Bursa Saham Asia Ceria Hari Ini 1 November 2022 Jelang Rilis Bank Sentral Australia

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Selasa, 1 November 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 01 Nov 2022, 09:11 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar lebih tinggi pada Selasa (1/11/2022), menjelang keputusan bank sentral Australia dan hasil survei pribadi tentang aktivitas pabrik China. Pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) juga dimulai pada Selasa di Amerika Serikat.

Indeks Hang Seng menanjak dua persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,32 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai mendaki 0,23 persen dan indeks Shenzhen naik 0,51 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tepat di bawah garis datar sedangkan indeks Topix naik 0,19 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan juga naik 0,96 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,74 persen karena analis memperkirakan Reserve Bank of Australia akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut survei Reuters. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendaki 0,74 persne.

Di China, para ekonom memperkirakan pembacaan IMP manufaktur Caixin menjadi 49, mewakili kontraksi dalam aktivitas pabrik, menurut survei terpisah Reuters. Toyota dan Sony dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan.

Semalam di AS, saham merosot, tetapi indeks Dow Jones membukukan bulan terbaiknya sejak 1976 dan semua rata-rata utama mengakhiri bulan di wilayah positif setelah dua bulan mengalami kerugian.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 128,85 poin, atau 0,39 persen, menjadi 32.732,95. S&P 500 kehilangan 0,75 persen menjadi 3.871,98, dan Nasdaq Composite turun 1,03 persen menjadi 10.988,15.

Defisit perdagangan Korea Selatan melebar menjadi USD 6,7 miliar pada Oktober dari angka revisi USD 3,78 miliar pada September, menurut data dari badan bea cukai.

Impor naik 9,9 persen menjadi USD 59,18 miliar dari periode yang sama tahun lalu, sementara ekspor turun 5,7 persen menjadi USD 52,48 miliar. Data terbaru menunjukkan penurunan ekspor terbesar sejak Agustus 2020, menurut FactSet.


Saham Produsen Kendaraan Listrik

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Citi telah memilih pembuat mobil listrik besar sebagai salah satu ide pembelian "top" di antara saham-saham China.

Perusahaan mengharapkan saham pembuat mobil naik lebih dari 260 persen selama 12 bulan ke depan karena penjualan EV melonjak.

Produk domestik bruto Hong Kong turun 4,5 persen pada kuartal III tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, perkiraan sebelumnya dari Departemen Sensus dan Statistik pada Senin.

Itu kontraksi terburuk sejak kuartal II 2020. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan 0,7 persen, sementara PDB turun 1,3 persen pada kuartal II.

"Lingkungan eksternal yang memburuk dan gangguan yang terus berlanjut pada arus kargo darat lintas batas memberikan pukulan serius bagi ekspor Hong Kong, terutama disebabkan oleh kinerja permintaan eksternal yang lemah selama kuartal tersebut," tulis pernyataan tersebut, dikutip dari CNBC, Selasa (1/11/2022).

 


Tesla Jadi Favorit

Pengisi Daya Listrik Mobil Otonomos Tesla di Computex 2017. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Pembentukan modal tetap atau investasi turun 14,3 persen, sementara ekspor dan impor juga turun. Tesla mungkin menjadi favorit investor untuk eksposur ke industri EV, tetapi Citi dan HSBC menyebutkan dua alternatif untuk memainkan permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat.

Pejabat Jepang menghabiskan 6,35 triliun yen (USD 42,7 miliar) antara 29 September dan 27 Oktober untuk mempertahankan mata uangnya yang melemah yang mencapai level terlemah dalam 32 tahun bulan lalu.

Jumlah itu lebih dari dua kali lipat jumlah yang dihabiskan dari 30 Agustus hingga 28 September, ketika para pejabat menghabiskan lebih dari 2,83 triliun yen (USD 19 miliar) untuk mempertahankan yen yang melemah.

Perkiraan Reuters mengutip dari para pialang memperkirakan bahwa pihak berwenang menghabiskan 6,4 triliun yen selama dua hari perdagangan berturut-turut dari intervensi yang tidak diumumkan awal bulan ini.


Penutupan Bursa Saham Asia pada 31 Oktober 2022

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin, 31 Oktober 2022. Penguatan bursa saham Asia ini terjadi di tengah data aktivitas pabrik China meleset dari perkiraan. Selain itu, bursa saham Asia juga menanti data bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve pekan ini.

Indeks Hang Seng melemah 1,18 persen. Indeks Shanghai melemah 0,77 persen ke posisi 2.893,48. Indeks Shenzhen merosot ke posisi 10.397,04. Indeks Nikkei 225 menguat 1,78 persen ke posisi 27.587,46. Level tersebut tertinggi sejak 20 September 2022.

Di Australia, indeks ASX 200 menanjak 1,15 persen ke posisi 6.863,5. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,36 persen.

Biro Statisik Nasional China rilis data indeks manajer pembelian dengan data manufaktur berada di posisi 49,2. Pada akhir pekan ini, the Fed akan gelar pertemuan dan mengumumkan keputusan suku bunga. Sejumlah negara juga akan rilis data inflasi pekan ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya