Airlangga Optimistis Cadangan Beras Pemerintah Tembus 1 Juta Ton di Akhir Tahun

Menurut Airangga, keberadaan Perpres 125/2022 memberikan keleluasaan dan fleksibilitas bagi Bulog dalam menyerap beras rakyat

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Nov 2022, 09:36 WIB
Pekerja menata susunan karung beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Meski Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Mendag Muhammad Lutfi memerintahkan untuk impor 1 juta ton beras dikarenakan masih banyak stok di gudang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis cadangan beras pemerintah (CBP) dapat mencapai 1 juta ton pada akhir 2022.

Hal tersebut dikarenakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.

"Dengan adanya Perpres harusnya bisa menyerap besar," kata Airlangga kepada wartawan usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 31 Oktober 2022.

Menurut dia, keberadaan Perpres tersebut memberikan keleluasaan dan fleksibilitas bagi Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap beras rakyat. Oleh sebab itu, Airlangga meyakini target 1 juta ton bisa terealisasi.

"Dengan perpres, harusnya Bulog bisa menyerap beras lebih besar (untuk CBP). Kita lihat saja (kapan realisasinya)," jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk mengecek secara faktual stok beras nasional yang ada saat ini. Adapun Mentan diberi waktu satu minggu untuk mengecek stok beras nasional bersama kepala daerah.

"Saya diberi waktu oleh Bapak Presiden satu minggu ini untuk mengecek kembali faktualisasi data yang ada bersama seluruh jajaran, bersama para gubernur, para bupati," kata Syahrul usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 31 Oktober 2022.

 


Produksi Beras 2022 Tertinggi

Pekerja memikul karung beras di sentra pasar beras Cipinang, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Perum bulog menjamin stok beras nasional pada Juni 2020 mencapai 1,8 juta ton dengan hasil penyerapan panen di sejumlah sentra produksi diperkirakan 650 ribu ton pada Juni 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berdasarkan data dan neraca yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, saat ini ketersediaan beras nasional masih cukup. Bahkan, dari prognosis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada tahun ini merupakan yang tertinggi.

"Pada panen tertinggi kita Maret-April itu di atas 18,3 juta (ton), kemudian panen kedua kita pada Agustus, September, Oktober itu bahkan 13 koma sekian (juta ton). Oleh karena itu, data BPS juga menunjukkan bahwa sekarang stok-stok itu ada 60 persen di tangan rakyat sendiri," jelasnya.

Kendati begitu, Syahrul menyampaikan Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menambah stok beras melalui beras cadangan yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog). Syahrul memastikan pihaknya akan segera melakukan hal tersebut dalam waktu singkat.

"Perintah Bapak Presiden tadi untuk melakukan stocking yang sangat cukup melalui beras cadangan yang ada di Bulog itu dan itu akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini," ujar Syahrul.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya