Bos Xbox: Metaverse Sekarang Mirip Video Game yang Dibangun dengan Buruk

Namun, Bos Xbox Phil Spencer juga mengatakan konsep metaverse bisa berubah seiring berjalannya waktu.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Nov 2022, 09:00 WIB
Phil Spencer, pimpinan Xbox Division (actugaming.net)

Liputan6.com, Jakarta - Bos Xbox Phil Spencer menambah sederet petinggi perusahaan teknologi yang tampaknya masih ragu-ragu terhadap metaverse saat ini. Konsep tersebut dipopulerkan belakangan ini usai Facebook mengganti nama jadi Meta.

Dalam WSJ Tech Live beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (1/11/2022), CEO dari Microsoft Gaming itu menyebut metaverse seperti "video game yang dibangun dengan buruk."

Metaverse menurut Meta sendiri bisa menjadi tempat di mana penggunanya tak hanya bisa bersosialisasi dengan orang lain, tapi juga melakukan pekerjaannya. Namun, Spencer tak setuju dengan aspek kerja ini.

"Pembuat video game memiliki kemampuan luar biasa untuk membangun dunia menarik yang ingin kita pergi untuk menghabiskan waktu," kata Spencer dalam konferensi tersebut.

"Bagi saya, membangun metaverse yang terlihat seperti ruang pertemuan... Saya hanya merasa bukan itu tempat saya ingin menghabiskan sebagian besar waktu," imbuhnya.

Terlepas dari komentarnya, Spencer merasa bahwa konsep metaverse akan berubah seiring berjalannya waktu. "Saya sedikit menggoda (dengan mengatakan itu) video game yang buruk. Saya hanya berpikir kita masih di awal," katanya.

Dia merasa,  seiring waktu metaverse "akan terlihat lebih mirip video game ketimbang beberapa model saya lihat untuk metaverse hari ini."

 


Kerja Sama Microsoft dan Meta untuk Metaverse

Ilustrasi Metaverse. (Unsplash/minhpham)

Di luar itu, Microsoft kabarnya sudah mulai membahas metaverse untuk tujuannya sendiri. Perusahaan mengatakan, akuisisi Activision Blizzard yang tertunda, akan menyediakan blok bangunan untuk metaverse.

CEO Microsoft Satya Nadella pun dalam Meta Connect, bicara soal bagaimana mereka dan Meta, berkolaborasi untuk membawa hal-hal seperti Teams, Windows, dan Xbox, ke realitas virtual.

Di sisi lain, CEO Snap Evan Spiegel, mendefinisikan bahwa metaverse sebagai "tinggal di dalam komputer."

"Hal terakhir yang ingin saya lakukan saat saya pulang kerja di penghujung hari yang panjang adalah tinggal di dalam komputer," kata Spiegel.

CEO Disney Bob Chapek mengatakan, perusahaan cenderung tidak menggunakan istilah metaverse. "Karena bagi kami, itu adalah istilah yang besar dan luas. Bagi kami, ini adalah penceritaan generasi berikutnya."

Greg Joswiak, SVP Apple untuk pemasaran global juga mengklaim bahwa metaverse adalah istilah yang tidak akan dia gunakan.

 


Kata CEO Apple Soal Metaverse

CEO Apple Tim Cook dengan iPhone 13 Pro Max dan Apple Watch Series 7 selama acara khusus di Apple Park di Cupertino, California (14/9/2021). Dalam acara peluncuran, Tim Cook bangga engumumkan generasi iPhone terbaru kami, yaitu iPhone 13. (Brooks Kraft/Apple Inc. /AFP)

 

Sebelumnya, ke media Belanda, Bright, CEO Apple Tim Cook mengatakan kebanyakan orang tidak bisa mendefinisikan metaverse, apalagi menghabiskan waktu lama menjalani hidup di dalamnya.

"Saya selalu berpikir penting bagi orang untuk memahami apa itu sesuatu," kata Cook, seperti dilansir The Verge, dikutip Rabu (5/10/2022). "Dan saya benar-benar tidak yakin rata-rata orang dapat memberitahu Anda apa itu metaverse."

Apple sendiri diketahui berminat untuk membangun berbagai perangkat keras Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR).

Meski begitu, Cook mengatakan tidak siap untuk mengklaim perusahaan sedang bekerja untuk sesuatu yang disebut "metaverse." Ia juga mengaku dirinya skeptis orang akan menghabiskan waktu yang lama dalam VR di masa depan.

Menurutnya, VR adalah sesuatu yang benar-benar bisa membuat seseorang tenggelam di dalamnya, dan bisa digunakan dengan cara yang baik.

"Tapi saya tidak berpikir Anda ingin menjalani seluruh hidup Anda seperti itu," kata Cook seraya menambahkan, VR "bukanlah cara untuk berkomunikasi dengan baik."


Persaingan Secara Filosofis Meta dan Apple

CEO Facebook Mark Zuckerberg di Ajang F8 pada 2019. Kredit: Facebook

Di sisi lain, awal tahun 2022, CEO Meta Mark Zuckerberg, mengklaim mereka sedang berada dalam "persaingan filosofis yang sangat dalam" dengan Apple untuk membangun metaverse.

"Ini adalah kompetisi filosofi dan ide, di mana mereka percaya bahwa dengan melakukan semuanya sendiri dan mengintegrasikan erat, mereka membangun pengalaman konsumen yang lebih baik," kata Zuckerberg saat itu.

Terlepas dari komentarnya soal metaverse, Tim Cook lebih memberikan dukungannya terhadap AR. Apple juga berpotensi bakal mengumumkan headset AR/VR-nya di tahun 2023.

Dalam publikasi yang sama, dikutip dari 9to5mac, Cook menyebut sudah ada sejumlah aplikasi AR di App Store, dan mengatakan masih ada ruang bagi teknologi itu untuk melangkah lebih jauh.

"Bayangkan tiba-tiba bisa mengajar dengan AR dan mendemonstrasikan berbagai jal dengan cara itu. Atau secara medis, dan lain-lain," kata Tim Cook.

(Dio/Ysl)

Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya