Tragedi Jembatan Putus di India, Gujarat Umumkan Duka Regional

Tragedi jembatan runtuh di Gujarat membuat daerah India berduka.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Nov 2022, 18:15 WIB
Anggota Kongres Pemuda India ikut serta dalam pawai menyalakan lilin di New Delhi, India, Senin (31/10/2022). Jembatan berusia seabad tersebut dilaporkan baru dibuka kembali minggu lalu setelah diperbaiki. (AFP/Sajjad HUSSAIN)

Liputan6.com, Gandhinagar - Negara bagian Gujarat di India mengumumkan momen duka nasional pada 2 November 2022. Mereka akan memperingati lebih dari 100 orang yang kehilangan nyawa akibat tragedi jembatan putus di Morbi. 

Berdasarkan laporan The Hindustan Times, Selasa (1/11/2022), Menteri Ketua di Gujarat Bhupendra Patel mengumumkan duka regional tersebut. 

"Bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah di negara bagian ini," ujar Gujarat Bhupendra melalui Twitter.

Selain itu, Bhupendra berkata tidak ada pelayanan pemerintahan, acara respesi dan hiburan yang digelar pada hari duka tersebut.

Setelah insiden nahas itu terjadi, Bhupendra dilaporkan membatalkan semua jadwalnya pada hari Minggu (30/11) untuk langsung bertolak ke TKP. Ia juga sudah berkomunikasi dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. 

Pemerintah Gujarat berkata telah membuka investigasi kriminal atas kejadian tersebut. Sebelumnya, beredar video-video ketika sejumlah orang menggoyang-goyang jembatan gantung tersebut. 

PM India Akan Berkunjung 

Dilansir Channel News Asia, Selasa (1/11), jembatan era kolonial ambruk ke sungai Machchu pada hari Minggu, beberapa hari setelah dibuka kembali setelah perbaikan. 

Operasi pencarian dan penyelamatan di sungai dilanjutkan pada Selasa.

Sejauh ini, sembilan orang, termasuk karyawan sebuah perusahaan yang dikontrak untuk mengurus jembatan, telah ditangkap.

Perdana Menteri Narendra Modi akan mengunjungi distrik Morbi di negara bagian Gujarat di India barat, di mana tragedi jembatan ambruk telah menewaskan lebih dari seratus orang dalam salah satu kecelakaan terburuk dalam beberapa tahun.


Tingkah Laku Pengunjung

Tim penyelamat di kapal mencari di sungai Machchu di sebelah jembatan kabel yang runtuh di kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, India, Senin, 31 Oktober 2022. Jembatan gantung kabel berusia seabad runtuh ke sungai Minggu malam, menyebabkan ratusan orang terjun. di dalam air, kata para pejabat. (AP/Ajit Solanki)

Tragedi jembatan runtuh di Morbi, India, menyisakan duka yang mendalam. Namun, rekaman yang beredar justru menunjukkan sejumlah pemuda yang sengaja menggoyang-goyang jembatan. 

Pada video yang viral di Twitter, para kawula muda itu tampak menggoyang jembatan secara ritmis ke kanan-kiri. Mendadak jembatan gantung itu putus dan lebih dari seratus orang tewas. 

Para pengunjung juga mengakui bahwa sejumlah pemuda memang sengaja menggoyang-goyang jembatan. Hal itu sudah terjadi beberapa jam sebelum jembatan yang baru operasional itu putus.

"Ada kerumunan besar di jembatan. Keluarga saya dan saya berada di jembatan itu ketika sejumlah anak muda menggoyangkannya dengan sengaja," ujar Vijay Goswami kepada The Hindustan Times.

"Sebelum meninggalkan spot tersebut, saya sudah memperingatkan kepada staf yang bertugas untuk menghentikan orang-orang yang menggoyang jembatan, namun mereka hanya tertarik menjual tiket dan memberitahu kita bahwa tidak ada sistem untuk mengendalikan kerumunan," kata Goswami.

Beberapa jam kemudian jembatannya putus.

Profesor Sewa Ram dari School of Planning and Architecture di India menjelaskan bahwa menggoyang jembatan seperti itu bisa menjadi salah satu penyebab jembatannya putus. 

"Pertama dan yang paling awal adalah beban titik (point load) yang pada dasarnya adalah ketika terlalu banyak orang berkumpul di satu titik," ujar Profesor Ram kepada India Today, Selasa (1/11). 

"Alasan kedua adalah oskilasi yang berarti ketika banyak orang bergoyang, melompat, mengayunkan jembatan itu. Itu memberi tekanan pada kabel-kabel yang bisa memutuskan mereka. Ketiga tentunya adalah beban yang melebihi kapasitas," jelasnya.


Sembilan Orang Ditangkap

Tim penyelamat bekerja pada malam hari setelah jembatan kabel di seberang sungai Machchu runtuh di distrik Morbi, negara bagian Gujarat barat, India, Minggu, 30 Oktober 2022. Puluhan orang tewas dan banyak yang dikhawatirkan terluka dalam kecelakaan itu. (AP/Rajesh Ambaliya)

Korban tewas akibat jembatan ambruk di India dilaporkan terus bertambah. Kini mencapai 133 jiwa.

Mengutip laporan VOA Indonesia, Selasa (1/11), pihak berwenang di India mengatakan pihaknya telah menangkap sembilan orang sehubungan dengan robohnya sebuah jembatan gantung di negara bagian Gujarat. 

Menurut polisi, mereka yang ditangkap termasuk staf manajerial di perusahaan yang mengoperasikan jembatan yang baru saja direnovasi itu. Polisi mengatakan kemungkinan ada lebih banyak pihak yang akan ditangkap.

Media setempat melaporkan pada Senin 31 Oktober bahwa jembatan berusia hampir 150 tahun yang melintasi Sungai Machchu itu dibuka lima hari lalu, setelah menjalani perbaikan selama tujuh bulan oleh sebuah perusahaan swasta. Meski demikian, laporan-laporan itu mengatakan, jembatan Kota Morbi itu belum menerima sertifikat kelayakan atau keselamatan dari pemerintah lokal.

Banyak korban luka dirawat setelah insiden runtuhnya jembatan hari Minggu 30 Oktober, sementara polisi mengatakan mereka khawatir jumlah korban jiwa masih akan bertambah.

"Ratusan orang memadati jembatan itu selama perayaan festival Hindu Diwali," kata pihak berwenang.

Rekaman CCTV dari lokasi menunjukkan sekelompok pemuda mencoba menggoyangkan jembatan itu dari kedua sisi sebelum akhirnya kabel yang menopang jembatan terputus, menurut laporan kantor berita Reuters.


Ada Korban Anak-Anak

Tim penyelamat di kapal mencari di sungai Machchu di sebelah jembatan kabel yang runtuh di kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, India, Senin, 31 Oktober 2022. Jembatan gantung kabel berusia seabad runtuh ke sungai Minggu malam, menyebabkan ratusan orang terjun. di dalam air, kata para pejabat. (AP/Ajit Solanki)

Jembatan di atas sungai Machchhu yang berjarak sekitar 200 kilometer dari kota utama di Gujarat, Ahmedabad, itu baru buka beberapa hari setelah perbaikan berbulan-bulan.

Seorang saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ada banyak anak-anak di jembatan penyeberangan ketika jembatan itu runtuh.

Prateek Vasava adalah salah satu dari mereka yang berada di jembatan pada saat itu. Dia mengatakan kepada saluran berita berbahasa Gujarat 24 Jam bagaimana dia berenang ke tepi sungai setelah jatuh ke air.Beberapa anak jatuh ke sungai, katanya, menambahkan: "Saya ingin menarik beberapa dari mereka bersama saya tetapi mereka telah tenggelam atau hanyut."

Petugas gawat darurat dan tentara dikerahkan untuk melakukan operasi penyelamatan.

Para pejabat mengatakan, mereka masih mencari orang-orang yang mungkin masih terperangkap di bawah reruntuhan jembatan, namun air yang keruh mempersulit upaya tersebut.

Perdana Menteri India Narendra Modi, yang berada di Gujarat saat peristiwa itu terjadi, mengatakan dirinya “sangat sedih akan tragedi” di kampung halamannya itu. Kantornya telah mengumumkan kompensasi bagi keluarga korban yang meninggal dunia.

Infografis Pasien Covid-19 Omicron XBB Pertama di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya