt 2022, 13:57 WIB
Ilustrasi api (Photo by Rudy and Peter Skitterians on Pixabay)

Liputan6.com, Bihar - Sedikitnya 30 orang terluka akibat kebakaran yang terjadi di dalam sebuah bangunan perumahan di negara bagian Bihar, India timur.

Kebakaran terjadi di wilayah Shahganj di distrik Aurangabad, sekitar 94 km selatan Patna, ibu kota Bihar.

Menurut pejabat, korsleting listrik menyebabkan kebakaran besar, dan memicu ledakan tabung gas, dikutip dari Xinhua, Senin (31/10/2022).

"Istri saya sedang memasak untuk Chhath Puja (festival Hindu) pada pukul 02:30 waktu setempat di pagi hari," kata Anil Goswami, seorang penjaga toko kepada media.

Setelah kebakaran, polisi dan petugas pemadam kebakaran bergegas ke lokasi untuk melakukan penyelamatan.

Laporan itu menyebutkan, tujuh personel polisi dan beberapa penduduk setempat juga mengalami luka bakar saat mencoba memadamkan api.

Kebakaran Gedung Perkantoran 4 Lantai

Sementara itu, kebakaran melanda gedung perkantoran empat lantai di Delhi, India pada Jumat 13 Mei 2022, menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai sedikitnya 12 orang, kata layanan darurat.

Lebih dari 70 orang berada di dalam gedung saat kebakaran terjadi dan polisi memecahkan kaca jendela dan menggunakan tali untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak.

Sekitar 20 mobil pemadam kebakaran digunakan untuk memadamkan api di dekat stasiun metro Mundka di barat ibu kota India.

Mengutip BBC, Sabtu (14/5/2022), arus pendek diduga memicu kebakaran. Sementara itu, media India melaporkan bahwa dua penangkapan telah dilakukan.

 


Upaya Penyelamatan

Ilustrasi kebakaran. Foto: Pixabay.com

Menurut laporan Associated Press, puluhan orang telah diselamatkan dari gedung, yang sebagian besar berisi toko-toko, kata ruang kontrol. Bangunan ini terletak di daerah Mundka di barat New Delhi.

Kantor berita Press Trust of India mengatakan 12 orang menderita luka bakar akibat kebakaran tersebut dan 50 lainnya dievakuasi dari gedung tersebut.

Sebanyak 27 mobil pemadam kebakaran India memadamkan api setelah berjuang selama lebih dari lima jam. Sebuah operasi pencarian terus dilakukan untuk mencari siapa pun yang terperangkap di puing-puing, kata ruang kendali kebakaran.

Penyebab kebakaran sejauh ini belum jelas.

"Tertekan oleh kecelakaan kebakaran tragis di sebuah gedung dekat Stasiun Metro Mundka di Delhi. Belasungkawa saya untuk keluarga yang ditinggalkan. Saya berharap untuk pemulihan yang cepat dari yang terluka," tweet Presiden India Ram Nath Kovind.

Sementara Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sangat sedih dengan hilangnya nyawa.


Kompensasi Korban Tewas: Rp 37 Juta

Pemadam Kebakaran (Image by WikiImages from Pixabay)

Menawarkan belasungkawa atas hilangnya nyawa, Perdana Menteri Narendra Modi menjanjikan 200.000 rupee atau sekitar Rp 37 juta kepada keluarga terdekat sebagai kompensasi untuk setiap kematian.

Setelah api padam, operasi penyelamatan dilanjutkan. "Ini akan memakan waktu mengingat luasnya daerah itu," Sunil Choudhary, wakil kepala petugas pemadam kebakaran, seperti dikutip oleh Times of India.

Sebagian besar jasad dilaporkan ditemukan pada lantai kedua.

Pejabat setempat Jogi Ram Jain, mengatakan laporan awal menunjukkan korsleting telah menyebabkan kebakaran dan bahwa bangunan itu tidak memiliki sertifikasi keselamatan kebakaran yang layak.

"Kami telah memulai penyelidikan dan jika ada pejabat kota yang ditemukan bersalah, tindakan tegas akan diambil," katanya seperti dikutip oleh Hindustan Times.


Kebakaran Kerap Terjadi di India

ilustrasi (sumber: pixabay)

Kebakaran biasa terjadi di India, di mana undang-undang bangunan dan norma keselamatan sering dilanggar oleh pembangun dan penduduk.

Atul Garg, Direktur Delhi Fire Services, mengatakan bangunan itu tidak memiliki izin dari pemadam kebakaran dan tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan kebakaran seperti alat pemadam.

Korban jiwa terjadi di lantai dua gedung tersebut, di mana bahan plastik yang mudah terbakar yang digunakan untuk pembuatan peralatan seperti kamera keamanan disimpan.

Surat kabar Indian Express mengatakan dua pemilik perusahaan yang menjual kamera keamanan ditahan untuk diinterogasi karena api dilaporkan berasal dari kantor mereka. Kendati demikian tidak ada konfirmasi langsung dari polisi.

Pada 2019, kebakaran yang disebabkan korsleting listrik melanda sebuah gedung di New Delhi dan menewaskan 43 orang.

Infografis Tragedi Kebakaran Lapas Tangerang. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya