Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berharap agar pemerintah tidak menaikkan tarif cukai. Hal itu diungkapkan saat menanggapi rencana kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) pada 2023.
Presiden Direktur HM Sampoerna Vassilis Gkatzelis menuturkan, pajak cukai memegang peranan penting pada industri tembakau, intinya kenaikan pajak cukai di atas inflasi pada beberapa tahun terakhir.
Advertisement
Menurut ia, saat ini pihaknya melihat ada jarak cukai yang sekitar 40 persen antara golongan 1 dan 2. Hal tersebut tentunya telah mengakibatkan dampak terhadap profitabilitas industri khususnya di golongan 1 dan Sampoerna adalah salah satu yang terdampak.
"Sebagai contoh Sigaret Kretek Mesin melebar dari Rp 195 per batang pada 2017 menjadi Rp 385 per batang pada 2022. Hal ini secara tidak proporsional berdampak kepada produsen volume golongan 1 dan memicu adanya down trading," kata Vassilis dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).
Dengan demikian, ia berharap kebijakan fiskal yang mendukung jarak cukai yang berkelanjutan serta memenuhi pemulihan ekonomi kesehatan masyarakat, ketenagakerjaan, serta target penerimaan negara.
"Dengan ini bisa membantu pemerintah dalam mencapai tujuan dalam pemulihan ekonomi, kesehatan masyarakat, ketenagakerjaan, dan pemasukan negara," imbuhnya.
Sebelumnya, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir segmen sigaret kretek tangan (SKT) telah mendapatkan tekanan. Namun, HM Sampoerna sudah dapat melihat ada stabilisasi dan juga bahkan pertumbuhan, segmen SKT tentunya adalah kunci bagi ekonomi.
"Bahwa dari sekitar lebih dari 70 persen total atau yang dipekerjakan di segmen ini, segmen linting tangan memberikan dampak langsung yang lebih besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan penggunaan tembakau dan juga dibandingkan dengan segmen buatan mesin,” kata Presiden Direktur HM Sampoerna Vassilis Gkatzelis dalam paparan publik, Selasa. 1 November 2022.
Segmen SKT
Dia menambahkan, Sampoerna memberikan dampak yang lebih luas kepada ekosistem terus berinvestasi dan terus menyerap tenaga kerja di sektor tersebut dengan pasar sekarang stabil.
"Portofolio SKT Sampoerna sudah tumbuh sekitar 7,9 persen year to date, Dji Sam Soe telah tumbuh sekitar 10 persen dan kami terus menjaga investasi kami, kebijakan cukai tentunya akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja sektor ini," kata dia.
Sementara itu, Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, segmen SKT merupakan segmen padat karya yang memberikan dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja serta menggunakan tembakau dan cengkeh dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan rokok buatan mesin dan secara total segmen SKT menyerap 70 persen dari total industri rokok.
"Pekerjaan yang diciptakan oleh industri rokok telah mengalami tren penurunan sejak 2007 SKT mulai menunjukan tanda-tanda pemulihan dengan pangsa pasar 21 persen pada 2021. Kami tentunya sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah terhadap segmen SKT ini khususnya 2 tahun terakhir di mana hal ini berkontribusi pada pemulihan segmen padat karya," kata Elvira.
Elvira menyebutkan, besar harapan Sampoerna agar kebijakan dari pemerintah untuk segmen linting tangan terus diterapkan agar kebijakan ini tetap dijadikan acuan untuk kebijakan cukai tahun depan demi keberlangsungan serapan tenaga kerja industri hasil tembakau nasional secara keseluruhan.
Advertisement
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kinerja keuangan beragam sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PT HM Sampoerna Tbk mencatat pertumbuhan penjualan bersih, tetapi laba merosot hingga September 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (29/10/2022), PT HM Sampoerna Tbk meraup penjualan bersih Rp 83,39 triliun hingga September 2022. Penjualan bersih naik 15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 72,51 triliun.
Beban pokok penjualan tercatat naik 18,58 persen menjadi Rp 70,89 triliun hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 59,78 triliun. Laba kotor tercatat Rp 12,50 triliun hingga kuartal III 2022. Laba kotor tersebut turun 1,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,73 triliun.
Perseroan mencatat beban penjualan naik 0,30 persen menjadi Rp 4,71 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,69 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 21,5 persen menjadi Rp 1,69 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,38 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribuskikan kepada pemilik entitas induk merosot 11,74 persen menjadi Rp 4,90 triliun hingga September 2022.
Aset Perseroan
Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 26,70 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 29,19 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 21,08 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 23,89 triliun.
Total aset turun menjadi Rp 47,78 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 53,09 triliun. PT HM Sampoerna Tbk kantongi kas dan setara kas Rp 6,27 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 17,84 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 28 Oktober 2022, saham HMSP turun 5,69 persen ke posisi Rp 995 per saham. Saham HMSP dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 1.045 per saham. Saham HMSP berada di level tertinggi Rp 1.045 dan terendah Rp 985 per saham. Tota. Frekuensi perdagangan 5.586 kali dengan volume perdaganan 589.899 saham. Nilai transaksi Rp 59,6 miliar.
Advertisement