Mahfud MD Sebut Pemerintah Enggan Campuri KLB PSSI

Rencana PSSI untuk melakukan KLB sudah sesuai dengan rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPIF) Tragedi Kanjuruhan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Nov 2022, 13:25 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bertemu Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan Mahfud MD, Selasa (11/10/2022). (Dok PSSI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mendesak Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) mundur sebagai pertanggung jawaban moral atas tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, salah salah cara untuk mundur bisa melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

"Kalau punya tanggung jawab moral ya berhenti mundur. Mundur itu, caranya bisa saya menyatakan berhenti boleh, KLB boleh," kata Mahfud ditemui di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (1/11).

Mahfud menyebut, rencana PSSI untuk melakukan KLB sudah sesuai dengan rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPIF) Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Mahfud beberapa waktu lalu. Namun, pemerintah tidak ikut campur soal KLB tersebut.

"Kan mereka sudah mau mundur melalui muktamar melalui KLB, kan mereka katakan gitu sudah. Kan itu rekomendasinya, kalau kita mecat enggak bisa," ucapnya.

Mahfud mengklaim, saat ini rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah berjalan. Mulai dari transformasi sepak bola hingga proses pidananya.

"Apa coba yang anda lihat rekomendasi kanjuruhan yang tak dilaksanakan? Semua sudah jalan. Perubahan peraturan, transformasi, semuanya udah. Dan pidananya yang penting. Pidananya jalan. Sekarang terus pidananya," ujar Mahfud.


KLB PSSI Dipercepat

Presiden FIFA, Gianni Infantino saat tiba di kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2022). (Theresia Melinda Indrasari/Liputan6.com)

Seperti diketahui, PSSI pada Jumat (28/10/2022) lalu telah menggelar emergency meeting bersama seluruh jajaran Executive Committee (Exco) di Kantor PSSI yang berlokasi di GBK Arena, Senayan.

Hasil rapat tersebut memutuskan bahwa KLB, yang sejatinya digelar pada Desember 2023, dimajukan waktu penyelenggaraannya. Iwan Bule mengungkap hal itu dilakukan demi memastikan kembali bergulirnya kompetisi yang menjadi marwah sepak bola Indonesia.

“Tanggal 28 kemarin kita melakukan rapat emergency exco, di mana kita berdiskusi cukup lama untuk menyikapi situasi sepak bola. Kita melihat bahwa ekosistem sepak bola kita berhenti. Ekosistem itu ada di kompetisi Liga 1, 2, 3,” katanya.

“Dengan ekosistem itu, banyak orang yang terlibat. Kalau berhenti, maka berhenti pula mereka menggantungkan hidup pada sepak bola. Saya tidak ingin mengorbankan mereka” sambung Iwan Bule saat melakukan kunjungan ke SCTV Tower, Selasa (1/11/2022).

Berangkat dari pertimbangan tersebut, jajaran eksekutif PSSI memilih untuk mempercepat KLB. Upaya tersebut juga menjadi bagian dari langkah federasi sepak bola Tanah Air demi memenuhi rekomendasi TGIPF agar kompetisi sepak bola Tanah Air diizinkan kembali bergulir.

“Kita mengusahakan (agar kompetisi) bisa jalan. Kita menyikap butir (rekomendasi) TGIPF bahwa pemerintah pemerintah tidak mengizinkan kompetisi kalau tidak KLB,” sambungnya.

 


Hindari Gesekan

Lebih lanjut, Iwan Bule memaparkan bahwa sejatinya hanya ada dua anggota PSSI (voter) yang mengusulkan untuk mempercepat KLB. Kedua anggota tersebut adalah Persis Solo dan Peresebaya Surabaya.

Jumlah tersebut belum cukup untuk memaksa dimajukannya waktu KLB, jika mengacu pada Statuta PSSI. Namun, adanya suara dari Exco serta pertimbangan untuk menghindari gesekan di tubuh PSSI membuat Iwan Bule akhirnya menyepakati percepatan KLB.

“Kita tahu baru dua klub yang mengajukan KLB, di mana menurut aturan itu belum memenuhi kuorum, tetapi kita tidak ingin (masalah) itu berlarut-larut, voter bersilang pendapat. Saya takut ada gesekan psikologis atau fisik, maka kita memutuskan untuk KLB,” bebernya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya