Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyarankan relawan yang mendorong nama-nama kader PDIP sebagai calon presiden membentuk partai sendiri, bila nanti aspirasi itu tidak dipenuhi oleh partai.
Diketahui nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selalu disebut oleh sejumlah relawan untuk bisa diusung di Pemilu 2024.
Baca Juga
Advertisement
Namun, sampai hari ini partai berlambang banteng bermoncong putih itu belum mengumumkan siapa yang akan diusung di Pilpres 2024.
Apalagi, lanjut dia, dalam berdemokrasi aspirasi masyarakat itu memang diwadahi partai.
"Kalau memang relawan ini mau menyampaikan aspirasi, kalau kira-kira partai-partai tidak memenuhi mereka, mereka juga boleh bikin partai kok," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Daripada relawan hanya menyampaikan pendapat-pendapat di media sosial, sebaiknya membentuk partai dan bertarung di Pileg. Kemudian, bisa mencalonkan presiden sendiri.
"Terus berlomba kita, bertanding di pileg dapat suara berapa nanti mengusung presiden yang mana kan gitu. Jangan kemudian bikin kumpulan sosmed dong," ujar Bambang.
"Nari-nari bikin supaya kalian tertarik kan enggak boleh begitu bos, pencerdasan edukasi politik ya ada di partai politik kan gitu lho," imbuhnya.
Menurut Bambang, para relawan ini bisa membentuk partai politik sendiri sepanjang memenuhi persyarat undang-undang.
"Monggo, sampeyan mau bikin partai lho kalau Ketua umumnya boleh selama persyaratan di undang-undang kamu penuhi yang perform kan harusnya begitu," ujarnya.
Perlu Diperhatikan Motifnya
Sejumlah relawan bermunculan jelang Pilpres 2024. Namun, Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto justru mempertanyakan, pergerakan relawan sebelum parpol mengumumkan capres dan cawapers itu.
"Pak Jokowi baru berkonsenterasi untuk meningkatkan legacy beliau, lalu ada yang sepertinya tidak sabar, itu harus dipertanyakan motifnya," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu, (30/10/2022).
Dia melihat begitu banyak motif dari relawan-relawan politik ini. Sebab, secara organisasi sifatnya sangat cair dan memungkinkan punya kepentingan masing-masing.
"Bahkan ada relawan yang juga dipakai untuk mengadu domba berbagai tokoh-tokoh tertentu," ujar Hasto.
Advertisement
Berpolitik Ada Aturan
Terkait hal itu, Hasto mengingatkan berpolitik ada aturan. Begitu pun pada saat partai politik dan gabungan partai politik mengusung capres dan cawapres.
Hasto meminta semua pihak bersabar soal isu pencapresan. Toh, organisasi yang secara resmi bisa mengusung tokoh sebagai kandidat pada Pilpres 2024 adalah partai politik dan bukan sukarelawan.
"Menurut saya semua harus taat pada disiplin dalam tata pemerintahan negara, tunggu saja nanti setelah partai politik atau gabungan partai politik mengumumkan pasangan calon dan setelah itu baru dibentuk relawan,"jelasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com