Liputan6.com, Jakarta - Institut Ekonomi dan Perdamaian (IEP) baru-baru ini telah menerbitkan edisi ke-16 Indeks Perdamaian Global (GPI). Di antaranya, Indonesia masuk dalam daftar negara paling damai di dunia ini, sementara Islandia menempati posisi puncak.
Melansir situs webnya, Selasa (1/11/2022), studi tersebut mencakup total 163 negara, yang terdiri dari 99,7 persen populasi dunia. Sementara, 23 indikator kualitatif dan kuantitatif dari sumber yang sangat dihormati digunakan.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, keadaan damai secara keseluruhan diukur di tiga domain: tingkat keselamatan dan keamanan masyarakat, tingkat konflik domestik dan internasional yang sedang berlangsung, serta tingkat militerisasi. Hasil tahun ini menemukan bahwa tingkat rata-rata perdamaian global memburuk sebesar 0,3 persen.
"Dalam 14 tahun terakhir, kedamaian dunia telah turun, dengan skor rata-rata negara memburuk sebesar 3,2 persen," begitu bunyi laporan itu.
Sementara, unsur-unsur konflik yang sedang berlangsung dan keselamatan dan keamanan masing-masing terus memburuk sejak 2008. Kemudian, faktor militerisasi adalah satu-satunya domain untuk diperbaiki.
47 negara yang tercatat mengalami penurunan skor "konflik internal yang diperjuangkan," dibandingkan 30 yang menunjukkan peningkatan. Indonesia sendiri menimpati peringkat ke-47, turun dua posisi dari tahun lalu, dengan skor akhir 1,8.
Kemudian secara regional, lima dari sembilan wilayah di dunia membaik dalam kedamaian pada 2022, sementara empat lainnya memburuk. Eropa, Asia-Pasifik, Amerika Selatan, Asia Selatan, dan MENA merupakan kawasan yang mengalami peningkatan. Di tabel Asia-Pasifik, Indonesia menempati peringkat ke-10.
Asia-Pasifik
Kawasan Asia-Pasifik mencatat sedikit peningkatan kedamaian dalam GPI 2022, yang pertama dalam tiga tahun, dengan peningkatan rata-rata skor keseluruhan 0,008 poin, atau 0,4 persen. Hanya enam negara di kawasan yang mencatat penurunan skor mereka, dibandingkan dengan 10 lain di tahun sebelumnya.
Peningkatan kedamaian didorong peningkatan di ketiga domain GPI, dengan yang terbesar terjadi di Keselamatan dan Keamanan. Peningkatan di domain Militerisasi hanya sedikit, dengan hanya dua dari enam indikator di domain yang lebih damai daripada rata-rata global.
Ada juga penurunan substansial dalam ketepatan waktu pendanaan penjaga perdamaian PBB yang memburuk 9,7 persen dalam satu tahun, penurunan terbesar di kawasan mana pun.Selandia Baru tetap jadi negara paling damai di kawasan ini dan negara paling damai kedua secara keseluruhan di GPI 2022.
Selandia Baru mencatat sedikit peningkatan skor di GPI 2022 sebagai akibat dari penurunan tingkat penahanan, pengeluaran militer, dan dampak terorisme. Peningkatan dicatat di semua domain, kecuali untuk Konflik yang Sedang Berlangsung, yang tetap stabil antara tahun 2021 dan 2022.
Advertisement
Negara Lain
Kemudian, Singapura tetap jadi negara paling damai kedua di kawasan ini selama tiga tahun berturut-turut. Singapura meningkat secara signifikan dalam domain Militerisasi, dengan peningkatan besar terutama dalam senjata nuklir dan berat serta ekspor senjata antara tahun 2021 dan 2022.
Filipina mencatat peningkatan terbesar di kawasan ini dan peningkatan perdamaian terbesar kelima di GPI 2022, meningkat sebesar 4,6 persen. Peningkatan perdamaian didorong perubahan domain Keselamatan dan Keamanan dan Konflik yang Berkelanjutan. Negara ini mencatat skor terendah dalam satu dekade, sebagian besar didorong peningkatan signifikan dalam stabilitas politik, dampak terorisme, dan tingkat pembunuhan.
Terlepas dari peningkatan ini, Filipina terus jadi negara ketiga yang paling tidak damai di kawasan itu untuk tahun kedua berturut-turut. Thailand mencatatkan skor terbaiknya sejak dimulainya GPI, serta peningkatan skor GPI 2022 tertinggi kedua di Asia-Pasifik.
Thailand sekarang berada di antara 100 negara paling damai secara global, dengan peningkatan yang dapat diamati di ketiga domain. Ini terjadi setelah periode ketidakstabilan yang signifikan bertepatan dengan pandemi COVID-19 dan berpuncak pada demonstrasi anti-pemerintah sepanjang tahun 2020 dan 2021.
10 Besar
Myanmar mencatat kemerosotan terbesar dalam perdamaian di kawasan Asia-Pasifik, ketika negara itu bergulat dengan kejatuhan dari kudeta militer pada awal Februari 2021. Terjadi kemerosotan besar di semua domain pada 2022 setelah kudeta terus berdampak pada perdamaian bangsa.
Peningkatan besar tercatat dalam kerusuhan sipil dan kekerasan. Ratusan orang tewas dan pasukan keamanan telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan, penghilangan paksa, penganiayaan, dan genosida.
Dalam 10 besar, berikut daftar negara paling damai di dunia tahun 2022.
10. Jepang
Jepang merebut kembali posisinya di 10 negara paling damai di GPI 2022. Negara ini meningkat secara signifikan dalam domain Militerisasi dengan peningkatan besar terutama dalam senjata nuklir dan berat.
9. Singapura
8. Republik Ceko
Republik Ceko mengklaim posisi ke-8 dengan peningkatan di seluruh domain Militerisasi, serta Keselamatan dan Keamanan.
7. Slovenia
Skor GPI keseluruhan Slovenia memburuk sebesar 0,021 persen. Negara ini turun dua tempat dari tahun lalu dan menempati urutan ke-7.
6. Portugal
5. Austria
Skor kedamaian keseluruhan di Austria meningkat sebesar 0,018 persen, menjadikannya negara paling damai ke-5 di dunia. Domain Keselamatan dan Keamanan meningkat sebesar 0,086.
4. Denmark
Denmark mencatat peningkatan dalam domain keselamatan dan keamanan. Namun, turun satu tempat dan berada di peringkat ke-4.
3. Irlandia
Irlandia menduduki peringkat sebagai negara paling damai ketiga di dunia dan negara paling damai kedua di Eropa. Skor kedamaian meningkat sebesar 0,019 persen dengan peningkatan besar di seluruh domain Keselamatan dan Keamanan, serta Militerisasi.
2. Selandia Baru
1. Islandia
Islandia tetap menjadi negara paling damai di kawasan Eropa dan dunia dalam GPI 2022, dengan peningkatan skor 3,4 persen, dengan demonstrasi kekerasan maupun indikator persepsi kriminalitas membaik.
Islandia mencatat penurunan 55 persen dalam skor demonstrasi kekerasan setelah mencatat skor tertinggi pada 2021, sementara persepsi skor kriminalitasnya sekarang adalah yang terendah ke-10 secara global.
Advertisement
