Liputan6.com, Jakarta Akronim adalah istilah yang mungkin belum dipahami oleh sebagian orang. Akronim merujuk pada kegiatan menyingkat suatu kata. Menyingkat kata tentunya dilakukan untuk bisa lebih mudah mengingat istilah yang sebenarnya panjang.
Baca Juga
Advertisement
Akronim merupakan teknik menyingkat atau memendekkan suatu kata dalam ilmu linguistik. Namun, menyingkat suatu kata dalam akronim ini berbeda dengan biasanya, karena ada aturan-aturan tertentu yang harus dipenuhi.
Akronim adalah penyingkatan beberapa kata membentuk kata baru yang sifatnya dapat dibaca. Penyingkatan yang dilakukan menghasilkan kata baru yang dapat dibaca, atau kata baru tersebut dapat dilafalkan seolah-olah kata biasa.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (2/11/2022) tentang akronim adalah.
Akronim adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arkonim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Contoh akronim adalah ponsel akronim dari telepon seluler, sembako akronim dari sembilan bahan pokok, hingga kemendikbud akronim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Akronim adalah pemendekan atau penyingkatan dari beberapa kata yang membentuk kata baru, di mana kata baru tersebut sifatnya dapat dilafalkan seperti kata biasa. Jadi kata yang disingkat dari akronim adalah bisa dari satu huruf saja dari setiap kata, dan bisa juga dari beberapa huruf.
Aturan Akronim
Akronim adalah penyingkatan kata yang memiliki aturan tertentu dalam pembuatannya, yaitu bisa dilafalkan dengan mudah, kata harus sesuai dengan makna yang diwakilkan, susunan harus dibuat secara serasi antara huruf vokal dengan konsonan sehingga dapat dilafalkan, serta umumnya, kata penghubung atau konjungsi tidak akan disebut di dalam penyusunan akronim.
Akronim adalah penyingkatan yang terbagi menjadi tiga, yaitu akronim gabungan huruf, akronim suku kata, dan akronim campuran. Akronim gabungan huruf adalah akronim yang disusun dari huruf depan dari suatu kata. Aturan dari akronim jenis ini adalah seluruh hurufnya ditulis kapital. Contohnya Badan Intelijen Negara (BIN) dan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Akronim suku kata adalah penyingkatan dengan cara menggabungkan beberapa suku kata. Aturan penulisan akronim suku kata adalah dengan menggunakan huruf kecil di depannya. Contohnya tim nasional (timnas), pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Selain itu,akronim suku kata JUGA dipakai untuk menyingkat nama daerah. Namun untuk nama daerah aturannya adalah tetap huruf depannya huruf besar. Contoh Jawa Tengah (Jateng), Sumatera Barat (Sumbar).
Akronim campuran adalah penyingkatan yang dilakukan dengan menggabungkan huruf, suku kata, atau keduanya. Aturan penulisan akronim campuran ini bersifat lebih fleksibel dimana kata yang disingkat tidak harus dari kata depan, tetapi unsur di dalam suatu kata yang ada. Selain itu, penulisan juga ditulis menggunakan huruf besar. Contohnya Badan Urusan Logistik (Bulog), Kerja sama Indonesia dan Jepang (Kijang), Kabid (Kepala Bidang).
Advertisement
Perbedaan Akronim dengan Singkatan
Bedanya akronim dengan singkatan tentunya sudah agak kamu pahami dari penjelasan di atas. Perbedaan singkatan dengan akronim adalah pada akronim kata hasil singkatan tetap dapat dilafalkan seperti istilah baru, sedangkan pada singkatan biasanya hanya menyingkat huruf depan yang ada di dalam suatu kata, sehingga terkadang singkatan itu tidak bisa dilafalkan atau dilafalkannya perhuruf saja.
Contoh singkatan biasa yang bukan akronim adalah BPOM singkatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Contoh lainnya yaitu BPUPKI singkatan dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Contoh Akronim
Contoh-contoh akronim adalah sebagai berikut:
ABRI: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Antam: Aneka Tambang
Bapeten: Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Bulog: Badan Urusan Logistik
Capres: Calon Presiden
Cawapres: Calon Wakil Presiden
Cagub: Calon Gubernur
Capil: Catatan Sipil
Diknas: Pendidikan Nasional
ebtanas: evaluasi belajar tahap akhir nasional
FISIP: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Gaikindo: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
Gapeknas: Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional
gaptek: gagap teknologi
Hipmi: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
HAM: Hak Asasi Manusia
hankam: pertahanan dan keamanan
Hardiknas: Hari Pendidikan Nasional
Ikapi: Ikatan Penerbit Indonesia
Inalum: Indonesia Asahan Aluminium
Iptek: ilmu pengetahuan dan teknologi
Jabodetabek: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
Jamsostek: Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jabar: Jawa Barat
Jateng: Jawa Tengah
Jatim: Jawa Timur
Kabid Humas: Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
Kalbar: Kalimantan Barat
Kalteng: Kalimantan Tengah
Kaltim: Kalimantan Timur
Kanwil: Kantor Wilayah
Kapolres: Kepala Polisi Resor
Kemenpora: Kementerian Pemuda dan Olahraga
Kopassus: Komando Pasukan Khusus
Advertisement
Contoh Akronim
Contoh-contoh akronim adalah sebagai berikut:
Lansia: Lanjut Usia
Lapan: Lembaga penerbangan dan antariksa nasional
Lemhanas: Lembaga Pertahanan Nasional
Maba: Mahasiswa Baru
Mabes: Markas Besar
Menkominfo: Menteri Komunikasi dan Informatika
NIK: Nomor Induk Kependudukan
Narkoba: Narkotika dan obat-obatan berbahaya.
Orba: Orde Baru
Ormas: Organisasi Masyarakat
OSIS: Organisasi Siswa Intra Sekolah
Pansus: Panitia Khusus
Panpel: Panitia Pelaksana
Paskibraka: Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
Paspampres: Pasukan Pengamanan Presiden
pemilu: pemilihan umum
raker: rapat kerja
rudal: peluru kendali
rusun: rumah susun
Satgas: Satuan tugas
Satpam: Satuan Pengamanan
Sekjen: Sekretaris Jenderal
Sumut: Sumatera Utara
Sumbar: Sumatera Barat
Sumsel: Sumatera Selatan
Sulsel: Sulawesi Selatan
Sulut: Sulawesi Utara
Suramadu: Surabaya Madura
Taspen: Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
Tilang: bukti pelanggaran
WALHI: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
Wapres: Wakil Presiden
Wartel: Warung telepon
Warnet: Warung Internet