Pengunaan Kapal Terbesar di Dunia untuk Ekspor ke AS Tekan Biaya Kargo

Layanan dengan kapal kargo terbesar di Indonesia ini tidak bersifat temporer, namun menjadi sebuah layanan yang berkelanjutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2022, 17:15 WIB
Kedatangan salah satu kapal terbesar di dunia yaitu CMA CGM Alexander Von Humboldt, di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan salah satu kapal terbesar di dunia milik CMA CGM, Alexander Von Humboldt, dapat memperpendek port stay atau menekan cost cargo atau biaya kargo.

Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero Arif Suhartono, mengatakan, penggunaan kapal besar ini merupakan bagian dari insentif.

"Insentif jangan selalu dikaitkan dengan uang, mempercepat proses, memperpendek waktu, ini juga valuable," ujar Arif di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (31/10/2022).

Arif berharap, layanan dengan kapal kargo terbesar di Indonesia ini tidak bersifat temporer, namun juga menjadi sebuah layanan yang berkelanjutan. Dengan demikian, lalu lintas untuk produk ekspor Indonesia akan terus bertumbuh positif.

Meski demikian, Arif masih belum memperkirakan pertumbuhan yang terjadi usai kedatangan kapal Alexander Von Humboldt. Dia mengatakan, ada tidaknya dampak dari kapal tersebut terhadap tren lalu lintas ekspor Indonesia, masih menunggu waktu.

"Kenaikannya berapa tidak bisa diprediksi, makanya sustainable ini penting di situ baru kelihatan betapa dampak pertumbuhannya," ucap dia.

"Yang jelas Pelindo terusl bertransformasi layanan di setiap pelabuhan under Pelindo dengan mempependek port stay sama cargo stay, bahkan di pelabuhan Indonesia Timur, mereka bisa batas waktu port stay bahkan 30-40 persen," imbuhnya.

 


Menghubungkan Jakarta dan AS

Penampakan kapal besar (Direct Call) pembawa kontainer yang membawa ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diketahui, CMA CGM Alexander Von Humboldt memiliki rute pelayanan langsung atau direct call CMA CGM Columbus JAX yang menghubungkan Jakarta dan Amerika Serikat. Kapasitas yang dimiliki yaitu 16.000 TEUs.

Layanan ini diutamakan untuk memfasilitasi pertumbuhan volume perdagangan antara Indonesia dengan pasar ekspor terbesar keduanya tersebut, serta mengantisipasi pertumbuhan ekspor sebanyak 2 digit pada akhir tahun 2022.

Layanan JAX juga menawarkan konektivitas tanpa batas ke pantai timur dan pantai barat Amerika Serikat dengan waktu transisi 34 hari, meningkatkan waktu transit industri. Layanan JAX mengirimkan produk lokal dan produk manufaktur seperti kertas, karet, garmen, alas kaki, dan barang elektronik dari Indonesia ke Amerika Utara setiap minggunya.

"Mulai hari ini 3 dari 19 kapal dalam layanan mingguan JAX CMA CGM akan berukuran 16.000 TEUs. Kapal-kapal ini akan memfasilitasi kita untuk pengiriman lebih optimal ke dan dari Indonesia pada setiap perjalanan," ujar John Lim, Presiden Direktur CMA CGM Indonesia.

 Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI di Kapal Long Xing. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya