Cerita Ibu Brigadir J Minta CCTV Kematian Anaknya, Hendra Cs Merasa Dipojokkan

Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak menceritakan kembali saat rombongan Hendra Kurniawan datang ke rumahnya menyerahkan jasad putranya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Nov 2022, 11:27 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kuat Mar'uf dan Ricky Rizal mendnegarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022). Kuat Ma'ruf duduk paling kanan kursi didampingi kuasa hukumnya. Sementara Ricky Rizal duduk di tengah di antara kuasa hukumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak menceritakan kembali saat rombongan Hendra Kurniawan datang ke rumahnya menyerahkan jasad almarhum, dalam sidang lanjutan terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf atas kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Saat itu, dia kalut dan meminta bukti rekaman CCTV kematian anaknya.

"Jadi saya sebagai ibu yang kehilangan anak memang saya langsung marah, kamu seorang Jenderal nggak usah banyak bicara. Karena saya yang melahirkan anakku, saya yang mendidik anakku dan saya yang membesarkan anakku dan saya tahu dengan karakter anakku," tutur Rosti di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (2/11/2022).

"Kalau memang anakku meninggal di rumah atasannya, seharusnya sebagai penegak hukum akan menginformasikan kepada kami, memberitahukan kepada kami bahwa itu adalah anak buahnya saya bilang. Jadi mohon jangan banyak bicara, CCTV tunjukin di sini sekarang," sambungnya.

Menurut Rosti, situasi tersebut membuat jajaran polisi yang datang ke rumahnya menyerahkan jasad Brigadir J menjadi panik. Bahkan dia melihat para anggota Polri tersebut berkeringat

"Tidak bu, ibu jangan memojokkan kami katanya. Kenapa saya memojokkan bapak? Saya bilang begitu kepada Kombes Susanto, kenapa? Kalau memang bapak tak mau mendengar kami bicara, harus bapak yang kami dengar bapak bicara, silakan keluar saya bilang begitu. Tidak perlu banyak bicara di sini, saya sudah kehilangan anak, saya sudah berduka. Ngomong, bicara sesuai bukti, itu yang saya katakan saat itu," kata dia.

"Mereka keringat jagung langsung keluar, karena saya bilang juga. Komunikasi saya dengan anakku ada di hp. Sekarang hp anakku tunjukkan, langsung malamnya diretas semua hp kami. Nah itu, yang kami tambahkan dengan kehadiran rombongan Hendra Kurniawan," sambung Rosti.

 


Ibu Brigadir J Minta Ferdy Sambo Segera Bertaubat

Terdakwa Ferdy Sambo menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Sidang tersebut beragenda pemeriksaan saksi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ibu Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak hadir dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (1/11/2022).

Di hadapan Majelis Hakim PN Jaksel, Rosti meminta Ferdy Sambo segera bertaubat. Hal ini disampaikan saat ibu Brigadir J ini memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap anaknya ini.

"Terima kasih Yang Mulia, saya di sini sebagai Ibu dari almarhum Yoshua yang telah memberikan anak saya untuk menghormati atasannya Ferdy Sambo dan Putri, di sini saya sebagai Ibu harus mengutarakan bagaimana hancurnya hati saya," kata Rosti dalam persidangan.

Rosti tidak habis pikir dengan kejahatan Ferdy Sambo yang bahkan berusaha untuk menutupi faktanya. Padahal, Brigadir J merupakan ajudan yang sangat menghormati Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selaku atasan.

"Bagaimana penegak hukum sebagai panutan di institusi ini, yang tidak melindungi anak yang sudah mengawal Bapak selama bertugas di sana dengan setia dan bertanggung jawab. Kalau ada kekurangan anakku, sebagai atasan bapak bisa bijaksana dan memberitahu atau memberikan sanksi buat anak saya, tapi dengan sadisnya, dengan mata terbuka Bapak, anak saya bapak habisi nyawanya, Bapak rampas, itu adalah harta Bapak," ucap dia.

Berulang kali Rosti mengutarakan rasa sakit hatinya kepada Ferdy Sambo atas kematian Brigadir J. Dia pun meminta mantan Kadiv Propam Polri itu untuk segera bertaubat.

"Bapak Ferdy Sambo segeralah sadarlah, bertobatlah, perbuatan apapun, apa yang kita tabur akan kita tuai," kata Rosti menandaskan.


Ayah Brigadir J Minta Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Buka Masker di Persidangan

Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Agenda sidang kasus pembunuhan Brigadir J hari ini adalah pemeriksaan saksi dari pihak keluarga Brigadir J. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat ingin menyampaikan curahan hatinya kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi secara langsung. Pesan tersebut disampaikan di dalam persidangan yang disaksikan langsung oleh Majelis Hakim.

Sebelum Samuel ini ingin menyampaikan kata-katanya, dia meminta izin kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar masker kedua terdakwa untuk dilepas terdahulu.

"Silakan saudara terdakwa," kata Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa, di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).

Merespons dari perintah hakim, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pun langsung membuka maskernya dan mendengarkan curahan hati Samuel.

Ayah Brigadir J itu mengatakan, Ferdy Sambo adalah ayah dari anak-anaknya hal serupa juga dengan dirinya. Kendati itu dirinya meminta Sambo untuk membayangkan untuk bertukar posisi.

"Pak Ferdy Sambo jadi saya, saya jadi Pak Ferdy Sambo," kata dia.

"Dengan begitu sadis, nyawa anak saya atau nyawa anak dia saya ambil secara paksa di rumahnya sendiri bagaimana perasaannya," ucap Samuel.

Hal serupa juga diminta kepada Putri. Samuel mengungkapkan sosok Putri Candrawathi yang selama ini dia tahu dari Yosua adalah sosok yang baik.

"Seorang perempuan itu adalah berhati nurani yang sangat halus. Begitu di rumahnya kejadian sadis, seandainya anaknya dibikin begitu bagaimana perasaannya," kata Samuel.

Infografis Dakwaan Ferdy Sambo di Sidang Pembunuhan Berencana Brigadir J (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya