Liputan6.com, Situbondo - Warga Desa Sumberanyar, kecamatan Mlandingan, Situbondo, digegerkan munculnya gas alam di sebuah musala setempat. Fenomena tersebut, tersebar luas melalui media sosial di Situbondo.
Menurut pengakuan pemilik musala Holil, munculnya gas alam sebenarnya sudah lama. Namun memang tidak banyak diketahui oleh warga.
Advertisement
"Saat itu, para santri bermain bakar- bakaran lidi di sekitar musala, tidak sengaja seketika itu, muncul bara api di sela- sela keramik musala dengan panjang kurang lebih 5,5 meter," ujar Holil, Rabu (2/11/2022).
"Akhirnya musala saya renovasi lagi karena keramiknya sudah rusak dan retak. Dan retakan kramik itu sudah saya perbaiki," tambah Holil.
Menurut Holil di sela- sela keramik yang sudah diperbaiki tersebut, retak kembali dan gas alam kembali muncul hingga sekarang.
"Meski sudah saya renovasi ternyata keramik di musala kembali retak dan kembali muncul gas alam sampai sekarang. Saya tidak tahu apa penyebabnya dan saya biarkan saja," kata Holil.
Sementara itu menurut kesaksian warga setempat Khoirul, tanah di sekitar rumah Holil itu bertekstur padas. Jika digalih dengan kedalaman 1 meter maka akan mengeluarkan gas.
"Memang di tanah itu, sering mengeluarkan gas. Dan apa bila disulut dengan korek api langsung terbakar dan itu sering dimanfaatkan warga untuk masak," papar Khoirul.
Menurut Khorul, hingga saat ini belum ada penelitian dari pihak berwenang sehingga tidak diketahui asal dan penyebab munculnya gas alam tersebut.
Datangkan Tim Ahli
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo membenarkan adanya fenomena munculnya gas alam di salah satu rumah warga di Desa Sumberanyar.
"Benar ada laporan munculnya fenomena gas alam dari rumah warga dan kita sudah tindak lanjuti untuk kroscek di lokasi," Ujar Kordinator Pusat Pengendali Operasi ( Pusdalops) BPBD Situbondo, Puriono.
Kata Puriono, pihaknya akan mendatangkan tim ahli untuk meneliti muculnya gas alam dan kandungan didalamnya.
"Kita secepatnya akan berkordinasi dengan Pemerintah Situbondo dan akan mendatangkan tim ahli agar diketahui munculnya gas alam ini," pungkas Puriono.
Advertisement