Liputan6.com, Jakarta Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) melalui program kerja tahunan yang dilaksanakan Tim KATAMATAKU UI memiliki visi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disabilitas pada penderita kusta tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi berdampak juga pada sosial ekonomi dan psikologis penderita. Anak-anak penderita kusta yang malu ke sekolah karena takut diejek teman-temannya dan diskriminasi peluang kerja akibat kekeliruan persepsi merupakan hal-hal yang dapat menciptakan kemiskinan.
Sejak 2019 hingga saat ini, Tim KATAMATAKU UI yang pimpin Dr. dr Yunia Irawati, Sp.M(K) sudah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat yaitu Pelatihan Kewirausahaan dan Penanganan Disabilitas pada penderita kusta di Pemukiman Sitanala, sekaligus membangun desa binaan di RT.01 RW. 13 Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari dengan memberdayakan exs-penderita kusta, keluarga, dan warga di sekitar penderita kusta.
Advertisement
Program “Aksi Peduli Masa Depan Anak di Kampung Kusta Sitanala”, dengan skrinning Kesehatan mata OYPMK atau Orang Yang Pernah Menderita Kusta dalam upaya pencegahan Kebutaan telah diselenggarakan tahun lalu. Kemudian pada 30 Oktober 2022, KATAMATAKU UI memberikan kacamata gratis guna mencegah gangguan penglihatan kepada 14 anak dan 3 orang dewasa yang memiliki gangguan penglihatan.
Program berkelanjutan jangka panjang
Ketua KATAMATAKU UI, Dr. dr Yunia Irawati, Sp.M(K) menjelaskan, "Kesehatan mata anak sebagai generasi penerus bangsa seringkali terabaikan, khususnya pada populasi sosio ekonomi menengah ke bawah. Untuk mencegah gangguan yang lebih progresif penting diberikan kacamata."
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan KATAMATAKU merupakan program berkelanjutan jangka panjang, hingga setelah diimplementasikan pada para penderita kusta, keluarga dan masyarakat di komunitas tersebut diharapkan siap menjadi kampung yang sehat dan produktif.
OYPMK atau Orang Yang Pernah Menderita Kusta di Kampung Sitanala maupun di Karangsari, Banten, rata–rata berpendidikan rendah dan 46% penderita tidak bekerja. Untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, Tim KATAMATAKU juga menyelenggarakan program Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Kewirausahaan untuk Usia Produktif dengan pelatihan budidaya udang lobster dan mengembangkan produksi tanaman pangan hidroponik termasuk melatih mereka bagaimana mengemas hasil panen serta pemasarannya.
Advertisement
Tiga program kegiatan
Koordinator KATAMATAKU UI, Astari, M. Ph.D mengatakan, "Permasalahan bagi penderita kusta, keluarga dan masyarakat sekitar pemukiman sitanala yaitu belum terakomodirnya potensi mereka dalam meningkatkan kesejahteraan. Untuk itu Tim KATAMATAKU menerapkan kegiatan meliputi 3 proses :
1) Melatih dan mendampingi masyarakat hingga mahir terampil.
2) Mendorong keterlibatan masyarakat hingga menjadi kebiasaan
3) Mengawal masyarakat hingga mampu meningkatkan ekonomi secara mandiri”.
Pada Minggu, 30 Oktober 2022, kerja keras Tim KATAMATAKU UI mendampingi masyarakat terbukti dengan hasil panen hidroponik ketiga yang terus meningkat. Panen ini menghasilkan 80 kg tanaman hidroponik pok coy. Selanjutnya, pada 6 November 2022, Tim KATAMATAKU akan menggelar pelatihan dan workshop penjualan produk hidroponik melalui e-commerce.