Asteroid Pembunuh Planet Ditemukan NASA di Dekat Matahari, Berpotensi Berbahaya

Tiga asteroid dekat Bumi ditemukan di dekat Matahari.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Nov 2022, 20:10 WIB
Roket SpaceX Falcon 9 dengan pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) diluncurkan dari Space Launch Complex 4E, Vandenberg Space Force Base, California, AS, 23 November 2021. Setelah berpisah dari roket, DART akan melakukan perjalanan menuju asteroid. (Bill Ingalls/NASA via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Para astronom telah melihat tiga asteroid dekat Bumi yang bersembunyi tanpa terdeteksi dalam silau matahari. Salah satu asteroid adalah objek berpotensi berbahaya terbesar yang berisiko ditemukan di Bumi dalam delapan tahun terakhir.

Dilansir CNN, Selasa (1/11/2022), asteroid tersebut termasuk dalam kelompok yang ditemukan dalam orbit Bumi dan Venus, tetapi mereka sangat sulit untuk diamati karena kecerahan matahari melindungi mereka dari pengamatan teleskop.

Untuk menghindari silau matahari, para astronom mengambil kesempatan untuk melakukan pengamatan mereka selama jendela senja yang singkat. Sebuah tim internasional memata-matai batuan ruang angkasa saat menggunakan Kamera Energi Gelap yang terletak di Teleskop 4 meter Víctor M. Blanco yang terletak di Observatorium Inter-Amerika Cerro Tololo di Chile.

Berdasarkan temuan mereka yang dipublikasikan di The Astronomical Journal, salah satu asteroid, yang disebut 2022 AP7, memiliki lebar 1,5 kilometer (0,9 mil) dan memiliki orbit yang dapat membawanya ke jalur Bumi di masa depan, tetapi sulit bagi para ilmuwan untuk mengetahui kapan.

“Survei senja kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid,” kata penulis utama studi Scott S. Sheppard, seorang astronom di Laboratorium Bumi & Planet dari Carnegie Institution for Science di Washington D.C, dalam sebuah pernyataan. 

“Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang lebarnya sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut pembunuh planet.”


Lintasan Asteroid

NASA tabrakan satelit ke asteroid untuk lindungi Bumi. Dok: Twitter @NASA

Para ilmuwan menentukan bahwa asteroid melintasi orbit Bumi, tetapi itu terjadi ketika Bumi berada di sisi berlawanan dari matahari - pola ini akan berlanjut selama berabad-abad karena asteroid membutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikan orbit mengelilingi matahari.

Namun seiring berjalannya waktu, pergerakan orbit asteroid akan semakin sinkron dengan Bumi.

Para ilmuwan tidak mengetahui orbit asteroid dengan cukup presisi untuk mengatakan betapa berbahayanya itu di masa depan, tetapi untuk saat ini, "akan tetap jauh dari Bumi," kata Sheppard.


Berpotensi Menghancurkan

ilustrasi asteroid. (iStockphoto)

Sebuah asteroid dekat Bumi berukuran 1 kilometer (0,6 mil) atau lebih besar "akan memiliki dampak yang menghancurkan pada kehidupan seperti yang kita kenal," katanya. 

Debu dan polutan akan memenuhi atmosfer selama bertahun-tahun, mendinginkan planet ini dan mencegah sinar matahari mencapai permukaan bumi.

"Ini akan menjadi peristiwa kepunahan massal yang belum pernah terlihat di Bumi selama jutaan tahun," kata Sheppard.

Tim berharap untuk menemukan lebih banyak asteroid pembunuh planet dalam survei mereka selama beberapa tahun ke depan. Para ilmuwan percaya ada sekitar 1.000 objek dekat Bumi yang berukuran lebih dari 1 kilometer, dan survei selama dekade terakhir telah menemukan sekitar 95% di antaranya.


Asteroid Lainnya

ilustrasi asteroid. (iStockphoto)

Dua asteroid lainnya, 2021 LJ4 dan 2021 PH27, berada di orbit yang jauh lebih aman yang tidak menimbulkan risiko bagi Bumi.

Namun, para astronom tertarik pada 2021 PH27, karena itu adalah asteroid terdekat yang diketahui dengan matahari. 

Saat batu ruang angkasa bergerak lebih dekat ke bintang kita, permukaannya mencapai suhu yang cukup panas untuk melelehkan timah.

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya