Sejumlah aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Sejumlah aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Sejumlah aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Sejumlah aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berunjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Mereka menyampaikan protes terhadap pemerintah Jepang yang mempromosikan berbagai teknologi seperti co-firing hidrogen dan amonia, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbont (CCS), serta penggunaan Liquid Natural Gas (LNG) untuk investasi sektor energi mereka melalui strategi GX (Green Transformation) karena dianggap solusi palsu dalam mengatasi krisis iklim. (Liputan6.com/Johan Tallo)