Liputan6.com, Bogor - Dzikir menurut etimologi berasal dari kata dzakara-yadzkuru-dzikran yang artinya menyebut, mengingat, memerhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengerti, dan mengenal. Sedangkan menurut terminologi, dzikir adalah upaya seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat-Nya.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, dzikir atau zikir didefinisikan sebagai puji-pujian kepada Allah yang diucapkan ulang-ulang. Tujuan berdzikir salah satunya untuk mengingat kepada Sang Pencipta.
Sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk selalu berdzikir. Perintah berdzikir termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 41-42. Berikut terjemahan dari ayat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (Ayat Al-Qur’an terkait dapat dilihat di sini)
Dalam tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menekankan pentingnya berdzikir. Selain itu, juga anjuran untuk memperbanyak dzikir kepada Allah SWT.
Orang yang selalu berdzikir akan mendapatkan keutamaan yang luar biasa. Salah satunya adalah dekat dengan Allah dan diangkat derajatnya. Keutamaan dzikir ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat (HR) At-Tirmidzi nomor 3377.
“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dzikir Al-Ma’tsurat
Dalam praktik yang ditemukan di kehidupan sehari-hari ada banyak jenis dzikir untuk mengingat kepada Allah SWT. Ada yang mengamalkan kalimat thayyibah, asmaul husna, ayat-ayat dalam Al-Qur’an, atau bahkan menggabung semuanya dalam satu kumpulan dzikir.
Salah satu kumpulan dzikir yang populer adalah Al-Ma’tsurat. Kumpulan dzikir ini disusun oleh Imam Hasan Al-Banna, seorang ulama fikih dan hadis asal Mesir.
Kumpulan dzikir yang terdapat dalam Al-Ma’tsurat terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa dari hadis. Dzikir Al-Ma’tsurat dianjurkan dibaca setiap pagi dan petang.
Orang yang membaca dzikir Al-Ma’tsurat insya Allah akan meraih keutamaan yang luar biasa, di antaranya Allah akan menyempurnakan nikmat baginya. Keutamaan ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu’ahu.
“Barangsiapa yang mengucapkan ketika pagi hari, ‘Allahumma inni asbahtu minka fi ni’matin…’ tiga kali ketika pagi hari dan tiga kali ketika sore, maka Allah akan menyempurnakan nikmat baginya.” (HR. Ibnu Saunni).
Keutamaan lainnya ada dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abdullah bin Ghannam Al-Bayadhi.
“Barangsiapa yang membaca ketika pagi ‘Allahumma maa ashbaha bii min ni’matin au bi ahadin min khalqika falakal hamdu wala kasyukr’ sungguh telah menunaikan syukur hari itu, dan siapa yang membaca pada sore hari, sungguh telah menunaikan syukur malamnya.” (HR. Abu Dawud).
Dua doa tersebut terdapat dalam Al-Matsurat, secara tidak langsung insya Allah yang membaca Al-Ma'tsurat juga akan mendapatkan keutamaan yang luar biasa itu.
Advertisement
Bacaan Dzikir Al-Ma’tsurat
Berikut ini adalah bacaan lengkap dzikir Al-Ma’tsurat yang diambil dari aplikasi MyQur’an.
Wallahu’alam.