Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan, Forum Religion 20 (R20) yang hadir dalam rangkaian G20 adalah sebuah wadah bagi para pemangku pelbagai jenis agama di seluruh dunia untuk mampu menciptakan solusi terkait krisis global melalui jalan agama.
Pria karib disapa Gus Yahya ini percaya, agama bisa menjadi kunci mengatasi masalah bila fokus dibicarakan dengan duduk bersama.
Advertisement
“Bagaimana para pemimpin agama dunia dapat mengembangkan isi agama sebagai solusi permasalahan dunia dan memaknai nilai-nilai luhur agama untuk permasalahan politik dan ekonomi global,” kata Gus Yahya saat jumpa pers pra acara R20 di Grand Hyatt Bali, Selasa (1/11/2022).
Gus Yahya menambahkan, R20 adalah acara yang akan dilegitimasi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, Jokowi sebagai pemangku presidensi G20 tahun ini sangat mendukung hadirnya R20 sebagai acara berkelanjutan pada event senada tahun berikutnya.
“PBNU mengajukan itu (R20) kepada pemerintah Indonesia mengingat tahun ini Indonesia merupakan Presidensi G20 dan sudah disetujui Presiden Jokowi,” tutur Gus Yahya.
Gus Yahya berharap, visi R20 adalah mampu menjadi sebuah gerakan global, dimana nantinya G20 sebagai tempat berkumpulnya 20 negara-negara berpengaruh di dunia bisa menjadi corong dari komitmen yang disepakati hasil diskusi selama 2-3 November 2022 ini.
“Untuk mewujudkan harapan itu, kami (Indonesia) memerlukan partner yang kuat. Oleh sebabnya, kami bekerja sama dengan Muslim World League (MWL) atau Liga Muslim Dunia dengan harapan gerakan R20 dapat mengglobal dengan memanfaatkan sumber daya MWL. Jadi terimakasih untuk itu kepada MWL,” tutup Gus Yahya.
Apa Itu Religion 20?
Sebagai informasi, tujuan digelarnya Forum R20 dimaksudkan untuk menjembatani konsep dialog tradisional yang berlangsung selama beberapa dekade tanpa mencapai tujuan yang konkrit.
Harapannya, dalam dialog yang berlangsung selama dua hari kedeepan, kesinambungan membangun hubungan antarmanusia dan hal yang bersingunggan baik Timur dan Barat dapat terwujud.
Selain itu, Forum R20 juga dilaksanakan dalam rangka untuk mencegah konsep atau inisiatif yang salah atau mencurigakan, ataupun yang menyebabkan bentrokan antara peradaban dan budaya.
Advertisement