8.000 Anak Bakal Ramaikan Festival Bandung Ulin

Disdik Kota Bandung menggelar acara budaya yang akan diramaikan oleh 8.000 siswa-siswa SD-SMP.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 03 Nov 2022, 08:00 WIB
Sejumlah anak di Kabupaten Bandung memainkan alat musik masyarakat Sunda. (Liputan6.com/Dikdik Ripaldi)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 8.000 anak di Kota Bandung disebut akan meramaikan acara budaya Festival Bandung Ulin yang digelar SOR Arcamanik, Kamis (3/11/2022). Mengusung tema "Ngamumule Budaya Sunda", ribuan anak setingkat SD dan SMP itu akan bermain sambil belajar beberapa kebudayaan Sunda, seperti pencak silat, angklung, dan permainan anak-anak baheula.

Acara yang diinisiasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung ini bertujuan untuk membangkitkan kembali budaya Sunda yang diakui mulai luntur di masyarakat dalam derasnya arus globalisasi.

Padahal, sejumlah bentuk kebudayaan Sunda telah dicatat UNESCO sebagai kekayaan budaya tak benda seperti pencak silat dan angklung.

"Kaulinan barudak (permainan anak) merupakan warisan budaya turun temurun yang mengandung berbagai filosofi kasundaan yang begitu luhur," dikutip Liputan6.com dalam keterangan pers Disdik Kota Bandung, diterima Rabu (2/11/2022).

Disampaikan, Festival Bandung Ulin itu akan berlangsung dari pukul 08.00-15.40 WIB. Penampilan pertama adalah Kolosal Pencak Silat. Setiap SD dan SMP di Kota Bandung mengirimkan 10 siswanya perwakilan untuk mengikuti kegiatan ini.

Para peserta dan pendamping mengenalkan pakaian pangsi (silat) dan sabuk. Setelah itu, sekitar pukul 09.10 WIB, akan ada penampilan kolosal angklung yang juga diikuti minimal 10 orang dari tiap sekolah. Lagu-lagu yang akan dimainkan antara lain Halo-Halo Bandung, Manuk Dadali, dan Mojang Priangan.

Pakaian yang digunakan dalam sesi ini adalah pakaian adat Sunda. Laki-laki menggunakan pangsi dan perempuan memakai kebaya putih.

Tak hanya itu, ada pula kolosal Nang Neng Nong yang akan diikuti gerakannya oleh seluruh peserta. Tim peraganya merupakan siswa dan guru dari SDN 035 Soka sebanyak 120 orang.

Acara besarnya adalah pemecahan rekor kaulinan budak, seperti cingciripit, surser, dan perepet jengkol yang akan dimulai pukul 09.55 WIB. Dalam pemecahan rekor ini melibatkan 10 siswa tiap sekolah yang telah dilatih untuk menampilkan tiga permainan tersebut.

"Harapannya, melalui festival ini, anak-anak bisa mengenal budaya dan filosofi kaulinan barudak. Lalu, mampu menguatkan pendidikan karakter berlandaskan kearifan lokal. Serta, bisa menjaga dan memelihara warisan budaya Sunda," tulisnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya