Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu ingin menurukan berat badan dalam waktu yang cepat? Tidak jarang, seseorang ingin menurunkan berat badannya untuk menghadiri suatu acara penting. Ternyata ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi lama atau durasi waktu yang kamu butuhkan untuk menurunkan berat badan kamu.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, mari sedikit membahas bagaimana penurunan berat badan terjadi. Melansir laman Healthline.com, Selasa, (1/11/2022), penurunan berat badan terjadi ketika kamu konsisten mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada kalori yang kamu bakar setiap hari.
Sebaliknya, kenaikan berat badan terjadi ketika kamu secara konsisten mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kamu bakar. Pengeluaran kalori terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
- Tingkat Metabolisme Istirahat atau Resting Metabolic Rate (RMR): Jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh kamu untuk mempertahankan fungsi normal tubuh, seperti bernapas dan memompa darah.
- Efek Termis Makanan atau Thermic Effect of Food (TEF): Ini mengacu pada kalori yang digunakan untuk mencerna, menyerap dan memetabolisme makanan (memproses makanan sampai menjadi energi).
- Efek Termal Aktivitas atau Thermic Effect of Activity (TEA): Ini adalah kalori yang kamu gunakan saat berolahraga. TEA juga dapat mencakup thermogenesis aktivitas non-olahraga, yang menggunakan kalori untuk aktivitas seperti berjalan dan kalori yang keluar saat kamu gelisah.
Sementara itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi lama atau cepatnya saat melakukan program penurunan berat badan, berikut penjelasannya:
1. Jenis Kelamin
Rasio lemak terhadap otot kamu sangat memengaruhi kemampuan untuk menurunkan berat badan. Wanita biasanya, memiliki rasio lemak terhadap otot yang lebih besar daripada pria. Wanita memiliki RMR 5-10 persen lebih rendah daripada pria dengan tinggi badan yang sama.
Ini berarti, bahwa wanita umumnya membakar kalori 5 sampai 10 persen lebih sedikit daripada pria saat istirahat. Dengan demikian, pria cenderung lebih cepat menurunkan berat badan daripada wanita, saat mengikuti diet dengan kalori yang sama.
2. Usia
Salah satu dari banyaknya perubahan yang terjadi pada tubuh disebabkan oleh penuaan, seperti perubahan komposisi tubuh, massa (berat) lemak yang meningkat, dan massa otot berkurang.
Perubahan ini, dibarengi dengan faktor-faktor lain seperti kebutuhan kalori yang menurun dari fungsi organ utama tubuh dengan otomatis RMR yang dibutuhkan lebih sedikit.
Penurunan RMR ini membuat penurunan berat badan semakin sulit, seiring bertambahnya usia. Faktanya, orang dewasa di atas usia 70 tahun memiliki RMR 20-25 persen lebih rendah daripada orang dewasa atau anak muda.
Advertisement
3. Berat Badan Awal
Berat badan awal kamu, sangat memengaruhi seberapa cepat kamu bisa menurunkan berat badan kamu. The National Institutes of Health (NIH) atau badan yang membahas mengenai Perencanaan Berat Badan Nasional dari lembaga kesehatan, menjelaskan bahwa faktor yang membuat kamu bisa menurunkan berat badan dengan cepat adalah dipengaruhi oleh berat badan awal, usia, jenis kelamin, dan berapa banyak kalori yang kamu konsumsi dan kamu keluarkan.
Meskipun orang yang lebih berat mungkin kehilangan dua kali lipat jumlah beratnya orang dengan berat badan lebih sedikit mungkin kehilangan presentasi yang sama dari berat badannya.
Contohnya, saat kehilangan 10 kg dari berat asalnya 250 kg maka seseorang hanya kehilangan 4 persen berat badannya. Sama halnya dengan seseorang yang kehilangan 5 kg berat badannya dari berat asalnya 125 kg, berat badan yang ia turunkan sebesar 4 persen.
4. Defisit Kalori
Defisit kalori adalah jumlah kalori yang dikonsumsi seseorang dalam sehari lebih kecil dari jumlah kalori yang dibakarnya. Tingkat defisit kalori ini memengaruhi seberapa cepat kamu menurunkan berat badan.
Misalnya, seseorang yang mengonsumsi 500 kalori lebih sedikit per hari selama 8 minggu, akan menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar daripada seseorang yang mengonsumsi 200 kalori lebih sedikit perhari di waktu yang sama.
5. Tidur
Tidur cenderung menjadi komponen penurunan berat badan yang diabaikan namun penting. Kurang tidur kronis dapat secara signifikan menghambat penurunan berat badan. Kurang tidur satu malam saja, telah terbukti meningkatkan keinginan seseorang untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan rendah nutrisi, seperti kue kering, kue, minuman manis, dan keripik.
Seseorang yang kurang tidur lebih sedikit kehilangan lemak tubuh dibandingkan dengan seseorang yang tidur dengan cukup. Kurang tidur kronis sangat berkaitan dengan diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung dan kanker tertentu.
Advertisement