Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Korea Selatan (Korsel) Yoon Seok-yeol (Yoon Suk Yeol) memberikan instruksi kepada seluruh jajaran pemerintah pada Senin 31 Oktober 2022 terkait pembuatan sebuah sistem untuk mengendalikan massa pada acara-acara yang tidak terorganisir dan bersifat spontan.
Instruksi tersebut dikeluarkan didasari atas tragedi Halloween Itaewon yang terjadi pada Sabtu 29 Oktober 2022 lalu.
Advertisement
Tragedi maut itu telah merenggut sekitar 154 nyawa dan menyebabkan ratusan orang mengalami cedera serta hilang saat kejadian tersebut berlangsung.
Instruksi dari Presiden Korsel Yoon ini disampaikan pada pertemuan mingguannya dengan perdana Menteri Han Duk Soo pada hari Senin kemarin bersama jajaran Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan.
Dilansir dari Yonhap, Selasa (1/11/2022) Presiden Yoon melalui wakil juru bicaranya, Lee Jae Myoung mengatakan, dirinya merasakan kesedian akibat insiden itu.
"Sesaat sebelum diskusi, Presiden Yoon mengatakan bahwa ia merasakan kesedihan dan tanggung jawab yang tak terlukiskan atas kehidupan serta keselamatan rakyat," ujar Lee Jae Myoung.
Dia menyebut, Presiden Yoon sangat memikirkan para korban dan keluarga mereka.
"Presiden Yoon benar-benar sangat berduka dan mengungkapkan kesedihannya ketika tahu bahwa begitu banyak anak muda yang masih mengejar impian mereka, harus menjadi korban atas tragedi ini," ucap Lee.
Dalam tragedi ini, rata-rata korban yang berada di kerumunan tersebut berusia sekitar 20-an.
Penyebab sementara terjadinya tragedi ini diketahui karena adanya aksi dorong-dorongan massa di gang sempit yang menghubungkan dua ruas jalan di Itaewon.
Upaya Pencegahan
Lee juga mengatakan soal fungsi sistem kontrol bagi acara-acara yang bersifat spontan dan membentuk sebuah kerumunan yang padat.
"Presiden Yoon menekankan perlunya dibuat sebuah sistem yang mengontrol keselamatan masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan di kerumunan. Terlebih lagi, di acara-acara yang bersifat spontan dan tidak adanya penyelenggara resmi," ucap dia.
Advertisement
Himbauan Bagi Penyelenggara
Presiden Yoon melalui wakil juru bicaranya, Lee Jae Myung, juga memberikan himbauan tegas bagi massa sekaligus para pihak penyelenggara yang akan mengadakan sebuah acara kedepannya.
Ia mengatakan, jika sebuah pihak penyelenggara ingin mengadakan sebuah acara, maka pihak tersebut wajib hukumnya untuk menyusun langkah-langkah untuk pengendalian keamanan sebagai tindakan preventif agar tidak terjadinya kerusuhan seperti tragedi halloween di Itaewon.
Penyusunan prosedur keamanan juga harus disetujui oleh pemerintah setempat dan polisi dan otoritas pemadam kebakaran.
Lee juga mengatakan bahwa akan sulit untuk menerapkan sistem keamanan dan mengendalikan massa yang membuat acara secara spontan di ruang publik.
Untuk mencegah adanya kerusuhan di acara spontan seperti itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat sendiri yang menghadiri acara tersebut.
Ia juga mengharapkan adanya diskusi lanjut terkait rencana jangka panjang tentang sistem keamanan dan perizinan dari pemerintah setempat serta kepolisian.
Persiapan Pemakaman Korban
Terkait penanganan terhadap korban yang tewas atas tragedi halloween Itaewon, Lee mengatakan bahwa presiden juga telah meminta bantuan secara menyeluruh untuk persiapan pemakaman dan juga perawatan medis bagi para korban.
Presiden bersama lembaga kepolisian juga akan melakukan penyidikan lengkap untuk mengetahui penyebab dari tragedi ini.
Pengungkapan kronologi dan penyebab secara lengkap juga akan dilakukan secara transparan kepada publik sampai diumumkan hasil akhir secara resmi.
Presiden Yoon juga berterima kasih kepada 'pahlawan' yang telah berjasa dalam tragedi ini, termasuk warga sipil, pekerja medis, tim pemadam kebakaran, dan juga lembaga kepolisian yang membantu para korban dan melakukan pertolongan pertama.
Lebih lanjut, Yoon juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia yang telah mengirimkan ucapan belasungkawanya atas tragedi halloween di Itaewon ini.
Advertisement