Liputan6.com, Yogyakarta - Sunscreen atau tabir surya merupakan salah satu komponen penting yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Sunscreen dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat mengakibatkan tanda penuaan pada kulit.
Tak hanya digunakan saat beraktivitas di luar ruangan, penggunaan sunscreen juga dibutuhkan saat di dalam ruangan. Sementara itu, terdapat tiga jenis sunscreen yang banyak beredar di pasaran.
Meski memiliki manfaat utama yang sama, ketiga jenis sunscreen tersebut juga memiliki beberapa perbedaan. Yuk, simak perbedaan ketiga sunscreen berikut:
Baca Juga
Advertisement
1. Chemical Sunscreen
Chemical sunscreen atau organic sunscreen bekerja setelah 15-20 menit usai pemakaian. Sunscreen jenis ini bekerja dengan cara menyerap, menguraikan, kemudian melepaskan sinar matahari melalui kulit.
Chemical sunscreen memiliki tekstur yang ringan dan tidak menimbulkan white cast atau efek keputihan pada kulit. Jenis ini disebut cocok untuk pemilik kulit kombinasi yang cenderung berminyak.
2. Physical Sunscreen
Physical sunscreen juga sering disebut sebagai mineral sunscreen. Jenis sunscreen yang satu ini cocok digunakan bagi pemilik kulit kering maupun sensitif.
Berbeda dengan chemical sunscreen, physical sunscreen biasanya akan menimbulkan efek putih (white cast) pada wajah yang dapat membuat warna kulit terlihat tidak merata. Namun, biasanya efek tersebut hanya terjadi beberapa saat.
Physical sunscreen memiliki tekstur yang tebal dan akan aktif bekerja setelah digunakan. Sunscreen jenis ini bekerja dengan cara memantulkan sinar matahari dari kulit.
3. Hybrid Sunscreen
Hybrid sunscreen merupakan gabungan antara chemical dan physical sunscreen. Sunscreen jenis ini sangat cocok digunakan untuk semua jenis kulit.
Hybrid sunscreen memiliki tektur yang ringan layaknya chemical sunscreen, tetapi memiliki cara kerja layaknya physical sunscreen. Kandungan dalam hybrid sunscreen pun memiliki kesamaan dengan chemical dan physical sunscreen.
(Resla Aknaita Chak)
