Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR fraksi PKS Mulyanto, menyoroti hasil uji coba Research Octane Number (RON) bahan bakar Vivo Revvo 89 dan Pertamina Pertalite. Dimana oktan Revvo 89 lebih tinggi dibanding Pertalite.
Adapun hasil uji coba terhadap dua bahan bakar tersebut dilakukan oleh laboratorium milik Sucofindo. Uji coba sampel dilakukan pada pertengahan 10-13 Oktober 2022. Hal itu diungkapkan Mulyanto melalui akun twitter pribadinya @pakmul63.
Advertisement
“Tweps berikut hasil akhir pengukuran kualitas Pertalite dan Revvo-89. Termasuk pengukuran RON dan nilai kalor. Mohon dicermati data tersebut,” cuit Mulyanto, dikutip Rabu (2/11/2022).
Dari hasil uji coba tersebut, Mulyanto memberikan enam catatan analisis data, diantaranya:
1. Kandungan Pb masih ada baik pada Pertalite maupun Revvo 89.
2. Pengukuran RON Revvo 89, cukup baik, bahkan sedikit di atas 90.
3. Parameter lainnya yang diuji, secara umum masuk dalam standar.
4. Dari data yang diuji, tidak ditemukan indikasi menyimpang.
5. Secara umum dalam pengujian ini tidak ditemukan indikasi penyebab Pertalite boros atau akselerasinya lamban.
6. Untuk pengujian lebih lanjut perlu dilakukan uji performa. Namun, untuk keperluan kami, maka cukup dengan uji ini.
“Cukup menarik, RON Revvo-89 ini yang angka hasil ujinya sedikit lebih baik dari Pertalite,” pungkasnya.
Komentar Netizen
Sontak postingan itu mengundang komentar netizen di twitter. Rata-rata yang berkomentar, sependapat dengan Mulyanto. Mereka menilai jika seandainya Pemerintah tidak membatasi harga RON Revvo 89 milik Vivo, maka produk milik Vivo akan banyak digunakan masyarakat dibanding produk Pertalite milik Pertamina.
“Jadi....buat apa Pertalite yg konon Ron90 ternyata masih kalah dgn Revvo89? Revvo lebih murah dan kualitas lebih baik. Say bye Pertalite,” cuit akun @MasAdiSus.
“YESS.... Lebih baik pakai swasta, nilai mutu yang lebih real, gak ikutan jadi beban subsidi pemerintah, biar gak rugi terus Pertamina,” cuit @sobatatap.
“Betul, seandainya Revvo diatas pertalite tdk banyak pun saya akan beli Revvo , tp sayang lokasi blm merata di setiap daerah,” cuit @Mujayadi8.
Advertisement
SPBU Vivo Makin Jadi Primadona Warga Jakarta
Popularitas SPBU Vivo di Indonesia kian melejit setelah pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar beberapa waktu lalu. Pasalnya, SPBU Vivo sempat menjual produk BBM jenis Revvo 89 yang lebih murah dari Pertalite.
Saat itu, harga BBM Revvo 89 sempat dibanderol Rp8.900 per liter sebelum mengalami penyesuaian menjadi Rp 11.600 per liter. Sontak, Revvo 89 pernah menjadi bensin termurah setelah Pertalite (RON 90) yang dijual Rp 10.000 per liter.
Tak ayal, masyarakat berbondong-brondong menyerbu SPBU Vivo untuk memperoleh harga BBM Revvo 89. Khususnya para pengemudi ojek online (ojol) yang mengklaim pemakaian Revvo 89 lebih irit dibandingkan Pertalite.
Hal tersebut juga diamini oleh kalangan pekerja swasta di ibu kota Jakarta. Ayu (25) mengaku keputusan dirinya untuk beralih membeli Revvo 89 lantaran pemakaiannya lebih irit dibandingkan Pertalite.
Sehingga, dia merasa membeli BBM termurah produk Vivo lebih lebih hemat dibandingkan Pertalite. Meskipun, saat ini ini harga Revvo 89 lebih mahal ketimbang Pertalite yang dijual Rp10.000 per liter.
"Jadi, lebih hemat sih sebenarnya untuk pengeluaran harga bensin. Walaupun memang beda Rp1.600 per liter tapi lebih irit," kata Ayu saat dikonfirmasi Merdeka.com di Jakarta, Jumat (14/10).
Selain itu, keputusannya memilih Revvo 89 mempertimbangkan kondisi antrean kendaraan yang tidak terlalu panjang dibandingkan SPBU milik Pertamina. Menyusul, profesi dirinya sebagai pekerja swasta di ibu kota yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk mengantre panjang sekedar membeli BBM.
"Alasan pribadi ya, karena antrian (Revvo 89) gak terlalu panjang," ungkapnya.
Andalan Ojol
Diketahui, saat ini fenomena yang unik adalah driver Ojek Online (Ojol) berbondong-bondong lebih memilih membeli bensin di SPBU Vivo. Hal tersebut dirasakan oleh salah satu Ojol asal Bekasi yang ditanya langsung oleh Merdeka.com.
Johanas (41) mengatakan, dirinya lebih memilih dan mencari SPBU vivo untuk mengisi bensin kendaraannya. Dia mengaku lebih irit jika menggunakan Ron 89 dibandingkan dengan Ron 90 milik Pertamina.
"Saya lebih mengusahakan apabila ada SPBU Vivo ya beli di sana. Karena walaupun terlihat harga lebih mahal tapi irit banget," ujar Johanas kepada Merdeka.com, Jumat (14/10).
Kendati demikian, walaupun SPBU Vivo belum sebanyak dengan Pertamina dia lebih memilih membeli di SPBU Vivo. "Ya saya tetap beli, saya usahakan kalau ada (SPBU Vivo). Ya kalau tidak ada terpaksa beli Pertalite. SPBU Vivo belum banyak sih, di Bekasi kota aja baru 2 SPBU Vivo. Jadi antrian panjang," kata dia.
Advertisement