Wali Kota Seoul Minta Maaf Atas Tragedi Halloween Itaewon

Sebanyak 155 orang kehilangan nyawa di tragedi Halloween Itaewon.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Nov 2022, 22:18 WIB
Seorang pria membungkuk di tengah-tengah lokasi tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Senin (31/10/2022). Tragedi Halloween Itaewon menewaskan lebih dari 150 orang dan menjadi bencana terburuk Korea Selatan dalam beberapa tahun. (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Seoul - Wali Kota Seoul Oh Se Hoon (Oh Sehun) memberikan permintaan maaf atas tragedi Halloween Itaewon. Lebih dari 150 orang meninggal pada peristiwa tersebut. 

Itaewon merupakan salah satu lokasi paling populer di ibu kota Korea Selatan. 

"Sebagai Wali Kota Seoul yang bertanggung jawab pada kehidupan dan keselamatan masyarakat, saya merasakan tanggung jawab yang tak terhingga pada kecelakaan ini dan mengekspresikan permintaan maaf terdalam saya," ujar Wali Kota Seoul, Oh Se Hoon, dilaporkan Yonhap, Selasa (1/11/2022).

Lebih lanjut, ia berjanji bahwa Pemerintah Kota Seoul akan memberikan bantuan kepada keluarga korban meninggal, serta untuk korban terluka.

"Pemerintah Kota Seoul akan melakukan yang terbaik untuk mengerahkan semua kekuatan administratifnya hingga semua prosedur pemakaman selesai dan keluarga yang ditinggalkan, yang terluka, dan semua warga yang merasakan duka atas kecelakaan ini bisa kembali ke kehidupan mereka sehari-hari," ujarnya.

Hingga Selasa sore ini, korban tewas sudah mencapai 156 orang.

Wali Kota Seoul turut berikrar untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah kecelakaan tragis seperti itu agak tak terjadi lagi.

Sebelumnya, polisi di Korea Selatan juga telah meminta maaf atas kejadian ini. Mereka mengaku telah mengerahkan lebih dari 100 personel, tapi juga berkata gagal mengantisipasi banyaknya masyarakat yang datang ke acara.

Ada lebih dari 100 ribu orang yang datang ke festival Halloween Itaewon itu. Polisi berkata acara Halloween di Itaewon tak punya organizer yang jelas, sehingga sulit untuk mengaturnya.


Seharusnya Bisa Dicegah

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah) mengunjungi lokasi di mana ratusan orang tewas dan terluka di Seoul, Minggu (30/10/20220). Sejumlah 1.701 personel diturunkan dalam respon tragedi Itaewon. Para personel tersebut mencakup 517 pemadam kebakaran, 1.100 polisi, dan 70 petugas pemerintah. (AP Photo/Lee Jin-man)

Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno berkata seharusnya bisa dilakukan antisipasi untuk mencegah tragedi di Itaewon. Salah satunya adalah menyediakan link pendaftaran agar mengetahui berapa yang akan hadir serta untuk memahami kapasitas area.

"Sangat disayangkan sebetulnya, apalagi acaranya tidak jelas waktu itu kapasitasnya berapa orang, kemudian tak terinformasikan dengan baik apakah tidak ada penutupan jalan atau pengamanan yang beroperasi di sana untuk membatasi orang atau pengunjung untuk masuk ke situ," ujar Pauline Suharno kepada Liputan6.com, Senin (31/10/2022).

Pauline berkata meski tidak ada tiket yang dijual, seharusnya ada pendaftaran agar otoritas setempat bisa mengetahui animo masyarakat.

Ia menyebut masyarakat Korea Selatan sedang euforia karena pelonggaran aturan COVID-19, sehingga sedang jor-joran ingin pesta. Namun, ia menyayangkan tragedi ini tak bisa dicegah pihak berwenang.

"At least kalau misalnya memang tidak ada tiket yang dibeli pun tak apa, tapi paling tidak ada pendaftaran supaya bisa ketahuan kapasitasnya berapa, dan animonya seperti apa. Sangat disayangkan hal itu tidak dilakukan," jelas Pauline. 


Ke Korea Selatan Masih Aman

Bunga-bunga terlihat di lokasi kecelakaan maut di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 30 Oktober 2022, setelah perayaan Halloween Sabtu malam. Massa yang sebagian besar anak muda yang merayakan perayaan Halloween di Seoul terjebak dan terhimpit saat kerumunan orang melonjak ke gang sempit, menewaskan puluhan orang dan melukai puluhan lainnya dalam bencana terburuk Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Lebih lanjut, Pauline berkata semestinya untuk acara besar ada personel keamanan dan medis yang bersiaga di area. Hal ini disebut penting juga untuk dipelajari bagi Indonesia. 

Panitia lokal pun diharapkan menyiapkan anggaran untuk memastikan keamanan acara dan pengunjung. Namun, Pauline berkata kadang-kadang panitia malah cuek karena merasa sudah punya izin keramaian. 

"Kalau tidak kita membayar keamanannya sendiri, kan enggak ada yang ngurusin kita. Jadi kita mau enggak mau sebagai organizer harus membayar, harus mau membayar untuk biaya pengamanan, sehingga akan ada orang-orang profesional yang membantu kita mengatasi hal-hal tersebut," jelas Pauline. 

"Seperti sisi medis, harus ada ambulans standby. Harus ada ini. Harus ada itu. Lalu pengamanan bukan cuman dengan izin keramaian sudah cukup," tegasnya.

Terkait kunjungan ke Korea Selatan, Pauline berkata kunjungan ke negara tersebut masih aman, meski ia menyayangkan tragedi Itaewon.

Pauline lantas menyarankan agar warga yang ingin wisata ke luar negeri agar mendaftar ke travel agent supaya bisa didampingi travel guide yang tersertifikasi untuk menjaga keamanan.

"Kami selalu menyarankan pengunjung itu untuk membeli paket travel agent," ujar Pauline.

"Ada guide, ada transportasi, ada orang lokal yang mendampingi. Dengan adanya orang lokal yang mendampingi paling enggak orang itu bisa memberikan informasi do's and don'ts, dan apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi," tegasnya.


Jokowi Sampaikan Pesan Duka untuk Korban Tragedi Itaewon

Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pesan duka untuk keluarga dan korban di tragedi Itaewon, Korea Selatan, saat perayaan Halloween, Sabtu (29/10).

"Sangat sedih mendengar insiden tragis di Seoul. Belasungkawa terdalam saya kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Indonesia berduka bersama rakyat Korea Selatan dan berharap mereka yang terluka cepat pulih," demikian disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam akun Twitter, Minggu (30/10). 

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengirim pesan dukungan ke Korea Selatan atas tragedi Halloween, Itaewon. Ada dua muda-mudi AS yang meninggal di tragedi tersebut.

Biden dan istrinya, Jill, mengirimkan pesan "belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai".

Dia berkata, "Kami berduka untuk rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan yang lebih cepat kepada semua orang yang terluka," dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022).

"Amerika Serikat mendukung Republik Korea selama masa tragis ini."

Infografis Tragedi Mematikan Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya