Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia per 31 Oktober 2022, jumlah kasus gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA) di Tanah Air mencapai angka 304 kasus.
Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril memaparkan, dari jumlah 304 kasus gagal ginjal akut, 159 di antaranya meninggal dunia. Kemudian ada 46 pasien yang masih menjalani perawatan dan 99 pasien sudah sembuh.
Advertisement
"Sampai 31 Oktober 2022, jumlah kasus kita ada 304 dan yang masih dirawat di seluruh Indonesia sebanyak 46 kasus, meninggal 159 kasus, dan sembuh 99 kasus. Untuk jumlah pasien laki-laki dan perempuan hampir sama ya," paparnya saat Press Conference Update Penanganan Gangguan Ginjal Akut (AKI) yang disiarkan dari Gedung Kemenkes RI Jakarta pada Selasa, 1 November 2022.
"Yang laki-laki ada 59 persen, sedangkan perempuan 41 persen. Kalau lihat kelompok umur, yang umur 1 sampai 5 tahun ada 173 anak, yang lainnya ada 46 anak di bawah 1 tahun, kemudian 6 - 10 ada 43 anak, dan 11 sampai 18 tahun ada 42 anak."
Selanjutnya, pada angka kematian akibat gangguan ginjal akut. Tercatat, kematian terbanyak pada kelompok usia 1 - 5 tahun dengan 106 kasus.
"Untuk angka kematian ya. Jadi kan tadi ada total 159 kematian. Dari jumlah itu, terbanyak di kelompok umur 1 sampai 5 tahun sebanyak 106 anak," lanjut Syahril.
"Kemudian di bawah 1 tahun ada 21 anak, umur 6 - 10 tahun ada 23 anak, dan 11 sampai 18 tahun ada 9 anak."
Terbanyak Dirawat di RSCM
Mohammad Syahril menambahkan, dari 304 kasus gangguan ginjal akut di Indonesia, tersebar di 27 provinsi. Terbanyak ada di DKI Jakarta.
"Ada 10 besar provinsi dengan kasus gagal ginjal akut. Terbanyak di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur ya," tambahnya.
Beberapa provinsi dengan persebaran kasus gangguan ginjal terbanyak, antara lain:
- DKI Jakarta 79
- Jawa Barat 37
- Aceh 31
- Jawa Timur 25
- Sumatera Barat 22
- Banten 17
- Bali 16
Dari sisi jumlah pasien yang dirawat, lebih banyak ada di RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Kemudian di RSUP Dr. M Djamil ada 7 orang. Rumah Sakit Bunda Harapan Kita Jakarta ada tiga orang, lalu di RSUP H. Adam Malik dan RS Umum I Lagaligo masing-masing 2 orang," papar Syahril.
Advertisement
Daerah dengan Kasus Ginjal Akut Tinggi
Data Kemenkes RI per 31 Oktober 2022 juga menunjukkan, 10 daerah kabupaten/kota dengan kasus gangguan ginjal akut tertinggi.
"Untuk provinsi yang tinggi di DKI Jakarta. Kabupaten/kotanya ya, ada di Jakarta Timur, Jakarta Barat maupun Jakarta Selatan ya dan juga ada di Jakarta Utara," ucap Mohammad Syahril.
Rincian kabupaten/kota dengan kasus gangguan ginjal akut tinggi, antara lain:
- Jakarta Timur 25
- Jakarta Barat 22
- Jakarta Selatan 16
- Kota Banda Aceh 14
- Jakarta Utara 12
- Kota Denpasar 11
- Kabupaten Tangerang 8
- Kota Bekasi 7
- Kabupaten Bekasi 6
- Kota Depok 6
Nihil Ginjal Akut di Kepulauan Seribu
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyatakan, kasus gagal ginjal akut tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Timur. Laporan tersebut dihitung berdasarkan hospital record review kasus gagal ginjal akut sejak Januari hingga 31 Oktober 2022.
"Kasus terbanyak saat ini kalau domisili ada di Jakarta Timur, berdasarkan domisili terdapat 34 kasus," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti kepada wartawan, Senin (31/10/2022).
Sementara itu, kasus nihil gagal ginjal akut sejauh ini dari wilayah Kepulauan Seribu. Lalu, di empat kota administrasi lainnya sudah ditemukan kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak-anak.
"Kalau di Jakarta ada di seluruh kota kecuali kepulauan seribu," lanjut Widyawati.
Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta menegaskan masih aktif melakukan hospital record review untuk memeroleh data gangguan gagal ginjal akut pada anak di ibu kota.
"Perlu dicermati bahwa data kita adalah hasil hospital record review, artinya tim secara aktif dari Dinas Kesehatan bersama seluruh Rumah Sakit maupun Puskesmas yang ada di DKI proaktif mencari ke belakang," terang Widyastuti.
Advertisement