Waspadai Bahaya Main Ponsel di Tempat Gelap, Bisa Sebabkan Kebutaan

Handphone dapat memancarkan sinar blue light yang membahayakan kesehatan mata.

oleh Haya Aulia diperbarui 02 Nov 2022, 13:02 WIB
Ilustrasi main ponsel (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone saat ini ibarat kebutuhan utama yang harus dilengkapi oleh segelintir orang. Pasalnya, segala informasi bisa didapatkan dengan mudah hanya melalui segenggam alat kecil saja.

Tak ingin tertinggal informasi, kerap kali seseorang selalu menatap layar ponselnya dalam kondisi apapun. Bahkan, kondisi gelap sekalipun mereka rela tetap memainkan smartphone demi mendapatkan informasi terbaru.

Tahukah kamu layar smartphone memiliki sinar biru yang terpancar dan dapat mengganggu kesehatan mata?

Dilansir dari Pcmag, Rabu (2/11/2022), sinar biru atau yang dikenal dengan istilah blue light yang dipancarkan melalui layar digital seperti smartphone bisa menjadi racun bagi mata.

Para ilmuwan di University of Toledo mengungkap penemuan terkait blue light yang menyebabkan degenerasi makula hingga mengalami kebutaan.

“Bukan menjadi rahasia lagi, blue light dapat merusak penglihatan dengan merusak kesehatan retina mata,” kata Ajith Karunarathe professor di University of Toledo.

Blue light memiliki panjang gelombang pendek yang mampu membawa lebih banyak energi dibanding cahaya merah, kuning ataupun hijau. Hal ini menyebabkan paparan blue light lebih berbahaya yang bisa membawa dampak buruk pada mata.

Terlalu sering terpapar blue light bisa memicu reaksi yang dapat membunuh sel fotoreseptor penginderaan cahaya di bagian retina.

Zaman sekarang sulit bagi kita untuk menghindari paparan sinar biru yang seringkali ditemukan. Apalagi, kalian yang sering kali menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar smartphone. Bahkan, sebelum tidur masih saja menatap layar digital meski kondisi lampu sudah mulai redup.

Lalu, muncul pertanyaan, apakah main ponsel di tempat gelap bisa merusak mata? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.


Bahaya Main Ponsel di Tempat Gelap

Ilustrasi main hp ponsel di tempat tidur. (Photo by Boudewijn Huysmans on Unsplash)

Dilansir melalui Cnet, para peneliti menjelaskan bahwa sel-sel akan terpapar oleh berbagai jenis macam cahaya. Salah satu cara yang dapat memicu reaksi berbahaya adalah blue light. Sinar ini dapat memicu hadirnya molekul kimia berbahaya dalam sel fotoreseptor. Sel-sel yang ada di dalam retina akan merespons cahaya tersebut.

“Jika Anda melihat jumlah cahaya yang keluar dari ponsel, itu tidak terlalu bagus, namun dapat ditoleransi untuk beberapa kasus,” kata Dr Payton.

“Beberapa perusahaan ponsel menambahkan filter blue light ke layar dan itu menjadi ide terbaik,” sambungnya.

Penyakit mata seperti degenerasi makula disebabkan oleh kerusakan sel yang menyebabkan kebutaan.

Dr Ajith Karunarathne mengatakan, orang bisa menggunakan kacamata hitam untuk menyaring sinar UV dan sinar biru.

Beberapa pilihan lain yang bisa melindungi mata yaitu dengan menggunakan kacamata lensa berwarna kuning atau oranye.


Blue Light Menurunkan Kualitas Tidur

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Priscilla)

Tubuh memiliki jam internal yang bisa mengatur ritme sirkadian secara alami. Ritme sikardian adalah perubahan dari fisik, mental dan perilaku seseorang yang mengikuti siklus 24 jam.

Tubuh bisa menentukan kapan ia siap untuk bangun dan tidur di waktu terbaiknya. Oleh karena itu, sinyal dari lingkungan sekitar sangat mempengaruhi. Contohnya, saat siang dan malam hari, tubuh akan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kondisinya.

Jika kamu sering memainkan smartphone sebelum tidur, mungkin kamu akan mengalami kesulitan tidur. Hal ini dikarenakan sinar biru yang dihasilkannya ditangkap oleh ritme sikardian.

Matahari memancarkan sinar blue light pada pagi dan siang hari, hal ini menyebabkan tubuh akan lebih terjaga dan meningkatkan kinerja seseorang.

Bayangkan, jika sinar blue light mulai terpancar di malam hari melalui layar ponselmu. Tak heran, kamu kerap kali mengalami sulit tidur di malam hari setelah lama menatap smartphone.


Kondisi Gelap Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur

Ilustrasi tidur, mimpi. (Photo by darksouls1 on Pixabay)

Saat malam hari dan kondisi ruangan lebih gelap, kelenjar pineal dapat mengeluarkan hormon melationin. Hormon satu ini memberikan sinyal ke tubuh untuk merasa lelah dan mengantuk yang menyebabkan seseorang tertidur.

Blue light bisa menghambat produksi melatonin, sehingga dapat mengurangi kualitas tidur seseorang.

Jika kamu sering menghabiskan waktu di depan ponsel sebelum tidur malam, blue light akan menipu otak.

Sinar biru yang hadir di malam hari melalui ponsel tersebut membuat otak berpikir kondisi lingkungan masih berada pada siang hari. Inilah yang menyebabkan adanya hambatan produksi melatonin.

Adanya penekanan dan hambatan melatonin di malam hari dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti obesitas, kanker dan depresi.

Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya